Category Archives: Abu Ya’la Kurnaedi

Pahala Tiga Juta Lebih

As-Suyuthi rohimahullah dalam kitab Al-Itqan Fii Ulumil-Qur’an menyampaikan beberapa riwayat tentang jumlah huruf al-Qur’an diantaranya :

– riwayat dari Ibnu Abbas rodhiallahu ‘anhumaa, yaitu berjumlah 323.671

Jika satu huruf bernilai pahala 10× lipat, maka ketika seseorang mengkhatamkan al-Qur’an ia mendapatkan 3 juta lebih pahala.

Penulis,
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, حفظه الله تعالى

Antara Kemuliaan Dan Recehan

Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللهَ كَرِيْمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ وَمَعَالِيَ اْلأَخْلاَقِ وَيُبْغِضُ سِفْسَافَهَا.

“Sesungguhnya Allah Maha Pemurah menyukai kedermawanan dan akhlak yang mulia serta membenci akhlak yang rendah/hina..”

HR. Al-Hakim (I/48), Dishohihkan oleh al-Hakim dan disetujui oleh adz-Dzahabi, lihat Silsilatul Ahaadiits ash-Shohiihah (no. 1378).

Diantara kandungan faidah hadits ini adalah petunjuk untuk bersemangat untuk melakukan perkara-perkara yang tinggi dan besar dalam urusan agama dan urusan dunia dan menjauhi urusan-urusan yang receh dan rendah..

• Sebagai umat Nabi kita berusaha terus dekat dengan al-Qur’an, membaca, dan menghapalkannya
• ikuti acara-acara yang bermanfaat
• hindari menonton hal-hal yang kurang manfaat, semisal, acara makannya youtuber fulan/fulanah, atau tiktoker fulan/fulanah, mereka pergi kemana, liburan dimana, makan apa, minum apa, kenapa fulan atau fulanah cerai, dst..

Hidup kosong, perhatian terhadap hal-hal recehan .. apakah kita dicipta untuk hal ini..?

Siapkanlah bekal yang baik untuk alam kubur kita dan untuk Akhirat kita..

Penulis,
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, حفظه الله تعالى

Obat Kehidupan

عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال: لما كان يوم حُنين آثر رسول الله صلى الله عليه وسلم ناسًا في القِسْمَة، فأعطى الأَقْرَع بن حَابِس مئة من الإبل، وأعطى عُيينة بن حِصن مثل ذلك، وأعطى نَاسًا من أشراف العَرب وآثَرَهُم يومئذ في القِسْمَة. فقال رجل: والله إن هذه قِسْمَة ما عُدل فيها، وما أُريد فيها وجه الله، فقلت: والله لأُخبرن رسول الله صلى الله عليه وسلم فأتيته فأخبرته بما قال، فتغير وجهه حتى كان كالصِّرفِ. ثم قال: «فمن يَعْدِل إذا لم يعدل الله ورسوله؟» ثم قال: «يَرحم الله موسى، قد أُوذي بأكثر من هذا فصبر». فقلت: لا جَرم لا أرفع إليه بعدها حديثًا. [متفق عليه]

Dari Abdullah bin Mas’ud roḍiyallahu ‘anhu, ia berkata,

“Ketika perang Ḥunain, Rosulullah ṣhollallahu ‘alaihi wasallam memberi bagian lebih hasil rampasan perang untuk beberapa sahabat. Beliau memberi Al-Aqra’ bin Ḥaabis seratus unta. Memberi ‘Uyainah bin Ḥiṣn juga seperti itu. Dan memberi bagian lebih kepada beberapa pemuka Arab.

Lantas seseorang berkata, “Demi Allah, ini pembagian yang tidak adil dan tidak menginginkan wajah Allah..”

Maka aku berkata, “Demi Allah, aku akan melaporkannya kepada Rosulullah ṣhollallahu ‘alaihi wasallam..” Aku pun melaporkan apa yang dia katakan tadi.

Maka wajah beliau berubah dan memerah. Kemudian beliau bersabda, “Lalu siapa yang bisa adil jika Allah dan Rosul-Nya tidak adil..?!”

Lantas beliau melanjutkan, “Semoga Allah merahmati Nabi Musa; beliau disakiti lebih dari ini, dan dia tetap bersabar..”

Maka aku pun berkata, “Tidak ada dosa, bila aku tidak melaporkan lagi kepada beliau suatu pembicaraan setelahnya..”

(Muttafaq ‘alaih).

Banyak pelajaran yang bisa diambil dari hadits ini, diantaranya :

• Beliau shollallahu ‘alaihi wasallam menghibur dirinya dengan saudara-saudaranya dari para Nabi sebelumnya ketika disakiti oleh manusia.

• Maka dari sini jika salah satu dari kita memiliki anak yang durhaka dan membangkang, ambillah pelajaran dari Nabi Nuh yang memiliki putra yang durhaka.

