Category Archives: BBG Kajian

Jiwa Yang Mulia

Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata,

النفوس الشريفة لا ترضى من الأشياء إلا بأعلاها وأفضلها وأحمدها عاقبة، والنفوس الدنيئة تحوم حول الدناءات وتقع عليها كما يقع الذباب على الأقذار، فالنفس الشريفة العلية لا ترضى بالظلم ولا بالفواحش، والنفس الحقيرة والخسيسة بالضد من ذلك

“Jiwa yang mulia tidak ridho kecuali kepada sesuatu yang mulia, paling utama dan terpuji.

Sedangkan jiwa yang rendah selalu berkutat di sekitar perkara yang rendah. Sebagaimana lalat yang suka hinggap pada kotoran.

Jiwa yang mulia tidak tidak ridho kepada kezholiman dan perbuatan keji.

Sedangkan jiwa yang buruk dan rendah sebaliknya..” (Al Fawaid hal. 178)

Bila kita ingin mengetahui bagaimana jiwa kita..
Maka lihatlah kepada apa keinginan kita..

Jika selalu menginginkan kebaikan, ketaatan dan taqwa..
Maka itulah jiwa yang mulia..

Namun jika lebih menyukai maksiat, zholim dan perbuatan jelek..
Maka itulah keadaan jiwa kita..

📝
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Kabar Gembira

Allah ta’ala berfirman,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَنْ يَّرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَسَوْفَ يَأْتِى اللّٰهُ بِقَوْمٍ يُّحِبُّهُمْ وَيُحِبُّوْنَهٗٓ ۙاَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ اَعِزَّةٍ عَلَى الْكٰفِرِيْنَۖ يُجَاهِدُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا يَخَافُوْنَ لَوْمَةَ لَاۤىِٕمٍۗ ذٰلِكَ فَضْلُ اللّٰهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ (٥٤)

Wahai orang-orang yang beriman..! Barangsiapa di antara kamu yang murtad (keluar) dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, dan bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.

(Q.S. Al-Ma’idah ayat 54)

Syaikh Ibrahim Arruhaili hafizhohullah berkata,

“Padanya terdapat kabar gembira yang agung untuk umat islam. Yaitu siapa yang murtad dari agama islam maka Allah akan menggantikannya dengan kaum yang lain yang lebih baik, yang disifati dengan sifat sifat yang agung yang disebutkan dalam ayat tersebut..”

(Husnul Ifadah 7-8)

Dan kita saksikan sendiri janji Allah ini. Saat di negeri kita banyak yang murtad, di belahan dunia sana banyak yang masuk islam dan keislaman mereka bagus.

Maka buat kamu yang murtad, ingatlah bahwa islam tidak akan menjadi sirna dengan murtadnya kamu bahkan islam semakin bercahaya.

📝
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Diantara Tanda Hati Yang Sehat

Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata,

ومنها: أن يكون اهتمامه بتصحيح العمل أعظم منه بالعمل، فيحرص على الإخلاص فيه والنصيحة والمتابعة والإحسان، ويشهد مع ذلك منة الله عليه فيه وتقصيره فى حق الله.

Diantara tanda hati yang sehat adalah ketika perhatiannya untuk meluruskan amal ibadah itu lebih besar dari (semangat) beramal.

Maka ia bersungguh sungguh untuk :
– ikhlas,
– meluruskannya,
– mutaba’ah, dan
– ihsan

Dan ia mengakui bahwa amal itu adalah pemberian dari Allah dan ia merasa masih banyak kekurangan dalam melaksanakan hak Allah.

(Ighotsatulahafan 1/72)

Maka ia berusaha untuk mencari dalilnya sebelum beramal..
Dan berusaha sesuai dengan tuntunan Rosulullah shollallaahu ‘alayhi wasallam..

Karena amal ibadah tanpa ikhlas dan mutaba’ah adalah sia sia..

📝
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

(*) Mutaba’ah = mengikuti sunnah dan petunjuk Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam

Siapa Sajakah Mahram Anda..?

Mahram adalah lelaki dan wanita yang haram selama lamanya untuk menikah.

Bila mau tahu siapa lelaki atau wanita yang haram untuk anda nikahi, sehingga bisa menjadi mahram anda ketika safar, boleh berjabat tangan dan lainnya ..

silahkan tanyakan ke halaman web berikut: https://mahramku.com

Web ini didesain oleh sebagian mahasiswa STDI IMAM SYAFII JEMBER.

