Category Archives: Abu Yahya Badrusalam

Sifat Orang Yang Bahagia Dan Orang Yang Celaka

Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata,

والله سبحانه وصف أهل السعادة بالإحسان مع الخوف، ووصف الأشقياء بالإساءة مع الأمن .
‏ومن تأمل أحوال الصحابة رضي الله عنهم وجدهم في غاية العمل مع غاية الخوف .
‏ونحن جمعنا بين التقصير – بل التفريط – والأمن !

Allah mensifati orang yang bahagia sebagai orang yang selalu berbuat ihsan disertai rasa takut.

Dan mensifati orang yang celaka sebagai orang yang berbuat buruk disertai rasa aman.

Siapapun yang memperhatikan keadaan para shahabat akan mendapati bahwa mereka berada pada puncak amal disertai rasa takut.

Sedangkan kita mengumpulkan sikap meremehkan dengan merasa aman.

(Addaa Waddawaa 1/91)

Diterjemahkan oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Menjaga Kehormatan Diri

Imam Asy Syafi’i rohimahullah berkata,

Muruah itu memiliki empat rukun :
– akhlak yang baik
– dermawan
– tawadhu, dan
– ibadah

(Manaqib Al Baihaqi 2/188)

Muruah adalah menjaga kehormatan diri..
Dengan menjauhi hal hal yang menjatuhkannya..
Dan melakukan perkara yang memuliakannya..

Imam Mawardi rohimahullah dalam Adab Ad-Dunya wad-Diin, mengatakan muruah berarti,

المروءَة مراعاة الأحوال إلى أن تكون على أفضلها، حتَّى لا يظهر منها قبيحٌ عن قصد، ولا يتوجَّه إليها ذمٌّ باستحقاق

Muruah adalah menjaga tingkah laku hingga tetap berada pada keadaan yang paling utama, supaya tidak melahirkan keburukan secara sengaja dan tidak berhak mendapat cacian.

Penulis,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Tentang Pergaulan

Syaikh Al ‘Utsaimin rohimahullah berkata,

“Bila zaman telah rusak dan engkau melihat bahwa bergaul dengan manusia hanya akan menambah keburukan dan semakin jauh dari Allah Ta’ala, maka sebaiknya engkau menyendiri..”

(Syarah Riyadhush Sholihin – 5/534)

Terkadang menyendiri lebih baik dari pada bergaul..
Bila bergaul hanya akan menjerumuskan kepada keburukan..

Namun jika tidak, maka bergaul itu lebih baik..
Karena dengan bergaul kita dapat mempraktekan akhlak dan menebar kebaikan..

Penulis,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Yang Paling Disukai Oleh Setan

Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata,

“Kesedihan itu melemahkan hati, melembekkan niat dan membahayakan keinginan .. tidak ada yang paling disukai oleh setan dari kesedihan seorang mukmin..”

(Thoriqul Hijrotain hal. 279)

Sedih itu wajar..
Namun sedih yang panjang hanya akan memberi mudharat..

Kewajiban kita adalah sabar dan berusaha ridho dengan ketentuan Sang Pencipta..
Karena semua ketentuan-Nya adalah adil dan hikmah..

Kesedihan pun tidak akan mengubah apa apa..
Bahkan menjadi pintu setan agar kita larut dalam kesedihan..
Sehingga menghilangkan gairah hidup dan melemahkan semangat untuk berbuat kebaikan..

Penulis,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Balasan Bagi Orang Yang Meninggalkan Maksiat

Syaikh As Sa’diy rohimahullah berkata,

“Siapa yang meninggalkan maksiat padahal syahwatnya sangat ingin melakukannya, maka Allah akan ganti dengan keimanan yang lapang di hati dan barokah pada rezekinya dan sehat badannya..”

(Al Qowa’id Al Fiqhiyah 1/138)

Maksiat mendatangkan mudhorot cepat atau lambat..
Dan bahaya maksiat yang paling berat adalah menjauhkan hati dari Allah ‘Azza wa Jalla..
Membuat berat ketaatan..
Namun seringkali tak dirasakan..