• Jika salah satu dari kita punya ayah yang bermaksiat, ambillah pelajaran dari Nabi Ibrahim yang punya ayah yang durhaka sama Allah.

• Jika salah satu dari kita punya istri yang tidak sholihah kadang bikin jengkel, ambillah pelajaran dari Nabi Luth yang memiliki istri yang durhaka.

• Jika salah satu dari kita punya suami yang tholih (*) bahkan sering membuat sempit dan sesak dada, ambillah pelajaran dari Asiya yang punya suami fir’aun manusia yang paling durjana.

• Jika salah satu dari kita ditimpa sakit yang menahun, ambillah pelajaran dari Nabi Ayyub yang diuji sakit selama 18 tahun yang semua meninggalkannya.

• Jika salah satu dari kita kehilangan orang yang dicintainya, ambillah pelajaran dari Nabi Ya’qub yang kehilangan Nabi Yusuf sejak kecilnya.

Ketika bersabar, Allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang sabar..

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, حفظه الله تعالى

(*) Tholih memiliki makna : yang buruk/ jelek, jahat, dan keji (Kamus Al-Munawwir Hal : 858-859)

Sayang Untuk Disia-Siakan

Al-‘Allaamah Ibnu Jasir – ghofarallahu lahu- berkata,

” روى صاحب مثير الغرام الساكن في كتابه، عن جابر بن عبد الله رضي الله عنهما قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (( صلاة في مسجدي هذا أفضل من ألف صلاة فيما سواه، إلا المسجد الحرام، وصلاة في المسجد الحرام أفضل من مائة ألف صلاة )) … قلت: حسبنا ذلك فوجدنا صلاة واحدة- بالمسجد الحرام- عن ستٍّ وخمسين سنة وستة أشهر إلا يومًا واحدًا، وحسبنا صلاة يوم وليلة فوجدناها عن مائتي سنة واثنتين وثمانين سنة وستة أشهر إلا خمسة أيّام، وذلك على رواية جابر بن عبد الله … فحُقّ لمثل هذا الحرام الشريف أن تُشدَّ إليه الرحال، وتتلف فيه أنفس الرجال، فضلًا عن الأموال “.*

Penulis kitab mutsirul ghoram as-sakin dalam kitabnya telah membawakan riwayat dari Jabir bin Abdillah rodhiyallahu ‘anhumaa berkata,

Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘sholat di Masjidku ini lebih utama seribu kali lipat daripada di selainnya, kecuali Al-Masjidil Haram, dan sholat di Al-Masjidil Haram lebih utama seratus ribu kali lipat..’

Aku berkata, ‘kami menghitung itu dan kami dapati :
● satu kali sholat -di Al Masjidil Haram- (sama) dengan sholat selama 56 tahun, 6 bulan kurang satu hari,
● dan kami hitung sholat sehari semalam kami dapati sebanding 282 tahun, 6 bulan kurang lima hari..

dan hal itu menurut riwayat Jabir bin Abdillah, maka benarlah untuk semisal Al Masjidil Haram yang mulia ini dilakukan safar menuju kepadanya, dihabiskan umur orang apalagi harta benda..”

(Mufidul Anam, hal: 214-215)

Betapa besar pahala yang Allah siapkan dan berikan bagi hamba Allah yang beriman dari sholat di tempat yang suci dan mulia ini, dan sungguh merugi orang yang menyia-nyiakan diri, waktu dan hartanya..

Berlomba-lombalah dalam kebaikan…

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, حفظه الله تعالى

Salaf

Dewasa ini banyak orang berbicara tentang salaf, dan salafiy, alangkah baiknya jika kita mengenalinya.

Secara istilah Salaf adalah :
– para sahabat Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam,
– tabi’in (murid-murid sahabat), dan
– tabi’ut tabi’in (murid-murid tabi’in).

Generasi yang mendapat pujian dari Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:
“Sebaik-baik umat adalah generasiku, kemudian sesudahnya, kemudian sesudahnya..” (HR. Bukhari-Muslim).

Sedangkan salafiy adalah penisbatan diri kepada mereka.

Ketahuilah, bahwa para sahabat Rosulullah dan orang-orang yang mengikuti mereka akan mendapatkan banyak keutamaan, diantaranya:
1. Ridho Allah ta’ala
2. Allah siapkan surga untuk mereka.

Perhatikanlah firman Allah ta’ala berikut:

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ الله عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshor dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridho kepada mereka dan merekapun ridho kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.. “

(QS.At-Taubah: 100)

Alangkah baiknya, jika kita mendalami istilah, dan manhaj salaf dari kitab- kitab para ulama, bukan dari “katanya” atau dari orang-orang yang membenci dakwah salaf yang hanya nyomot dari sana sini kemudian mamahami dan menafsirkannya seenak sendiri.

