Category Archives: Muhammad Nuzul Dzikri

Rahasia Suu’ul Khotimah

“Bahwa suu’ul khotimah (kondisi meninggal yang buruk) tidak akan dialami oleh orang yang menjaga amalan-amalan zhohir dengan istiqomah dan memiliki hati yang bersih..”

(Abu Muhammad ‘Abdul Haq hafizhohullah, At Tadzkirah 192-193).

DUA kata kunci saudaraku…
1. Istiqomah
2. Kebeningan hati

Berjuanglah untuk akhir kehidupanmu dengan 2 kunci ini.

Penulis,
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, حفظه الله تعالى

Sang Gula

Beliau bernama Imam Muhammad bin Maimun Abu Hamzah, rohimahullah, ‘Sang Gula’..

Mengapa beliau dijuluki dengan ‘Sang Gula’..??

Mari kita simak keterangan Imam Adz Dzahabi rohimahullah :

“Beliau bukanlah seorang penjual gula, akan tetapi dinamakan as sukkari (sang gula) karena manisnya tutur kata beliau..”

(Siyar A’laamin Nubalaa’ 7/386)

Benar memang, saat telinga ini disapa dengan rangkaian kata yang penuh dengan kesantunan dan kelembutan, maka akan terasa manis di dalam jiwa, rasa yang lebih manis dari gula dan madu.

Bukankah sesendok gula yang disajikan dengan umpatan dan cacian akan terasa pahit di dalam hati..?!

“Kata-kata yang baik adalah sebuah sedekah..”
Sabda Nabi -shollallahu ‘alaihi wa sallam- dalam Shahih Bukhari dan Muslim.

Rasanya tidak berkebihan jika kita berharap lahirnya “sang gula – sang gula” berikutnya untuk menghiasi layar kehidupan keluarga, pergaulan, dunia dakwah dan SOSMED kita.

(Terinspirasi oleh Faidah Syaikh Shalih bin ‘Abdil ‘Aziz As Sindi حفظه الله تعالى)

Ditulis oleh,
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, حفظه الله تعالى

ref : https://www.facebook.com/134129847234901/posts/908836939764184/

 

Beberapa Jam Saja Untuk Membersihkan Dosa Selama 1 Tahun

Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyuro (10 Al Muharrom)..?

Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyuro akan menghapus dosa setahun yang lalu..” (HR. Muslim 1162)

Sebuah penawaran yang sangat menarik bagi kita yang berlumur dosa.. 1 tahun adalah waktu yang cukup lama dalam menumpuk dosa-dosa kecil¹ dan dapat kita putihkan dengan puasa beberapa jam saja.

Tidak heran jika sebagian ulama-ulama klasik kita (seperti Ibnu ‘Abbas, Abu Ishaq, Az Zuhri) berusaha berpuasa di tanggal 10 Al Muharrom walaupun mereka sedang safar, bukan mewajibkan namun semangat untuk meraih ampunan dan keutamaan.²

Imam Az Zuhri -rahimahullah- ditanya:
“(Mengapa) Anda berpuasa ‘Asyuro saat safar sedangkan saat Ramadhan anda berbuka (tidak berpuasa) ketika safar..?”

Maka beliau menjawab:
“Sesungguhnya (mengganti puasa) Ramadhan itu memiliki hari-hari yang lain, sedangkan ‘Asyuro akan lewat begitu saja (yaitu tidak bisa tergantikan)..”³

¹ Syarah Muslim Nawawi 4/179, Al Furuu’ 3/83
² Lathooiful Ma’aarif 53, At Tamhid 7/215
³ Siyar A’laamin Nubala’ 5/342

Ditulis oleh,
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri Lc, حفظه الله تعالى

Puasa Sunnah Di Bulan Haram

Disunnahkan untuk memperbanyak puasa sunnah di bulan haram (mulia). Salah satunya kita bisa melakukan puasa sunnah mutlak.

Apa itu puasa sunnah mutlak..?

Puasa sunnah mutlak adalah puasa sunnah yang waktu pengerjaannya tidak terikat dengan waktu tertentu (selama bukan di hari dilarangnya untuk berpuasa). Adapun seperti puasa Arafah 9 Dzulhijjah, puasa Asyura 10 Al-Muharram, puasa Senin-Kamis, dan puasa yang lainnya tidak termasuk ke dalam puasa sunnah mutlak.

Dalilnya adalah keumuman dari hadist Abu Sa’id Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam bersabda;

مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيْلِ اللهِ بَعَّدَ اللهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِيْنَ خَرِيْفًا

“Barangsiapa melakukan puasa satu hari di jalan Allah (dalam melakukan ketaatan kepada Allah), maka Allah akan menjauhkannya dari neraka sejauh perjalanan 70 tahun..” (HR. Bukhari no. 2840)

Puasa sunnah mutlak ini bisa dilakukan baik di bulan haram (bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Al-Muharram dan Rajab), maupun di bulan-bulan lainnya. Dan tidak ada niat khusus. Diniatkannya adalah puasa sunnah mutlak, bukan diniatkan karena ada kekhususan tertentu.

