Category Archives: Syafiq Riza Basalamah

Bila Ambisi Dunia Menawanmu…

Bila ambisi dunia menawanmu
Memenjaramu dan membelenggumu
Bahkan ia menyeretmu sehingga bajumu terkoyak
Tanganmu terluka
Lututmu berdarah, kau ingin melarikan diri
Namun genggamannya terasa begitu membuai,
Dan kaupun dibuat lalai olehnya.

Maka tatkala itu belum terjadi ataupun kalau sudah terjadi
Bersegeralah untuk mengunjungi fakir miskin
Lihatlah kehidupan orang-orang yang di bawahmu
Masuklah ke rumah mereka
Simaklah kisah-kisah mereka
Dan terus kau jaga kedekatanmu dengan mereka
Sehingga kau mencintai mereka, karena itu adalah wasiat Nabi Shollallahu’alaihi wa Sallam kepada kita:

Abu Dzar RodhiAllahu’anhu berkata, “kekasihku yakni Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam memerintahkan tujuh perkara padaku, di antaranya:

بِحُبِّ الْمَسَاكِيْنِ وَأَنْ أَدْنُوَ مِنْهُمْ،

“Beliau memerintahkanku agar mencintai orang miskin dan dekat dengan mereka” (HR. Ahmad)

‘Aun bin Abdillah bin Mas’ud putra salah seorang sahabat yang mulia, dia bertutur, “Aku pernah dalam beberapa masa berteman dengan orang-orang kaya dan akupun tidak mendapati orang yang lebih gundah hatinya daripada diriku sendiri ketika aku menjumpai orang yang lebih bagus pakaiannya daripada aku, lebih harum parfumnya, maka akupun beralih menemani orang-orang yang miskin maka setelah itu hidupku penuh dengan kenyamanan”. (Shifatusshawfah 2/57).

Ditulis oleh,
Ustadz DR. Syafiq Riza Bin Basalamah MA,  حفظه الله تعالى

Sesungguhnya Engkau Dengan Raja Terkaya Di Muka Bumi Ini Adalah Sama…

Bismillah

Akhi Ukhti…
Apakah engkau termasuk orang yang selalu terobsesi untuk mengganti barang yang kau miliki ?

ingin ganti mobil yang lebih mewah dan baru
ingin ganti gadjet keluaran terbaru
ingin ganti tas dengan merk dan model yang lebih wah
ingin ganti motor yang lebih keren dan menawan
Atau apa saja…

Kalau yang mendorong dirimu itu karena faktor kebutuhan mungkin sesuatu yang oke-oke saja

Namun terkadang, engkau melakukan bukan karena kebutuhan
Tapi karena sesuatu yang ada di hatimu
Karena fulanah ganti mobil, engkau juga ingin
Karena fulanah pakai tas yang lebih mahal dari milikmu
Karena fulan memiliki gadjet teranyar
Karena Fulan membeli motor baru sedang motormu adalah bekas

Kalau yang menjadi pembimbing dalam belanja adalah nafsumu maka hidupmu akan susah

Engkau akan dibikin lelah olehnya, karena nafsu tidak pernah puas
Engkau selalu akan melihat yang lebih dari dirimu
Engkau akan terus memeras keringatmu dan menghabiskan waktumu bekerja keras hanya untuk menuruti nafsumu

Ada satu cara yang membuat hidupmu nyaman, bahkan engkau akan merasa lebih kaya dari semua orang… apa itu ?

