KITAB FIQIH – Al Istikhlaf…

Dari pembahasan Kitab Fiqih Mausu’ah Muyassaroh, yang ditulis oleh Syaikh Hussain Al Uwaisyah, حفظه الله تعالى
.
PEMBAHASAN SEBELUMNYA – Ma’mum Sholat Dibelakang Imam Tapi Ada Penghalang…  – bisa di baca di SINI

=======

Alhamdulillah.. wash-sholaatu was-salaamu ‘alaa Rosuulillah…

Kita lanjutkan kajian fiqihnya… kemudian beliau membawakan sebuah pembahasan, yaitu…

⚉  AL ISTIKHLAF… artinya : IMAM MEMINTA MA’MUM UNTUK MENGGANTIKAN DIRINYA DITENGAH SHOLAT KETKA TERJADI UDZUR.

Ini diperbolehkan atau disyari’atkan seorang imam untuk menarik ma’mum yang ia pandang berhak untuk menjadi imam lalu menyuruhnya untuk menggantikannya sebagai imam.

Sebagaimana disebutkan dalam Shahih Bukhori tentang kisah ‘Umar bin Khattab yang ditusuk saat beliau menjadi imam lalu beliau memegang tangan Abdurrahman bin ‘Auf dan menyuruhnya untuk menggantikan beliau menjadi imam.

Kemudian… apabila imam, misalnya diroka’at pertama, ia baru ingat bahwa ia belum mandi junub maka boleh ia beri isyarat kepada ma’mum agar dia (imam) pergi untuk mandi junub lalu kemudian ia melanjutkan kembali sebagai imam.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Bakhrah rodhiallahu ‘anhu, bahwa “Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam masuk didalam sholat shubuh kemudian beliau mengisyaratkan dengan tangannya supaya diam ditempat kemudian beliau datang dalam keadaan rambutnya basah lalu beliau kembali mengimami mereka.”
(HR Abu Daud)

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam telah mulai bertakbir kemudian setelah selesai sholat Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda,

إنما أنا بشر وإني كنت جنبًا [سنن أبي داود : 234

“Aku ini manusia biasa yang bisa lupa dan tadi aku baru ingat dalam sholat kalau aku junub.”

Dalam riwayat yang lain Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam ingatnya sebelum bertakbir.

Dan dari Abu Hurairah bahwasanya, “Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam keluar sementara sholat telah di-iqomatkan, lalu beliau merapihkan shoff sehingga apabila beliau telah berdiri ditempat sholatnya dan para ma’mum menunggu takbirnya beliau, maka beliaupun kemudian menghadap kepada ma’mum dan berkata, “diamlah ditempat kalian”, kamipun diam ditempat kami sampai kemudian beliaupun keluar dalam keadaan rambutnya basah telah mandi.” (HR Imam Bukhori dan Muslim)

Adapun kalau imam batalnya ditengah sholat maka hendaknya imam menarik ma’mum yang ada dibelakangnya.

Dan apabila imam setelah selesai sholat baru ingat kalau ia belum mandi junub, maka ia wajib untuk mengulang sholatnya, adapun ma’mum maka tidak perlu untuk mengulang sholatnya sebagaimana diriwayatkan dari ‘Umar bahwa beliau pernah mengimami sholat shubuh kemudian beliaupun setelah selesai sholat pergi ke Juruf dan ternyata beliau mendapatkan beliau sedang junub maka beliaupun mengulangilah sholatnya dan orang orang tidak mengulanginya.

Dan diriwayatkan seperti ini juga dari Utsman dan Ali.

⚉  TEMPAT IMAM DAN MA’MUM

Dimana ma’mum berdiri dari imam kalau ma’mumnya sendiri ?

Yaitu ia berdiri disebelah kanan imam sebagaimana dalam hadits Ibnu ‘Abbas ia sholat malam bersama Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam . [HR Imam Bukhori dan Muslim]
.
.
Wallahu a’lam ?
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى 
.
.
Dari Kitab Fiqih Mausu’ah Muyassaroh, yang ditulis oleh Syaikh Hussain Al Uwaisyah, حفظه الله تعالى
.
.
ARTIKEL TERKAIT
Pembahasan Fiqih Mausu’ah Muyassaroh…

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.