Tanya:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ. وَبَرَكَاتُه
Ustadz, mohon penjelasan tentang hukum membaca surat al-Fatihah bagi makmum dlm sholat berjama’ah dimana imam mengeraskan ataupun melirihkan bacaannya.
شكرا وجزاكم الله خيرا
Jawab:
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Bismillah. Bpk. H.A.N yg smg
dirahmati Allah, membaca surat Al-Fatihah di dlm sholat fardhu n sunnah merupakan salah satu rukun sholat.
Para ulama telah sepakat bahwa membaca al-Fatihah di dlm sholat hukumnya WAJIB bagi imam dan orang yg sholat sendirian. Akan tetapi mereka berbeda pendapat ttg hukum membaca surat Al-Fatihah bagi makmum dlm sholat berjama’ah. Dlm hal ini ada 3 pendapat:
»PENDAPAT PERTAMA:
Makmum WAJIB membaca surat
Al-Fatihah, baik dlm sholat
sirriyyah (spt sholat Duhur dan
ashar) maupun sholat jahriyyah (spt sholat subuh, maghrib dan isya). Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam: “La Sholaata Liman Lam Yaqro’ Bi Faatihatil Kitaab.” Artinya: “Tidaklah sah sholat seseorang tanpa (membaca) surat al-Fatihah.”
»PENDAPAT KEDUA:
Makmum TIDAK WAJIB membaca surat al-Fatihah, tetapi cukup mendengarkan bacaan imam saja. Hal ini berdasarkan firman Allah ta’ala:
(Wa idzaa quri-al Qur’aanu fastami’uu lahuu wa anshituu.”
Artinya: “Dan apabila dibacakan
al-Qur’an maka dengarkanlah dan diamlah.”
Dan berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:
(man kaana lahu imaamun fa qiroo’atul imaami qiroo’atun lahu)
Artinya: “Barangsiapa mempunyai imam (dlm sholat), maka bacaan (Al-Fatihah) imam adalah (mencukupi) bacaan baginya.”
»PENDAPAT KETIGA:
Menjelaskan secara terperinci dlm masalah ini. Yakni apabila imam membaca surat al-Fatihah secara sirri (pelan) spt sholat Duhur n Ashar, maka makmum wajib membaca surat al-Fatihah. Akan tetapi jika imam membaca surat al-Fatihah secara jahr (jelas/keras), maka makmum TIDAK WAJIB membaca surat al-Fatihah, tapi cukup baginya diam n mendengarkan bacaan imamnya saja.
Pendapat ketiga ini dilandasi dengan semua dalil yg dijadikan hujjah oleh pendapat pertama n kedua.
Dan pendapat ketiga (terakhir) inilah yg nampak lebih ROJIH (kuat n benar) dibanding pendapat pertama n kedua.
Demikian jawaban yg dapat kami sampaikan. Smg mudah dipahami n menjadi ilmu yg bermanfaat. Wallahu a’lam bish-showab. Wabillahi at-Taufiq.
–⌣»̶·̵̭̌·̵̭̌✽¤M-¤✽·̵̭̌·̵̭̌«̶⌣–
» SUMBER: BBG Majlis Hadits, chat room Tanya Jawab.
(*) Blog Dakwah Kami:
http://abufawaz.wordpress.com