Dibelenggunya setan di bulan Ramadhan adalah hakekat yang telah disabdakan oleh Nabi -shollallohu alaihi wasallam-. [Lihat riwayat sahihnya di Sunan Annasa’i: 2106, Musnad Ahmad: 7148].
Adapun mengapa masih ada orang yang bermaksiat, maka ada beberapa jawaban, diantaranya:
a. Meskipun setan telah dibelenggu, tapi pada asalnya manusia memiliki nafsu syahwat, ini tidaklah hilang dengan dibelenggunya setan di bulan Ramadhan, hanya saja pengaruhnya akan semakin lemah.
b. Sebagian ulama, mengkhususkan belenggu itu hanya pada setan-setan kelas kakapnya saja, sehingga setan-setan kroconya tidak demikian, mereka mengambil pengkhususan ini dari riwayat Imam Nasa’i dalam Sunannya: 2106.
c. Sebagian ulama memberikan jawaban, bahwa belenggu tersebut tidak melumpuhkan setan secara total dalam mengganggu manusia, namun melemahkannya.
Tingkat lemahnya setan dalam menggoda manusia, sangat tergantung pada kualitas puasa orang tersebut, semakin tinggi kualitas puasanya; semakin kuat belenggunya dan semakin lemah godaannya.. semakin rendah kualitas puasanya; semakin lemah pula belenggunya dan semakin kuat godaannya.
Tapi karena dia tetap terbelenggu di bulan Ramadhan; sehingga godaannya di bulan itu lebih lemah daripada godaannya di bulan lainnya.
[Semua jawaban ini disebutkan oleh Alhafizh Ibn hajar -rahimahullah- dalam Fathul Bari 4/114… Adapun Ibnu Taimiyah -rahimahullah-, beliau dalam Majmu’ Fatawa 25/246, hanya menyebutkan jawaban ketiga saja].
Silahkan dishare… semoga bermanfaat…
Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى