Seikhlas Buang Air Besar (Sekilas Nampak Cerdas Namun Ternyata Kejam)

Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri, Lc, MA حفظه الله تعالى

Dalam banyak kesempatan bisa jadi anda berpikir pintas dan bertindak ceroboh. Akibatnya, di kemudian hari anda menyesali ucapan dan sikap anda. Terlebih setelah anda terbentur dan menyadari konsekwensi ucapan atau silap anda.

Imam Al Hasan Al Bashri mengisahkan:

” كَانُوا يَقُولُونَ إِنَّ لِسَانَ الْحَكِيمِ مِنْ وَرَاءِ قَلْبِهِ ، فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَقُولَ رَجَعَ إِلَى قَلْبِهِ فَإِنْ كَانَ لَهُ قَالَ ، وَإِنْ كَانَ عَلَيْهِ أَمْسَكَ . وَإِنَّ الْجَاهِلَ قَلْبُهُ عَلَى طَرْفِ لِسَانِهِ ، لَا يَرْجِعُ إِلَى قَلْبِهِ ، مَا أَتَى عَلَى لِسَانِهِ تَكَلَّمَ ” .

“Dahulu orang orang bijak/ ulamak berkata: sesungghnya lisan orang bijak selalu diposisikan di belakang akalnya, sehingga setiap hendak berkata sesuatu, terlebih dahulu ia memikirkannya. Bila ia merasa ucapan itu bermanfaat baginya maka ia mengucapkannya, namun bila ia anggap dapat merugikannya, maka ia menahan dirinya.

Sedangkan orang pandir, akal pikirannya seakan berada di ujung lisannya. Sehingga ia tidak pernah memikirkan ucapannya (ceroboh), apapun yang ingin ia ucapkan maka spontan ia ucapkan.”

Diantara ucapan ceroboh ialah perkataan: gambaran orang ikhlas bagaikan orang yang buang air besar atau air kecil, tidak pernah ada pamrih atau keberatan, benar-benar direlakan, bahkan kalaupun harus bayar untuk dapat BAB atau BAK maka andapun rela membayar.

Sekilas ilustrasi ini baik namun bila dipikirkan baik baik ini adalah gambaran keji yang tidak pantas dilakukan oleh orang yang beriman.

BAB atau BAK anda lakukan karena anda sadar itu adalah sampah dan anda terganggu dengan keduanya sehingga andapun rela membuangnya, kalaupun tidak ada yang tahu anda tidak lagi sudi menyimpannya apalagi memanfaatkannya lagi.

Sedangkan ibadah, sedekah dan amal kebaikan lainnya maka bukan sampah yang anda berikan atau anda lakukan, namun harta yang paling bagus atau minimal bagus dan anda menyayanginya.

Harta yang anda cintailah yang anda sedekahkan dan amal kebaikan yang anda lakukan. Andai bukan karena mengharap balasan dari Allah niscaya anda tidak rela memberikannya, dan dengan senang menyimpannya. Demikianlah gambaran sedekah yang anda salurkan dengan ikhlas. Allah Taala berfirman:

لَن تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ وَمَا تُنفِقُوا مِن شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ

“Kalian tidaklah dapat mencapai derajat kebajikan hingga kalian rela menginfakkan sebagian harta yang kalian sayangi. Dan tidaklah ada harta sedikitpun yang engkau infakkan melainkan Allah pasti mengetahuinya (dan membalasnya).” ( Ali Imran 92 )

Dan pada ayat lain Allah mencela orang yang hanya menginfakkan harta yang telah rusak atau cacat sehingga pemiliknya saja risih untuk melihat atau memilikinya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنفِقُوا مِن طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُم مِّنَ الْأَرْضِ وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيثَ مِنْهُ تُنفِقُونَ وَلَسْتُم بِآخِذِيهِ إِلَّا أَن تُغْمِضُوا فِيهِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

“Wahai orang orang yang beriman, infakkanlah sebagian harta yang baik dari yang kalian peroleh dan dari sebagian dari yang Kami keluarkan dari perut bumi untuk kalian. Janganlah engkau sengaja memilih harta yang buruk lalu darinya kalian berinfak, padahal kalian tidak lagi sudi mengambilnya kecuali dalam kondisi memercingkan mata (risih). Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” ( Al Baqarah 267 )

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.