Khusus untuk berpuasa di hari Jum’at, Sabtu dan Ahad dimakruhkan jika dilakukan 1 hari sendiri, melainkan harus 2 hari berturut-turut, baik itu dengan tambahan 1 hari sebelumnya atau 1 hari setelahnya. Misalnya, Kamis dan Jumat atau Jumat dan Sabtu atau Sabtu dan Ahad atau Ahad dan Senin.¹

Maksimalkanlah ibadah di bulan haram (mulia). Dan bulan Dzulqa’dah adalah 1 dari 4 bulan haram (mulia). Yang mana amal ibadah yang dilakukan di bulan ini pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sebagaimana perbuatan buruk pun juga akan dilipatgandakan dosanya.

Maka puasa sunnah mutlak atau puasa-puasa sunnah seperti puasa Senin-Kamis, Ayyamul biidh, puasa Nabi Daud -‘alaihissalam, begitu juga dengan amalan-amalan lainnya yang dilakukan di 4 bulan haram, pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala..

Selamat beramal shalih di bulan Dzulqa’dah
1 dari 4 bulan haram (mulia)..

Ditulis oleh,
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri Lc, حفظه الله تعالى

¹ Lihat: Minhaj Ath-Thalibin dan Majmu’ Syarh Muhadzab karya Al-Imam An-Nawawi Rahimahullah

 

Dianak-Tirikan

Ia adalah bulan mulia…
Bulan ibadah…
Bulan yang memiliki 2 gelar:

1. Bulan Haji

ALLAH ta’ala berfirman:

ٱلْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُومات

Musim haji jatuh pada beberapa bulan yang telah diketahui (Syawwal, Dzul Qa’dah, 10 hari pertama Dzul Hijjah).”
(Al Baqarah: 197)

2. Bulan Haram

Bulan dimana DOSA dilipatgandakan, sebagaimana PAHALA setiap tetesan keringat dan langkah kebajikan dilipatgandakan.

ALLAH ta’ala berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمٰوٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram/mulia (Dzul Qa’dah, Dzul hijjah, Al Muharram, dan Rajab).” (At Taubah: 36)

Namun…
Bulan ini cenderung dilupakan.
Jarang terlihat penyambutan dan jamuan.

Jangankan menyambut kedatangannya, banyak dari kita tidak sadar bahwa ia telah bertamu dalam kehidupan kita.

Saudaraku,
Kita telah berada di bulan Dzul Qa’dah .
Lumbung dari pahala dan mimpi buruk bagi setiap dosa.

Maksimalkanlah…
Perlakukanlah dia dengan semestinya dan jangan sampai kita “menganak-tirikan”-nya.

(Tafsir Ath Thabari dan Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Baqarah: 197 dan Surat At Taubah: 36)

Ditulis oleh,
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri Lc,  حفظه الله تعالى

ref : https://bbg-alilmu.com/archives/29407

 

Ingin Mendapatkan Pahala Puasa Wajib Selama Satu Tahun..?

29 + 6 = 1..

Bingung..?

Mari kita simak penjelasannya,

Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan lalu ia lanjutkan dengan puasa 6 hari di bulan Syawwal, niscaya ia mendapat pahala seperti puasa 1 tahun penuh..”
(HR. Muslim)

Dalam HR. An Nasa’i, Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- menguraikan:

“ALLAH menjadikan kebaikan menjadi 10 kali lipat, maka puasa 1 bulan (Ramadhan) bernilai 10 bulan dan puasa 6 hari setelah ‘Iedul Fitri (di bulan Syawwal) menyempurnakannya menjadi 1 tahun..

Sehingga:
29 hari + 6 hari= 1 tahun

Saudaraku,
Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

“Barangsiapa yang berpuasa SATU HARI di jalan ALLAH, niscaya ALLAH akan jauhkan wajahnya dari api neraka sejauh 70 puluh tahun perjalanan..”
(HR. Bukhari dan Muslim)

JIKA ITU KEUTAMAAN PUASA SATU HARI, MAKA SILAHKAN BAYANGKAN BAGAIMANA PAHALA PUASA SELAMA SATU TAHUN PENUH..??

Saudaraku..
Tahukah anda penjelasan banyak ulama (diantaranya ULAMA MADZHAB SYAFI’i) tentang hal ini..?

TERNYATA PAHALA PUASA 1 TAHUN PENUH TERSEBUT ADALAH PAHALA PUASA WAJIB.

Maksudnya..?
Ya, puasa 6 hari di bulan Syawwal merupakan puasa sunnah, NAMUN PAHALANYA SENILAI DENGAN PUASA WAJIB, layaknya puasa Ramadhan.

Masih ada banyak waktu.. hanya 6 hari dari 29/30 hari..
Bisa di awal atau di pertengahan atau di akhir bulan Syawwal, bisa berturut-turut atau tidak.
Pahala puasa 1 tahun penuh itu sudah sangat dimudahkan, saudaraku..