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, حفظه الله تعالى

Tidak Merasa Aman

Tidak adanya Indzar (peringatan adzab) tidak berarti adzab itu tidak ada atau tidak datang, karena hal itu bisa jadi merupakan istidroj dari Allah ta’ala, Allah menunda adzab bagi manusia atas maksiat mereka.

{ وَٱلَّذِینَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔایَـٰتِنَا سَنَسۡتَدۡرِجُهُم مِّنۡ حَیۡثُ لَا یَعۡلَمُونَ }

“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, akan Kami biarkan mereka berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui..”
[ Qs. Al-A’raf : 182 ]

Jangan merasa aman dari makar Allah ta’ala, karena Allah berfirman:

{ أَفَأَمِنُوا۟ مَكۡرَ ٱللَّهِۚ فَلَا یَأۡمَنُ مَكۡرَ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡخَـٰسِرُونَ }

“Tidak ada yang merasa aman dari siksaan Allah selain orang-orang yang rugi..” [ Qs. Al-A’raf:99 ]

Semoga kita tidak lengah, dan tidak menyepelekan perkara maksiat..

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi Lc, حفظه الله تعالى

Sungguh-Sungguh Waktu Muda .. Tua Memetik Buah

Al-Qurthubiy rohimahullah berkata :

إن الإنسان إذا عمّر في الدنيا و هرم لفي نقص و ضعف و تراجع، إلا المؤمنين، فإنهم تكتب لهم أجورهم التي كانوا يعملونها في حال شبابهم

“Sesungguhnya manusia itu apabila diberi umur panjang, dan menjadi tua renta, sungguh (pada hakikatnya) ia dalam keadaan berkurang, kelemahan, dan dalam kemunduran, kecuali orang-orang yang beriman, dicatat untuk mereka pahala mereka, dari amalan yang mereka lakukan dahulu di masa muda..”

(Al-Jami’ li-ahkamil-Qur’an: 20/180).

Waktu berjalan dan berlalu terus tidak akan pernah menunggu kita, orang yang paling bahagia adalah yang mengisi waktunya dengan mentauhidkan Allah, dengan ibadah dan aktifitas-aktifitas yang bermanfaat..

Jangan tertipu dengan angan-angan, dan ungkapan “bersenang-senang dengan maksiat mumpung masih muda, tua tinggal bertaubat..”

Justru yang harus kita ingat adalah isilah waktu kita dengan hal-hal yang mendatangkan ridho Allah ta’ala, dan ketika tua renta tinggal memetik buah-buah pahala kebaikan..

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, حفظه الله تعالى

ARTIKEL TERKAIT
Mutiara Salaf – KOMPILASI ARTIKEL

Perbuatan Syirik Tidak Didasari Dalil Syariat Dan Dalil Akal

Allah ta’ala berfirman:

وَمَن يَدْعُ مَعَ ٱلله إِلَٰهًا ءَاخَرَ لَا بُرْهَٰنَ لَهُۥ بِهِۦ فَإِنَّمَا حِسَابُهُۥ عِندَ رَبِّهِۦٓ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُفْلِحُ ٱلْكَٰفِرُونَ

“Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung..” (QS. Al-Mu’minun: 117).

Perhatikan dari ayat di atas kalimat :

لا برهان له به

“tidak ada satu dalilpun baginya..”

Orang-orang yang melakukan perbuatan syirik, tidak memiliki dasar, baik dari sisi syari’at dan dari sisi akal.

Akal menolaknya, apalagi syariat…

( lihat penjelasan hal ini pada kitab: At-Ta’liq ‘alalqawaidilhisan, hal: 118-119 )

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, حفظه الله تعالى

Dua Kelompok

Di dunia ini, ada dua kelompok :
– ada pembela kebenaran, dan
– ada pembela kebatilan,

Tapi hal ini tidaklah mengherankan karena Allah pun mengabarkan bahwa kelak di Akhirat juga ada dua kelompok..

فَرِيْقٌ فِى الْجَنَّةِ وَفَرِيْقٌ فِى السَّعِيْر

“Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka..”
(As-Syura: 7)

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, حفظه الله تعالى

ref : https://www.facebook.com/185923485244723/posts/1402880533549006/

Kebaikan Tidak Berhenti Dengan Berlalunya Ramadhan

Allah yang kita beribadah kepada-Nya di bulan Ramadhan, juga kita tetap beribadah kepada-Nya di selain Ramadhan.
Kita diperintahkan oleh Allah agar terus beribadah sampai ajal menjemput kita.

Allah ta’ala berfirman:

و اعبد ربك حتى يأتيك اليقين

“Dan Sembahlah Tuhanmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu..” (QS. Al-Hijr: 99)

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, حفظه الله تعالى