Penulis,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Jagalah Allah

Rosulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,

احفظ الله يحفظك

“Jagalah Allah niscaya Allah menjagamu..” (HR. Attirmidzi)

Al Hafidz Ibnu Rojab rohimahullah berkata,

وحفظ الله لعبده نوعان :
‏حفظه في دنياه كحفظ بدنه وأهله وماله ،
‏وحفظه في دينه من الشبهات و الشهوات ،
‏وهذا أشرف النوعين .

Penjagaan Allah kepada hamba-Nya ada dua macam :

1. Dijaga dunianya – yaitu dijaga badannya, keluarga dan hartanya.

2. Dijaga agamanya dari syubhat dan syahwat – dan ini yang paling mulia.

(Jaami’ul Uluum wal Hikam 556)

Penterjemah,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Tanda Zuhud Terhadap Dunia Dan Manusia

Al Fudhail bin Iyadh rohimahullah berkata,

“Tanda Zuhud terhadap dunia dan manusia adalah tidak menyukai pujian mereka dan tidak peduli dengan ejekan mereka..”

(Hilyatul Auliya’ – 8/90)

Zuhud adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat untuk akherat..

Pujian manusia tidak ada manfaatnya untuk akherat kita..
Bahkan seringkali memberikan mudhorot..

Demikian pula celaan manusia tidak membahayakan akherat kita..
Bahkan dapat menguntungkan..
Kecuali bila kita baper dan membalas dendam dengan yang lebih..

Penulis,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Selalu Memuji Allah Dan Istighfar Kepada-Nya

Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata,

“Siapa yang selalu memuji Allah maka kebaikan akan selalu mengikutinya .. dan siapa yang selalu ber-istighfar maka akan terbuka semua yang terkunci..”

(Addaa wad Dawaa hal 180)

Memuji Allah dalam setiap keadaan menunjukkan keyakinan yang kuat bahwa Allah terpuji pada setiap perbuatan-Nya..
Sehingga menimbulkan sifat ridho terhadap ketentuan yang getir kepadanya..

Dan selalu memohon ampunan menunjukkan pengakuan dirinya yang banyak dosa dan kesalahan..

Sehingga kesulitan menjadi rahmat untuknya..
Karena ia merasa bahwa itu semua akibat dosa dosanya..

Dan ia yakin bahwa kesulitan itu menggugurkan dosa dosanya dan mengangkat derajatnya..

Ia yakin kesulitan itu untuk kebaikan dirinya agar memiliki jiwa yang kuat dan tabah..
Maka iapun senantiasa memuji Allah ‘Azza wajalla..

Penulis,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Jiwa Yang Baik

Ibnu Taimiyah rohimahullah berkata,

“Jiwa yang baik itu merasa lezat saat memberi maaf dan berbuat ihsan .. sedangkan jiwa yang buruk merasa senang dengan berbuat keburukan dan kezholiman..”

(Majmu’ Fatawaa 1/560)

Karena jiwa yang baik selalu menginginkan kebaikan dan merasa senang dengannya..

Sedangkan jiwa yang buruk merasa senang dengan keburukan dan perbuatan zholim..

Ya Allah jadikanlah hati kami menyukai keimanan dan hiaskanlah iman di hati hati kami..

Dan jadikan hati kami membenci kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan..

Dan jadikan kami orang orang yang mengikuti jalan yang lurus..

Penulis,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

EMPAT TONGGAK KUFUR

1. Sombong yang mencegahnya patuh kepada Allah

2. Hasad yang mencegahnya dari menerima nasehat

3. Marah yang membuatnya tidak bersikap adil

4. Syahwat yang menghalanginya dari bersungguh sungguh dalam ibadah

Apabila hancur kesombongan maka akan mudah untuk tunduk dan patuh kepada Allah..

Apabila hancur hasad dan dengki maka akan mudah menerima nasehat..

Apabila hancur kemarahan maka akan mudah untuk bersikap adil dan tawadhu..

Dan apabila hancur syahwat maka akan mudah untuknya bersabar dalam ibadah..

Dan merobohkan empat tonggak ini lebih sulit dari merobohkan gunung terlebih apabila telah berakar di hati..

Kita memohon kepada Allah keselamatan..

Penulis,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى