Alhamdulillah alladzii bi-ni’matihi tatimmush-shoolihaat…
Kita telah menyelesaikan pembahasan kitab yang berjudul “Al Ishbaah Fii Bayani Manhajis Salaf Tarbiyati wal Ishlah“, tentang Manhaj Salaf Dalam Masalah Tarbiyah dan Perbaikan, ditulis oleh Syaikh Al Ubailaan, حفظه الله تعالى. Seluruh pembahasannya bisa di baca di SINI
=======
Kini kita memasuki pembahasan baru dari kitab “Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
🌼 MUQODDIMAH 🌼
⚉ Beliau (Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman) berkata sesungguhnya Allah Ta’ala menciptakan manusia diatas fithrahnya.
Allah berfirman [QS Ar-Rum : 30]
فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا
“Itulah Fithrah Allah yang Allah fithrahkan manusia diatasnya.” Artinya, (manusia) di fithrahkan untuk mencintai kebenaran dan menginginkannya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah [Majmu’ Fataawa, 10/88] berkata,
وَالْقَلْبُ خُلِقَ يُحِبُّ الْحَقَّ وَيُرِيْدُهُ وَيَطْلُبُهُ
“HATI itu sebetulnya diciptakan untuk mencintai kebenaran, menginginkan dan mencarinya”.
Beliau juga berkata. [Majmu’ Fataawa 16/338]
فَإِنَّ الْحَقَّ مَحْبُوْبٌ فِيْ الْفِطْرَةِ
“Sesungguhnya kebenaran itu disukai oleh fithrah manusia” bahkan ia (kebenaran) lebih ia cintai dan lebih agung menurutnya dan lebih lezat daripada kebathilan yang tidak ada hakikatnya, karena fithrah itu tidak menyukai kebathilan.
Dan itu merupakan perkara yang telah ada pada jiwa-jiwa manusia, dimana setiap manusia sebetulnya fithrahnya mencintai kebenaran, mengetahui “Al HAQ”.
Allah Ta’ala berfirman [ QS Thaaha :50]
رَبُّنَا الَّذِيْ أَعْطَى كُلَّ شَيْءٍ خَلْقَهُ ثُمَّ هَدَى.
“Robb kami yang telah memberikan segala sesuatu penciptaannya, kemudian Dia memberikan hidayah”
Sebagaimana juga Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:
وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِيْ صَدْرِكَ
“Dosa itu yang membuat hatimu tidak tentram..
وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ.
dan kamu tidak suka orang-orang mengetahuinya” [HR. Imam Muslim].
⚉ Itu menunjukkan bahwa dosa itu membuat hati tidak tentram.
Berkata Ibnu Taimiyyah juga dalam kitab Dar-u Ta’aarudhil Aqli wan Naql ,VIII/463
فَيِ النَّفْسِ مَا يُوْجِبُ تَرْجِيْحَ الْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ
“Dalam jiwa manusia ada sesuatu yang menguatkan kebenaran di atas kebathilan baik dalam masalah aqidah maupun juga masalah keinginan.” Ini cukup menunjukkan bahwa memang manusia diciptakan diatas fithrah.
Beliau juga berkata dalam kitab yang sama jilid 8 halaman 463: “Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan hamba-hambanya di atas fithrah, yang padanya kebenaran dan membenarkannya.”
⚉ Demikian pula ia merasakan kebathilan dan mendustakannya. Dan mengetahui mana yang manfaat dan mencintainya dan mengetahui mana yang mudhorot dan membencinya, maka sesuatu yang haq, apabila fithrahnya masih lurus ia akan membenarkannya.
⚉ Demikian pula perkara-perkara yang bermanfa’at, maka fithrahpun akan menyukainya dan merasa tentram dengannya. Itu adalah yang merupakan perkara yang ada pada setiap manusia, (pada asalnya demikan).
Berkata Syaikh Abdurrahman As-Sa’dy dalam Kitab Taisiirul Lathiifi Al mannaan, hal. 50
فَالدِّيْنُ هُوَ دِيْنُ الْحِكْمَةِ الَّتِيْ هِيَ مَعْرِفَةُ الصَّوَابِ وَالْعَمَلِ بِالصَّوِابِ
“Agama yang hakiki adalah agama hikmah yang dengannya ia mengetahui kebenaran dan beramal dengan benar. Dan mengetahui kebenaran dan beramal dengan kebenaran pada segala sesuatu”.
Berkata Mu’adz bin Jabal:
فَإِنَّ عَلَى الْحَقِّ نُوْرًا.
“Sesungguhnya kebenaran itu terdapat padanya cahaya.”
Ketika Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam datang ke kota Madinah maka kemudian Abdullah bin Salam, (seorang pendeta Yahudi), ini menemui Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam, ketika Abdullah bin Salam melihat wajah Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam, maka ia berkata, “Aku mengetahui bahwa wajahnya bukanlah wajah orang yang suka berdusta”.
👉🏼 Itu menunjukkan akan fithrah manusia, dimana ia ditabiatkan untuk mencintai kebenaran kecuali orang-orang yang fithrahnya dikalahkan oleh hawa nafsu, oleh kesombongan, oleh kedengkian dan yang lainnya dari perkara-perkara yang menghalangi seseorang untuk mendapatkan kebenaran.
.
Wallahu a’lam 🌴
.
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.
Dari kitab yang berjudul “Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
Silahkan bergabung di Telegram Channel dan Facebook Page :
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://www.facebook.com/aqidah.dan.manhaj/
Artikel TERKAIT :
⚉ PEMBAHASAN LENGKAP – Showarif ‘Anil Haq – Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN
⚉ PEMBAHASAN LENGKAP – Al Ishbaah – Manhaj SALAF Dalam Masalah TARBIYAH dan PERBAIKAN