📝
Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri MA, حفظه الله تعالى

Diantara Penyebab Allah Turunkan Suatu Musibah Pada Diri Seorang Hamba

Rosulullah shollallaahu ‘alayhi wasallam bersabda,

إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا سَبَقَتْ لَهُ مِنْ اللَّهِ مَنْزِلَةٌ لَمْ يَبْلُغْهَا بِعَمَلِهِ ابْتَلَاهُ اللَّهُ فِي جَسَدِهِ أَوْ فِي مَالِهِ أَوْ فِي وَلَدِهِ ثُمَّ صَبَّرَهُ عَلَى ذَلِكَ حَتَّى يُبْلِغَهُ الْمَنْزِلَةَ الَّتِي سَبَقَتْ لَهُ مِنْ اللَّهِ تَعَالَى

“Sesungguhnya seorang hamba jika telah ditentukan untuknya derajat (yang tinggi) namun amalnya tidak mencapainya, maka Allah akan timpakan padanya musibah pada :
– dirinya,
– hartanya atau
– pada anaknya,
kemudian Allah jadikan dia bisa bersabar atas musibah tersebut sehingga dengan sebab tersebut Allah sampaikan ia pada derajat yang telah Allah tetapkan untuknya..”

(HR. Abu Daud no. 2686)

Musibah bukan hanya untuk menggugurkan dosa..
Tidak juga selamanya menunjukkan pelakunya banyak dosa..

Namun terkadang karena amalnya yang kurang..
Sementara Allah telah menentukan derajat yang tinggi untuknya..
Maka Allah pun terus mengujinya hingga sampai kepada derajat tersebut..

Maka pujilah Allah saat ditimpa musibah..
Karena Dia tidak pernah menzalimi hamba-Nya..

📝
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Akibat Dari Berlebihan (Ghuluw) Dalam Mencintai Orang Sholeh

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (yang artinya),

Dan mereka (Kaum Nabi Nuh) berkata, “Jangan kamu sekali-kali meninggalkan sesembahan-sesembahan kamu dan (terutama) janganlah sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd, Suwa, Yaghuts, Ya’quq, maupun Nasr..” (Qs. Nuh: 23).

Ibnu Abbas rodhiyallahu ‘anhumaa berkata dalam menafsirkan ayat yang mulia ini,

“Ini adalah nama-nama orang sholeh dari kaum Nabi Nuh. Tatkala mereka meninggal, syaitan membisikkan kepada kaum mereka, ‘Dirikanlah patung-patung mereka pada tempat yang pernah diadakan pertemuan di sana, dan namailah patung-patung itu dengan nama-nama mereka..’

Orang-orang itu pun melaksanakan bisikan syaitan tersebut, tetapi ketika itu patung-patung mereka belum disembah.

Hingga orang-orang yang mendirikan patung itu meninggal dan ilmu agama dilupakan orang, barulah patung-patung tadi disembah..”

(HR. Al Bukhari 5/382 no.4920)

📝
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Manakah Yang Lebih Dahulu Ada Di Bumi Ini..? Tauhid Atau Syirik..?

Allah Ta’ala berfirman,

كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةًۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ (٢١٣)

Manusia itu (dahulunya) satu ummat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(Qs Al-Baqarah ayat 213)

Ibnu Abbas rodhiyallahu ‘anhumaa berkata, “Jarak antara Nuh dan Adam adalah 10 generasi. Semuanya di atas syariat yang benar. Lalu setelah itu mereka berselisih. Maka Allah pun mengutus para Rosul..”

(Tafsir Ibnu Katsier)

Jadi syirik itu muncul jauh setelah zaman Nabi Adam ‘alayhissalaam 10 generasi. Lalu muncullah kesyirikan.

Maka Allah mengutus para Rosul, dan Nabi Nuh ‘alayhissalaam adalah Rosul yang pertama diutus.

Jadi tauhid adalah agama asli di bumi ini..

Sedangkan syirik itu import dari iblis dan para pengikutnya..

📝
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Kunci Rezeki

Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata,

“Kunci rezeki adalah usaha yang disertai dengan istighfar dan takwa..”

(Haadil Arwah hal. 69)

Kunci rezeki itu bukan dengan mendatangi dukun atau memakai rajah dan kesyirikan lainnya..
Namun dengan apa yang sesuai dengan syariat Allah Ta’ala..

Berusaha sambil bertawakal..
Memperbanyak istighfar dan menjauhi cara yang tidak halal..

Disertai sedekah dan membantu orang orang susah..
Karena Allah senantiasa membantu seorang hamba selama ia selalu membantu saudaranya..

📝
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Akibat Lemahnya Iman

Ibnul Jauzi rohimahullah berkata,

كان السلف يكرهون الشكوى إلى الخلق، والشكوى وإن كان فيها راحة إلا أنها تدل على ضعف وذل والصبر عنها دليل على قوة وعز.

“Salaf terdahulu tidak menyukai mengadu kepada makhluk. Mengadu kepada makhluk, walaupun terasa lega, namun itu menunjukkan kepada kelemahan dan kehinaan. Sedangkan bersabar untuk tidak mengadu kepada makhluk menunjukkan kepada kekuatan dan keperkasaan..”

(Ats Tsabaat ‘Iendal Mamaat, 55)

Sebagian orang ada yang apabila curhat kepada makhluk hatinya terasa lega..

Tapi ketika hanya curhat kepada Allah, hatinya tidak merasa lega..
Seakan Allah tidak dapat memberi manfaat apa apa..
Akibat lemahnya keyakinan dan berburuk sangka kepada sang Pencipta..

📝
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى