Mengatakan “Tidak Tahu” Dengan Jujur

Google mencerdaskan anda atau menjadikan anda bodoh..?

Mengatakan “tidak tahu” dengan jujur adalah jawaban cerdas, bukan jawaban bodoh.

Penyakit di zaman ini, terutama orang yang terlanjur dipandang atau ditokohkan terlebih lagi di media sosial, adalah ceroboh menjawab, berkomentar, dan menulis.

Jujur dengan berkata “saya tidak tahu” menjadi momok paling menakutkan di dunia maya. Dengan dalih, kalau tidak tahu kan tinggal tanya ke “mufti google”, dan sejurus kemudian jadi ulama’ besar.

Yuk, kita “uri uri” alias kita hidup suburkan kejujuran dengan berkata “saya tidak tahu”

Lebih baik diam daripada berkata dalam urusan agama yang tidak kita kuasai ilmunya.

وَلَا تَقُولُوا لِمَا تَصِفُ أَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هَٰذَا حَلَالٌ وَهَٰذَا حَرَامٌ لِتَفْتَرُوا عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ لَا يُفْلِحُونَ

“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta “ini halal dan ini haram”, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung..” (An Nahel 116)

Semoga mencerahkan.

Ditulis oleh,
Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri MA, حفظه الله تعالى

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.