Ah .. itu kan sunnah, boleh dong ditinggalkan..!
=====
Inilah ucapan sebagian orang yang malas-malasan dalam melakukan ketaatan kepada Allah.
Bedakan dengan keadaan para pemuka sahabat Nabi -rodhiallahu ‘anhum- dan orang-orang yang mengikuti mereka .. sebagaimana disebutkan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar -rohimahullah-:
وقد كان صدر الصحابة ومن تبعهم؛
– يواظبون على السنن مواظبتهم على الفرائض،
– ولا يفرقون بينهما في اغتنام ثوابهما
“Dahulu para pemuka sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka:
– merutinkan amalan-amalan sunnah, sebagaimana mereka merutinkan amalan-amalan wajib.
– dan mereka tidak membedakan antara keduanya dalam mengambil manfaat pahalanya..”
[Fathul Bari 3/265]
Dan inilah salah satu sebab jauhnya mereka dari amalan-amalan bid’ah .. karena waktu-waktu mereka sudah terisi dengan amalan-amalan yang disyariatkan.
Berbeda dengan orang-orang yang meremehkan amalan-amalan sunnah .. akhirnya banyak waktu kosong yang ingin mereka isi dengan amalan-amalan bid’ah.
Kata Imam Syafi’i rohimahullah :
نفسك إن لم تشغلها بالحق؛ وإلا شغلتك بالباطل
“Jiwamu, bila tidak engkau sibukkan dengan kebenaran, maka dia menyibukkanmu dengan kebatilan..” [Adda’ wad Dawa’, hal 156].
Yang terakhir..
bila hal ini berkaitan dengan perkara yang sunnah, maka gunakan pola pikir yang sama pada perkara yang makruh. Semangatlah dalam meninggalkannya sebagaimana dalam meninggalkan yang haram, untuk mengambil manfaat pahala dari meninggalkannya.
Jangan malah mengatakan: “ah .. itu kan makruh, boleh dong dilakukan..!” Sungguh perkataan seperti ini hanya akan menjadikan kita rugi dengan banyak pahala, bahkan akan menjerumuskan kita kepada yang haram, wallahu a’lam.
Silahkan dishare, semoga bermanfaat dan Allah berkahi, amin.
Penulis,
Ustadz Dr. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى
ARTIKEL TERKAIT
Mutiara Salaf – KOMPILASI ARTIKEL