Sa’ad bin Abi Waqqash pernah berpesan pada anaknya

“يا بني، إذا طلبت الغنى فاطلبه بالقناعة؛ فإنها مال لا ينفد”

“Wahai ananda kalau engkau mencari kekayaan, maka carilah dengan Qana’ah, sesungguhnya ia adalah harta yang tidak ada habisnya” (Uyunul Akhbar 3/207)

Qona’ah ada Hati yang senantiasa menerima dan ridho atas pemberian Allah

➡️  Bila engkau memiliki hati yang Qona’ah sesungguhnya engkau dengan raja terkaya di muka bumi ini adalah sama…

Ustadz DR. Syafiq Riza Basalamah MA,  حفظه الله تعالى 

Sunnah Yang Terlupakan Saat Makan Bersama…

Bismillah 

AKHI Ukhti…
Pernahkah engkau menghadiri atau mendengar sebuah kesempatan yang di dalamnya ada acara makan bersama..?

Contohnya acara buka bersama atau yang lainnya 
Namun karena jumlah yang hadir banyak maka makanan yang disediakan tidaklah cukup
Tuan rumah kebingungan
Sebagian sangat kecewa
Yang mendapatkan makanan menikmati sajian tanpa menoleh kepada yang lainnya

Sejatinya tidak ada istilah tidak cukup untuk sebuah kebersamaan 
Kebersamaan itu membuat hidup ini lebih indah dan berkah
Bacalah petuah Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam

طَعَامُ الاثْنَيْنِ كَافِي الثَّلاثَةِ وَطَعَامُ الثَّلاثَةِ كَافِي الأَرْبَعَ

“Makanan 2 orang mencukupi 3 orang, dan makanan 3 orang mencukupi empat orang.” [Muttafaq ‘alaih ]

Seharusnya seorang muslim tatkala melihat makanannya tidak cukup, ajaklah satu orang bergabung denganmu, katakan:
“Kemarilah saudaraku, ini cukup untuk kita berdua”.

Engkau menyelamatkan tuan rumah
Dan mendapatkan berkah makan bersama

Namun rasa empati seperti ini mulai hilang dan punah
Semua hanya memikirkan diri sendiri
Semua lebih mementingkan perutnya sendiri

Islam itu indah dan aplikatif

Kalau bukan kita yang memulai dan melestarikan ajarannya siapa lagi…???

➡️  Dengan menghidupkan sunnah ini dalam keseharian kita
niscaya akan menghilang kedengkian, berkurang kemiskinan.

Moga Allah merahmatimu…

Ustadz DR. Syafiq Riza Basalamah MA,  حفظه الله تعالى 

https://www.facebook.com/SyafiqRizaBasalamahOfficial/

Kapan Terakhir Kali Kau..?

Akhi, ukhti..!!

Kapan terakhir kali kau ke pasar ?
Atau kapan terakhir kali kau berangkat ke sebuah toko, untuk melengkapi perabot rumahmu atau belanja keperluan yang lainnya…?
Atau kapan terakhir kali kau membawa anak2 dan kerabat ke taman bermain?

Akhi, ukhti!
Setelah itu, tanyakanlah kepada
dirimu, kapan terakhir kali kamu ke rumah Allah, untuk belanja keperluan perjalanan panjang menuju akhirat
Untuk kehidupan yang seharinya sama dengan 1000 tahun ???
Taman dari taman-taman surga…
Tempat turunnya malaikat…
Tempat dibaginya rahmat
Tempat kedamaian turun
Tempat orang-orang beriman…

Kalau sudah lama kamu tidak kesana…
Maka saatnya membawa semua keluargamu,
bahkan kalau kau punya pembantu, ajaklah ia, ke taman surga…
Akan datang suatu saat yang kau takkan dapat lagi melangkahkan kakimu…

Maka sebelum masa itu datang… Segeralah !

Ustadz DR. Syafiq Riza Basalamah MA, حفظه الله تعالى.

Termasuk Orang Yang Manakah Anda..?

Akhi/Ukhti..

Bila memandang sebuah gelas yang berisikan air setengahnya maka sebagian orang akan berkata “setengah kosong” dan sebagian lagi berucap “setengah isi”
termasuk orang yang manakah anda ?

