● Dari Abu Hurairoh rodhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda,
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :(( مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ)). حَدِيْثٌ حَسَنٌ رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَغَيْرُهَ هَكَذَا.
“Diantara (tanda) kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya..” (HR. at-Tirmidzi no. 2317)
● Dalam kesempatan lainnya, Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda,
وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam..” (HR. Al Bukhari no. 6018)
● Syaikh Sholeh al-Fauzan hafizhohullah berkata,
ما لم تتأكد منه لا تتكلم به، وإذا تأكدت منه اصبر هل فيه مصلحة أم ليس فيه، إن لم يكن فيه مصلحة، اتركه، احفظ لسانك عما لا فائدة فيه.
– hal-hal yang belum engkau pastikan kebenarannya janganlah engkau ucapkan,
– jika engkau telah memastikan kebenarannya, maka bersabarlah hingga engkau memastikan apakah ada maslahatnya atau tidak,
– jika tidak ada maslahatnya maka janganlah berbicara,
Jagalah lisanmu dari hal-hal yang tidak bermanfaat..!!
(Syarh Kitab al-Kabair)