Category Archives: Display Picture Dakwah

Dzikir Saat Jalan Menanjak Dan Jalan Menurun

● Dari Jabir bin ‘Abdillah rodhiyallahu ‘anhumaa, beliau mengatakan,

كُنَّا إِذَا صَعِدْنَا كَبَّرْنَا وَإِذَا نَزَلْنَا سَبَّحْنَا

“Kami para sahabat ketika melewati jalanan yang naik (menanjak), kami bertakbir. Dan ketika melewati jalanan yang turun, kami bertasbih..”

[ HR. Bukhari 2993 ]

● Dari Ibnu ‘Umar rodhiyallahu ‘anhumaa, beliau menceritakan,

وَكَانَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- وَجُيُوشُهُ إِذَا عَلَوُا الثَّنَايَا كَبَّرُوا وَإِذَا هَبَطُوا سَبَّحُوا

“Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam dan pasukannya apabila melewati jalanan perbukitan yang naik, mereka bertakbir, dan apabila mereka turun, mereka bertasbih..”

[ HR. Abu Dawud 2601 ]
dishohihkan oleh syaikh al-Albani

nb : saat naik/turun dengan eskalator, naik/turun tangga, lift atau saat berkendaraan melewati jalan tanjakan/turunan, fly over, terowongan, dan saat bepergian dengan pesawat terbang (take-off dan landing).. dan kegiatan lain sejenisnya..

Biasakanlah Berterima Kasih

Rosulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam bersabda,

“Tidak dikatakan bersyukur pada Allah bagi siapa yang tidak tahu berterima kasih pada manusia..”

[ HR. Abu Daud no. 4811 ]
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih

Beberapa faedah dari hadits di atas:

1. Siapa yang biasa tidak tahu terima kasih pada manusia yang telah berbuat baik padanya, maka ia juga amat sulit bersyukur pada Allah.

2. Allah tidaklah menerima syukur hamba sampai ia berbuat ihsan (baik) dengan berterima kasih pada orang yang telah berbuat baik padanya.

3. Perintah untuk pandai bersyukur.

4. Pemberi nikmat hakiki adalah Allah dan manusia yang berbuat baik adalah sebagai perantara dalam sampainya kebaikan.

Jadilah manusia yang pandai berterima kasih, lebih-lebih pada orang tua, guru dan setiap yang telah memberikan berbagai kebaikan pada kita.

ref : https://rumaysho.com/3406-tidak-tahu-berterima-kasih.html

● Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam bersabda (yang artinya),

“Barangsiapa diberi suatu kebaikan, lalu ia mengucapkan kepada orang yang memberi kebaikan tersebut, ‘jazaakallahu khoyron (*), maka sesungguhnya hal itu sudah mencukupi dalam menyatakan rasa syukurnya..”

[ HR. at-Tirmidzi ]
Shohiih at-Targhib wat-Tarhib 969

(*) artinya: “semoga Allah membalasmu dengan kebaikan”

● ‘Umar bin Al Khoththob rodhiyallahu’anhu mengatakan,

“Seandainya salah seorang dari kalian mengetahui apa yang dia dapatkan ketika mengucapkan kepada saudaranya ‘jazaakallahu khoyron’ (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan),
niscaya sebagian kalian akan banyak mengucapkannya kepada yang lain..”

[ Mushonnaf Ibni Abi Syaibah no 27050 ]

Kalimat terima kasih serta do’anya dalam syari’at itu berbeda tergantung gender dan jumlah, sbb :

jazaakallahu khoyron – kepada satu pria

jazaakillahu khoyron – kepada satu wanita

jazaakumallahu khoyron – kepada 2 laki atau 2 wanita

jazaakumullohu khoyron – kepada lebih dari 2 pria

jazaakunnallahu khoyron – kepada lebih dari 2 wanita

contoh:
– saat ayah/suami memberikan nasehat/uang belanja, atau saat anak laki mengerjakan perintah kita, maka ucapkanlah ‘jazaakallahu khoyron..’