Bila yang pertama, maka ini sebuah indikasi bahwa anda adalah orang yang hidup dengan kacamata pesimis, selalu memandang kepada kekurangan, dan biasanya orang yang seperti itu, hidupnya senantiasa berbalut kesusahan dan bermantel kesengsaraan karena dirinya lupa memandang kepada isi yang terdapat di gelas tersebut, walaupun hanya separuh.

Adapun insan yang berkata “setengah isi” maka ini salah satu petunjuk bahwa dia adalah orang yang optimis, karena ia memandang lewat kacamata isi ia tidak terlalu peduli dengan setengahnya kosong karena bagaimanapun gelas itu ada isinya dan ia berucap “Alhamdulillah masih ada isinya”

Ustadz DR. Syafiq Riza Basalamah MA, حفظه الله تعالى

Jadilah Seperti Butiran Gula Pasir

Akhi Ukhti…

Orang yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat buat orang lain (begitulah pesan Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam)

Berapa banyak manfaat yang kau berikan pada orang lain ?
Orang tuamu
Pasangan hidupmu
Keluargamu
Kerabatmu
Tetanggamu
Sahabatmu
Masyarakatmu
Dan negerimu ?

Jangan dibalik pertanyaannya, apa yang diberikan orang padaku ?

Ada yang berpesan:
JADILAH SEPERTI BUTIRAN GULA PASIR
WALAUPUN DIA TELAH LARUT DAN MENGHILANG WUJUDNYA
DIA TETAP MENINGGALKAN RASA MANIS

Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah MA, حفظه الله تعالى

Musibah Menghapus Dosa…

Akhi ukhti…

Tatkala kita mengetahui besarnya jumlah utang kita
Dan kita mengetahui pula bahwa jumlah aset kita tidak cukup untuk melunasinya
Bahkan kalau kita mempekerjakan diri kita dan keluarga kita untuk menebus hutang
Maka kita tergolong orang yang bangkrut, pailit.

sekarang coba bayangkan, dalam setiap harinya, berapa banyak dosa yang kita lakukan
Kita tidak pernah menghitungnya, kalau amal kebajikan insyaAllah dihitung…
sebagian tidak merasa berbuat dosa, karena memang ia tidak mengetahui mana yang dosa dan mana yang bukan…

Lepas dari semua itu, Allah, Ar Rahman Ar Rahiem…
Yang Maha mengetahui dengan segala kekurangan hambanya, telah membuat suatu sistem pelunasan dosa yang sangat indah…
Yaitu, dengan menurunkan berbagai macam musibah

مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ ؛ وَلَا نَصَبٍ ؛ وَلَا هَمٍّ ؛ وَلَا حَزَنٍ ؛ وَلَا غَمٍّ ؛ وَلَا أَذًى
حَتَّى الشَّوْكَةُ يَشَاكُهَا إلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

“Tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit (yang terus menerus), rasa capek, kekhawatiran (pada pikiran), sedih , kesusahan hati atau sesuatu yang menyakiti sampai pun duri yang menusuknya melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya.”(HR. Bukhari no.5641 dan Muslim no. 2573)

Jadi yang lagi sakit, pada hakekatnya dia sedang melunasi hutang-hutangnya
Maka tiada kata yang lebih pantas diucapkan pada waktu itu kecuali bersyukur kepada Allah
Salah satu ulama’ salaf berkata:

لولا مصائب الدنيا لوردنا الآخرة مفلسين

“Andai kata bukan karena musibah-musibah dunia, niscaya kita akan datang pada hari kiamat dalam keadaan bangkrut”.

