Keutamaan 10 Hari Akhir Bulan Ramadhan

Ustadz Rochmad Supriyadi, Lc, حفظه الله تعالى

Alhamdulillah, was sholatu was salamu ala Rosulillah, wa ba`du;

Segera menghampiri kita sepuluh hari terakhir bulan ramadhan ini, di dalam nya terdapat banyak keutamaan dan kekhususan, di antara nya :

» Bahwasanya Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam lebih bersemangat dan bersungguh sungguh dalam ibadah dan beramal.

Ummul Mukminin A`isyah radhiyallahu`anha berkata, ” Sesungguhnya Nabi sallallahu alaihi wa sallam tatkala memasuki sepuluh hari terakhir bulan ramadhan bersungguh sungguh dalam ibadah tidak seperti di hari lain nya “.(HR Muslim).

Dalam riwayat lain beliau radhiyallahu`anha berkata, ” Dahulu Nabi sallallahu alaihi wa sallam apa bila memasuki sepuluh hari terakhir bulan ramadhan beliau mengencangkan ikat pinggang nya dan menghidupkan malam nya serta membangun kan keluarga nya “. (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat lain beliau radhiyallahu`anha berkata, ” Dahulu Nabi sallallahu alaihi wa sallam pada malam dua puluh hari pertama mengerjakan sholat dan tidur untuk beristirahat, akan tetapi jikalau memasuki sepuluh hari terakhir bulan ramadhan beliau begadang dan mengencangkan ikat pinggang nya “. (HR Ahmad).

Dalam hadits diatas menunjukkan keutamaan sepuluh hari terakhir bulan ramadhan, karena Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersungguh sungguh tidak seperti hari hari bisa, beliau meningkatkan amalan ibadah dari sholat, tilawah, dzikir, doa, sedekah dan sebagainya, serta mengencangkan ikat pinggang nya yaitu menjauhi istri istri nya.
Nabi sallallahu alaihi wa sallam menghidupkan malam malam nya untuk ibadah baik ibadah hati, lisan, anggota badan dalam rangka menggapai malam lailatul Qadar, yang barang siapa beribadah malam nya dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala niscaya akan diampuni dosa dosa nya yang terdahulu.

A`isyah radhiyallahu`anha berkata,” Aku tidak pernah melihat Nabi sallallahu alaihi wa sallam menghidupkan malam nya hingga subuh kecuali hanya di sepuluh hari terakhir bulan ramadhan “. (HR Muslim).

» Di antara keutamaan sepuluh hari terakhir bulan ramadhan, bahwasanya Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam membangun kan keluarga nya untuk ibadah sholat dan dzikir dalam rangka menggunakan kesempatan yang penuh berkah ini, yang hanya sesaat dalam setahun, maka suatu kebahagiaan bagi yang diberikan taufiq pada malam tersebut.

Sebagai manusia melewatkan malam malam tersebut hanya dengan sia sia, ini merupakan bentuk keburukan dan keteledoran yang sepantasnya di hindari oleh setiap muslim.

» Di antara keutamaan sepuluh hari terakhir bulan ramadhan, bahwasanya Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam melakukan ibadah i`tikaf yaitu menggunakan waktu khusus untuk ibadah dan berbuat ketaatan.
Diriwayatkan dari sahabat Abu Said Al Hudriy radhiyallahu`anhu, bahwasanya Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam mengerjakan i`tikaf di sepuluh hari terakhir bulan ramadhan, dan bersabda, ” Barangsiapa diantara kalian yang berkehendak untuk beri`tikaf maka beri`tikaf lah “. (HR Muslim).

Dari Ummul Mukminin A`isyah radhiyallahu`anha berkata, ” Dahulu Nabi sallallahu alaihi wa sallam mengerjakan i`tikaf di sepuluh hari terakhir bulan ramadhan pada setiap tahunnya hingga beliau wafat, kemudian para istri istri Nabi melakukan i`tikaf sepeninggal beliau sallallahu alaihi wa sallam “.(HR Bukhari dan Muslim).

Tujuan melakukan ibadah i`tikaf yaitu agar dapat berkonsentrasi mengerjakan ketaatan di dalam masjid dalam rangka menggapai keutamaan malam lailatul Qadar dengan aneka ibadah seperti sholat, tilawah, dzikir, doa, serta menjauhi perkara yang tidak membawa manfaat dari urusan dunia.

Semoga Allah Ta`ala memberikan taufik untuk mengerjakan ketaatan, dan diberikan khusnul khotimah kepada kita, serta di berikan ampunan atas segala dosa dosa kita dan orang yang telah mendahului kita.

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.