Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata,
وأما سوء الظن بالنفس فإنما احتاج إليه
لأن حسن الظن بالنفس يمنع من كمال التفتيش ويلبس عليه، فيرى المساوئ محاسن، والعيوب كمالا ومن أحسن ظنه بنفسه فهو من أجهل الناس بنفسه.
فكم من مستدرج بالنعم وهو لا يشعر، مفتون بثناء الجهال عليه، مغرور بقضاء الله حوائجه وستره عليه
“Berburuk sangka kepada diri sendiri dibutuhkan karena berbaik sangka kepada diri sendiri itu mencegah untuk introspeksi dan membuat samar (kesalahan). Sehingga ia melihat keburukan menjadi kebaikan, dan melihat aib diri sebagai kesempurnaan.
Orang yang selalu berbaik sangka kepada dirinya adalah orang yang paling bodoh tentang dirinya.
Berapa banyak orang yang diulur dengan kenikmatan sementara ia tidak merasakannya.
Dan berapa banyak orang yang tertipu karena Allah menutupi aib dan kebutuhannya..”
(Madarijussalikin 1/238)
Diterjemahkan oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى