Kenapa Berbuat Maksiat Setelah Bermaksiat..?

Hati yang sarat galau…
Jiwa berteman gelisah…
Sanubari yang dipenuhi kehampaan serta berbagai rasa yang tidak mengenakkan…

Itulah tanda hati sedang sakit dan dapat membutakan pandangannya, dan bisa jadi semuanya disebabkan oleh kemaksiatan atau dosa-dosa yang telah dilakukannya…

Kemaksiatan dan dosa membuat hati gelisah, resah dan rasa tidak aman yang tidak jelas ujung pangkalnya, dan harta sebesar apa pun tidak akan dapat mengobatinya…

Kemaksiatan adalah kegelapan…
Manakala kegelapan itu semakin menguat, maka semakin bertambah pula kebingungan yang dirasakan…

Kemaksiatan akan melemahkan keinginan pelakunya untuk taat dan berbuat baik, dan menjadikan keinginan untuk berbuat maksiat semakin kuat, sehingga keinginan bertaubat pun akan luntur…

Kemaksiatan akan melahirkan kemaksiatan lainnya, dan pada saat itu keburukan menjadi watak, karakter dan sifat yang melekat di dalam diri seseorang…

Allah Ta’ala berfirman :

مَنْ يَعْمَلْ سُوءًا يُجْزَ بِهِ وَلَا يَجِدْ لَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا

“Barangsiapa yang melakukan kejahatan (maksiat dan dosa), niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan (maksiat dan dosa)…” (QS. An-Nisaa’ [4]: 123)

وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا

“Dan balasan suatu kejahatan (dosa) adalah kejahatan (dosa) yang serupa…” (QS. Asy-Syuura’ [42]: 40)

Maksiat mengantarkan pada maksiat lainnya…

Demikianlah keadaan seorang hamba, ketika ia melihat suatu yang haram, lantas tidak terbetik dalam dirinya untuk “BERTAUBAT”, maka dosa berikutnya akan tumbuh. Dalam hatinya pun ingin terus melakukan maksiat atau dosa besar selanjutnya…

Kemaksiatan akan menutup hati pelakunya hingga berkarat. Dan jika karat hati itu bertambah maka ia akan menutupi hati hingga terkunci dan di saat itu hati tak lagi sanggup melihat kebenaran sebagai kebenaran…

Akhirnya…

Kemaksiatan menyebabkan pelakunya dilupakan oleh Allah, dan bahkan seorang hamba pun lupa akan dirinya sendiri…

Oh…inilah sebabnya, kenapa selama ini selalu susah untuk taat…
Oh…inilah sebabnya, kenapa selama ini selalu saja bermaksiat…
Oh…inilah sebabnya, kenapa selama ini selalu tidak bersemangat…
Oh…inilah sebabnya, kenapa selama ini mau saja mengikuti langkah-langkah syaithan yang jahat…
Oh…inilah sebabnya, kenapa selama ini petunjuk dan hidayah tidak didapat…

Wahai Saudaraku…

Jika seluruh kenikmatan di dunia ini disatukan, maka itu tidak akan sepadan dengan kemurungan dan penyesalan pelaku maksiat di hadapan Allah…

Segeralah bertaubat…
Sebelum ajal dicabut Malaikat…
Sehingga tidak menyesal di akhirat…

“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik” (QS. Al-Hasyr [59]: 19)

“Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah pun melupakan mereka” (QS. At-Taubah [9]: 67)

Hidup di dunia ini hanya 3 hari…

Hari kemarin, sudah dilalui dan tidak akan kembali…
Hari ini, dijalani dan tidak akan abadi…
Hari esok, tidak pernah tahu apa yang terjadi, bisa jadi sudah mati…

Sebesar-besar hukuman adalah apabila si terhukum tidak merasa dirinya sedang dihukum…

TIPUAN YANG PALING BESAR adalah bersikap tenang dalam berbuat dosa dengan mengharap ampunan tanpa adanya PENYESALAN…

Dan mengira telah mendekatkan diri kepada Allah tanpa melakukan ketaatan, menunggu hasil dari SURGA dengan menanam benih API NERAKA…

“Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampunan kepada-Nya ? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang” (QS. Al-Maidah [5]: 74)

Ustadz Najmi Umar Bakkar, حفظه الله تعالى

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.