Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata,
Diantara ihsan Allah yang sempurna kepada hamba-hambaNya adalah memberikan getirnya ujian sebelum diberi kenikmatan.
Ketika Allah hendak menyempurnakan kenikmatan surga kepada Adam, Allah berikan kepadanya pedihnya dikeluarkan dari surga dan merasakan derita kehidupan dunia yang kesenangannya diwarnai oleh kepayahan.
– Tidaklah Allah menguji hamba-Nya kecuali karena Dia ingin memberinya kenikmatan.
– Tidaklah Allah menimpakan bala kepadanya kecuali karena Dia ingin memberinya keselamatan.
– Tidaklah Allah mematikannya kecuali karena Dia ingin menghidupkannya kembali.
– Tidaklah Dia menjadikan dunia penuh kepayahan kecuali agar si hamba berharap kehidupan akherat, dan
– Tidaklah Allah mengujinya dengan sikap manusia yang tidak baik kepadanya, kecuali karena agar si hamba kembali kepada-Nya.
( Mukhtashor Showa’iq Mursalah hal. 844 )
Diterjemahkan oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى