Ibnu Hibban rohimahullah berkata,
Lisan seorang yang berakal berada di bawah kendali hatinya. Ketika dia hendak berbicara, maka dia akan bertanya terlebih dahulu kepada hatinya.
Apabila perkataan tersebut bermanfaat bagi dirinya, maka dia akan bebicara, tetapi apabila tidak bermanfaat, maka dia akan diam.
Adapun orang yang bodoh, hatinya berada di bawah kendali lisannya. Dia akan berbicara apa saja yang ingin diucapkan oleh lisannya.
Seseorang yang tidak bisa menjaga lidahnya berarti tidak paham terhadap agamanya.
(Roudhotul ‘Uqola hal. 49)