– saat ibu/istri/anak perempuan kita menyiapkan sarapan, membersihkan rumah dll, maka ucapkanlah ‘jazaakillahi khoyron..’

namun janganlah dipotong jadi “jazaakallahu” saja karena:

1. kalimat tsb belum lengkap dan belum sesuai yang diajarkan oleh Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam, sebagaimana yang terdapat dalam hadits yaitu mengucapkan “jazaakallahu khoyron” yang artinya “semoga Allah membalasmu dengan kebaikan/khoyron”

2. kalimat “jazaakallah” saja itu artinya “semoga Allah membalasmu..” tapi membalasmu itu dengan apa..? keburukan atau kebaikan.. tentunya kita ingin mendo’akan kebaikan, maka ucapkanlah sesuai yang diajarkan oleh Rosulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam, yaitu “jazaakallahu khoyron..”

Lalu bagaimana kalimatnya bila orang yang berbuat baik sama kita TIDAK berada dihadapan kiita..? kita ucapkan (do’akan) sbb :

jazaahullahu khoyron – kepada satu pria

jazaahallahu khoyron – kepada satu wanita

jazaahumallahu khoyron – kepada 2 laki atau 2 wanita

jazaahumullohu khoyron – kepada lebih dari 2 pria

jazaahunnallahu khoyron – kepada lebih dari 2 wanita

Wallaahu ta’ala a’lam

 

 

 

MUTIARA SALAF : Ciri-Ciri Orang Yang Jujur Dalam Memberikan Nasehat

Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata,

“Sesungguhnya seorang penasehat tidak akan memusuhimu jika engkau tidak menerima nasehatnya. Dia akan mengatakan, ‘Sungguh telah tetap pahalaku di sisi Allah, engkau terima atau tidak terima nasehatku..’ Dia akan mendo’akan kebaikan untukmu tanpa sepengetahuanmu, tidak akan menyebutkan aib-aibmu dan tidak menyebarkannya kepada orang lain..”

[ Ar-Ruuh 1 – 258 ]

ARTIKEL TERKAIT
Mutiara Salaf – KOMPILASI ARTIKEL

Sebelum Berdo’a

salah satu adab berdo’a adalah memulainya dengan memuji Allah dengan nama-nama-Nya yang Agung, dan ini (lihat poster) adalah salah satu lafazh pujian kepada Allah, bahkan Rosulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam bersabda bahwa seseorang yang memuji Allah dengan lafazh pujian di atas (lalu membaca sholawat) sebelum berdo’a, maka do’anya akan dikabulkan.. subhaanallah..

ALLAAHUMMA INNII AS-ALUKA BI-ANNII
ASYHADU ANNAKA ANTALLAAHU
LAA ILAAHA ILLAA ANTA
AL AHADUSH SHOMAD
ALLADZII LAM YALID WALAM YUULAD
WALAM YAKUL-LAHU KUFUWAN AHAD

selain lafazh diatas, kita juga bisa menggunakan nama-nama Allah lainnya sebelum berdo’a, seperti :
yaa Hayyu yaa Qoyyuum
yaa Rohmaan
– dst..

dan tentunya setelah pujian kepada Allah, kita baca sholawat, lalu baru setelah itu kita berdo’a..

wallahu ta’ala a’lam..

Ramadhan – 27

Dari  Syaddad bin Aus Rodhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam ,

“Sesungguhnya Istighfar yang paling baik adalah seseorang hamba mengucapkan :

ALLAAHUMMA ANTA ROBBII LAA ILAAHA ILLAA ANTA
KHOLAQTANII WA ANA ‘ABDUKA
WA ANA ‘ALA ‘AHDIKA
WA WA’DIKA MAS-TATHO’TU

A’UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHONA’TU
ABUU-U LAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA WA ABUU-U BI-DZANBII
FAGH-FIRLII FA INNAHU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLAA ANTA

Ya Allah, Engkau adalah Robbku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau)..

(Beliau bersabda) “Barangsiapa mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga..”

[ HR. Bukhari no.  6306, 6323 ]