Bagi akhi ukhti yang sedang dapat musibah…
saatnya menjadikan musibah itu sebagai ladang pelunasan dosa…
Dengan menata hati
Bersabar
Meridhoi takdir Ilahi
Bersyukur kepada Rabbi
Selamat mengamalkan

Ustadz DR. Syafiq Riza Basalamah MA,  حفظه الله تعالى

Jangan Makan Dengan Tangan Kiri…

Kita bisa lihat, masalah yang mungkin remeh bagi sebagian orang, yaitu makan dengan tangan kirinya, makan dengan kedua tangannya, padahal sudah jelas-jelas Rasulullah shollallahu ‘alayhi wasallam mengatakan :

إذا أكَلَ أحدُكم فلْيَأكُلْ بيَمينِه، وإذا شَرِبَ فلْيَشرَبْ بيَمينِه، فإنَّ الشَّيْطانَ يَأكُلُ بشِمالِه، ويَشرَبُ بشِمالِه

“kalau seorang makan diantara kalian, makanlah dengan tangan kanannya, dan jika minum maka hendaklah minum dengan tangan kanannya. Karena syaitan makan dan minum dengan tangan kirinya”      [ HR. Muslim : 2020 , Abu dawud : 3776, At tirmidzi : 1800 ]

Kenapa dilarang oleh Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam ?
Disebabkan syaitan itu kalau makan minum pakai tangan kiri. Maka jangan jadi syaitan, kita nggak ingin menjadi seperti musuh kita, bahkan kalau kita melihat musuh kita, mungkin kita akan berpaling atau mencoba menyerang dia, sekarang ini syaitan musuh kita, masak kita mau berteman dengan syaitan ? dia yang menyebabkan adam ‘alaihissalam tergoda sehingga memakan buah di dalam surga yang dilarang oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Maka berkaitan dengan itu, Salamah bin ‘Amr bin Aqwa Rodhiallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki yang makan di sisi Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam, dia makan bersama Nabi, lalu dilihat sama Nabi bahwa lelaki ini makan dengan tangan kirinya. Maka apa kata Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam : “makanlah dengan tangan kananmu !”

Maka lelaki ini menjawab “aku tidak bisa makan dengan tangan kananku, aku nggak bisa”

Ada orang-orang yang kidal, yang kalau dikatakan pada dia untuk makan dengan tangan kanannya maka berat bagi dia , karena dia sudah terbiasa dengan tangan kirinya. Tangan kirinya bahkan lebih kuat dari tangan kanannya, apakah dibiarkan ? nggak boleh dibiarkan ! tetep usahakan dengan tangan kanannya.

Dan pria ini, ketika disuruh makan dengan tangan kanannya dia menjawab “aku tidak bisa”, lalu Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam mengatakan semoga kamu benar-benar tidak bisa (baca : makan dengan tangan kanan)”

Maka kita lihat, pria ini sebetulnya mampu menggunakan tangan kanannya, tangannya masih utuh, masih bisa diangkat, tapi dia enggan melakukannya maka Nabi mendoakannya “semoga kamu tidak bisa” dan Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam mengatakan “tidak ada yang menghalangi dia melakukan perintahku kecuali rasa sombong”, artinya ada orang-orang sombong yang menolak kebenaran, dikasih tau nggak mau tau.

Apalagi sekarang ada riset yang berkaitan tentang kidal, riset ini menyebutkan bahwa orang yang kidal otaknya lebih cerdas, lebih pintar matematika, atau apalah yang mereka katakan, tapi yang terpenting, seorang Muslim jangan membiasakan dirinya makan atau minum dengan tangan kirinya, jangan sampai yang dialami pria ini tadi terjadi pada kita, jangan sampai nanti ketika tangan kanan ini sudah tidak bisa dipakai kita baru mengeluh dan menyesal, padahal Allah sudah memberikan kesempatan padamu selama bertahun-tahun, maka salah satu bentuk menjaga istiqomah kita adalah dengan membiasakan diri dengan sunnah Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam walau dalam hal-hal kecil seperti makan dan minum

Wallahu a’lam bishowaab

Ustadz DR. Syafiq Riza Basalamah MA, حفظه الله تعالى .

Ditulis ulang dari potongan ceramah Ustadz Syafiq Riza Basalamah berjudul : Riyadhus Shalihin. Bab : perintah memelihara sunnah & etikanya.