Referensi:
I’anatut Thaalibiin 2/268, Tuhfatul Habiib 3/155, Tuhfatul Muhtaj 14/69, Fathul Wahhab 2/351, Mughnil Muhtaj 1/447, Nihayatul Muhtaj 3/208, Al Inshaf 3/344, Kasysyaaful Qina’ 2/337 dan lain-lain.
.
Ditulis oleh,
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri Lc, حفظه الله تعالى

2006180546

Hanya Beberapa Hari Saja

Saat ALLAH mengulas puasa di hari-hari Ramadhan, ALLAH berfirman dalam QS. Al Baqarah ayat 184:

…‏أَيَّامًا مَّعْدُودٰتٍ …

“Beberapa hari yang telah ditentukan”

Ya, hanya beberapa hari saja.
ALLAH memberi isyarat kepada kita bahwa kebersamaan kita dengan Ramadhan sangat singkat.

Lihat saja betapa cepatnya hari-hari terbaik ini berlari meninggalkan kita, tanpa terasa kita akan hanyut sampai di hari-hari terakhir, lalu… ia benar-benar pergi dan kita belum sempat mengerjakan banyak amal shalih.

Ia akan mengucapkan salam perpisahan sedangkan dosa kita belum diampuni.

Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
“Sungguh rugi seseorang yang bertemu dengan Ramadhan, lalu Ramadhan itu berlalu darinya sebelum dosa-dosa dirinya diampuni.” (HR. Tirmidzi)

Saudaraku,
jadikan setiap hari di bulan suci ini layaknya partai final, jangan biarkan ia mudah berlalu, hanya beberapa hari saja…

* Hikmah yang disampaikan Syaikh Sa’ad Turki Al Khatslan (anggota komite fatwa dan kibar ‘ulama di saudi arabia) dengan pengembangan.

Ditulis oleh,
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, حفظه الله تعالى

Sunnah Yang Terlupakan Di 10 Hari Pertama DZULHIJJAH…

Dahulu Ibnu Umar dan Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhuma- datang ke sebuah pasar pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, lalu mereka bertakbir dan manusia pun bertakbir terinspirasi takbir mereka. (HR. Al Bukhari)

Inilah salah satu aktivitas shahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah (*). Aktivitas yang tidak lain merupakan arahan dari Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- saat beliau bersabda:

“PERBANYAKLAH MEMBACA TAHLIL (LAA ILAAHA ILLALLAH), TAKBIR DAN TAHMID PADA 10 HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH INI.” (HR. Ahmad dan dishahihkan Ahmad Syakir)

Saudaraku,
Sudahkah takbir mengiringi aktivitas-aktivitas anda pada 10 hari ini ?

ALLAH -ta’ala- berfirman dalam QS. Al Hajj: 28

‏﴿٢٨﴾ … وَيَذْكُرُوا۟ ٱسْمَ ٱللَّهِ فِىٓ أَيَّامٍ مَّعْلُومٰتٍ

“… Agar mereka berdzikir (dan bertakbir) pada hari-hari yang telah diketahui (baca: 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah**)”

*lihat juga Akhbaru Makkah lil Faakihi 3/10.

**penjelasan Ibnu ‘Abbas -radhiyallahu ‘anhu-, lihat Tafsir Ibnu Katsir dalam ayat tersebut.

Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri Lc,  حفظه الله تعالى

da080116-0632

Sedang Ada Masalah Atau Menghadapi Sebuah Kendala..?

Sedang ada masalah atau menghadapi sebuah kendala..?

Mintalah pertolongan kepada ALLAH !

Caranya ?

Simak ayat berikut ini:

‏﴿٤٥﴾ وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ

“Dan mohonlah pertolongan dengan sabar dan sholat..”
(QS. Al Baqarah: 45)

Benar saudaraku,
caranya dengan selalu bersama kesabaran; menahan diri, emosi serta nafsu agar tidak terjatuh dalam dosa
dan melanggar ketentuan ALLAH..

Dan jagalah selalu sholat wajib kita, lalu perbanyak sholat-sholat sunnah, bermunajatlah kepada ALLAH, sujudlah pada-Nya..

Mungkin ada menyeletuk: “Kalau hanya sabar dan shalat, itu sih mudah !”

Saudaraku..
Bersabar dan menjaga sholat tidak semudah yang kita bayangkan, hanya orang-orang istimewa saja yang mampu meraihnya.

Mari kita simak kelanjutan ayat diatas:

‏وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخٰشِعِينَ

“Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’..” (QS. Al Baqoroh: 45)

Hanya orang yang khusyu,
Hanya mereka yang rendah hati,
Hanya mereka yang tunduk serta bersimpuh di hadapan ALLAH,
Hanya mereka yang percaya dengan janji dan ancaman ALLAH
(*)

Ya, hanya merekalah yang sanggup melakukannya, dan menikmati manisnya pertolongan ALLAH.

Adapun orang meninggikan diri, mengedepankan akal, harta dan tahta di atas kekuatan dan ilmu serta taufiq ALLAH, rasanya ia akan kesulitan untuk bersabar dan menjaga sholat dan pada akhirnya pertolongan ALLAH pun tak kunjung datang.

(*) tafsir orang-orang yang khusyu’ dalam QS. Al Baqoroh: 45, Tafsir Ibnu Katsir

Ditulis oleh,
Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri,  حفظه الله تعالى