KUBURAN NABI shollallohu ‘alaihi wasallam berada di masjid Nabawi …?
Inilah yang diyakini oleh sebagian kaum muslimin, padahal sebenarnya tidak demikian… Lebih jelasnya bisa di simak dari perkataan Syeikh Sholeh Sindi -hafizhohulloh- berikut ini:
“Jadi, kuburan Beliau itu KELIHATANNYA di dalam Masjid Nabawi, padahal (sebenarnya) dia itu terpisah dengan sempurna dari Masjid Nabawi.
Karena kuburan beliau -shollallohu alaihi wasallam- itu tetap di dalam rumah (atau hujroh) beliau, sebagaimana keadaannya sebelum adanya perluasan Masjid Nabawi.
Perumpaan Hujroh Nabi dengan Masjid Nabawi adalah seperti tanah milik Zaid yang disampingnya ada tanah milik Amr. Kemudian Zaid membeli tanah yang berada di sekeliling tanah tetangganya itu.
Sehingga jadilah tanahnya Zaid mengelilingi tanahnya Amr dari semua arah, dan tanahnya Amr berada di tengah-tengahnya tanahnya Zaid.
Jadinya, gambaran di lapangan yang mungkin samar bagi orang yang tidak teliti melihatnya; bahwa tanahnya Amr adalah bagian dari tanahnya Zaid, padahal sebenarnya tanah tersebut adalah tanah yang berdiri sendiri tapi dikelilingi oleh tanah tetangganya.
Seperti inilah keadaan Hujroh Nabi dengan Masjid Nabawi, sama persis.”
[Kitab: Al-Jawab ‘An Syubhatil Istidlal bil Qobrin Nabawi ‘Ala Jawazit Tikhodzil Qubur Masajid, hal: 34-35].
Diterjemahkan oleh,
Ustadz Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى
(( Silahkan save poster dengan resolusi tinggi dari Telegram Channel kami : https://t.me/bbg_alilmu ))
● Di gambar diatas, ada pembatas antara makam di dalam rumah (hujroh) Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam dengan wilayah masjid yaitu berupa TIGA lapis dinding: dinding asli hujroh (biru), dan dua dinding setelahnya (merah tua dan merah muda).
● Yang atas adalah arah utara… yang bawah arah selatan… arah kiblat di masjid nabawi adalah arah selatan.
● Area berwarna Biru Muda adalah roudhoh
● Jalur orang yang melewati makam Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam kelihatan di paling bawah gambar itu, jadi kotak simetris (kanan bawah), itu adalah dindng/pagar ke-empat untuk makam beliau, itulah yang sekarang nampak sebagai pagar kuning ke-emasan oleh para peziarah dari luar.