Ustadz Musyaffa Ad Dariny, حفظه الله تعالى
Mereka banyak mendapatkan pahala, tanpa harus lelah dan bersusah payah.
Terutama di zaman ini… seringkali sebagian kaum muslimin menjalankan amalan-amalan yang dianggap ibadah, tapi tidak ada tuntutannya dari Nabi -shollallohu ‘alaihi wasallam-.
Mereka mengorbankan banyak harta, tenaga, waktu, dll untuk melakukanya, tapi itu semua menjadi sia-sia, sebagaimana sabda Nabi -shollallohu ‘alaihi wasallam-:
“Barangsiapa melakukan amalan (ibadah) yang tidak sesuai dengan tuntunan kami, maka ia ditolak”.
Sebaliknya Ahlussunnah… mereka akan mendapatkan banyak pahala dengan meninggalkan amalan-amalan itu, karena mereka meninggalkannya untuk menjauhi larangan Nabi -shollallohu ‘alaihi wasallam-:
“Jauhilah perkara-perkara baru (dalam agama)”.
Jadi, janganlah merasa RUGI ketika Anda tidak melakukan amalan mereka, karena justeru dengan begitu Anda mendapatkan pahala, sedang amal mereka menjadi sia-sia, bahkan bisa jadi mereka menuai dosa.
Ingatlah bahwa KETAATAN itu bisa dalam melakukan sesuatu, bisa juga dalam meninggalkan sesuatu… Allah telah mengaskan hal ini dalam firmanNya (yang artinya):
“Apapun yang diberikan Rosul kepada kalian, maka AMBILLAH. Sebaliknya apapun yang dia larang, maka BERHENTILAH darinya”. [QS. Alhasyr:7].