Manhaj SALAF Dalam Masalah TARBIYAH dan PERBAIKAN — Kaidah KE-27

Dari buku yang berjudul “Al Ishbaah Fii Bayani Manhajis Salaf Tarbiyati wal Ishlah“, tentang Manhaj Salaf Dalam Masalah Tarbiyah dan Perbaikan, ditulis oleh Syaikh Al Ubailaan حفظه الله تعالى.

KAIDAH SEBELUMNYA (KE-26) bisa di baca di SINI

=======

? Kaidah yang ke 27 ?

.
⚉ Mereka mewaspadai tata cara ahli bid’ah yang menuduh para ulama yang mengikuti manhaj salaf, dengan tuduhan bahwa mereka itu radikal

Maka kita waspadai tata cara seperti itu, karena itulah tata cara ahli bid’ah agar manusia lari dari kebenaran.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Al Israa : 73

‎وَإِنْ كَادُوا لَيَفْتِنُونَكَ عَنِ الَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ لِتَفْتَرِيَ عَلَيْنَا غَيْرَهُ ۖ وَإِذًا لَاتَّخَذُوكَ خَلِيلًا

Dan mereka hampir-hampir memfitnahmu dari apa yang telah kami wahyukan kepada engkau agar kamu mengada-ada atas kami selain itu.”

‎ۖ وَإِذًا لَاتَّخَذُوكَ خَلِيلًا

Jika kamu lakukan itu mereka akan menjadikanmu sebagai kekasih

Artinya mereka berusaha terus memberikan tuduhan-tuduhan yang bermacam-macam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, agar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak membawa kebenaran, agar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sesuai dengan keinginan mereka dengan berbagai macam cara dan tuduhan.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata:
Apa yang kalian sebutkan berupa ucapan yang lemah lembut dan berbicara yang lebih baik dan kalian tahu bahwa aku lebih manusia yang paling banyak menggunakan kelembutan.”

Akan tetapi kata beliau segala sesuatu pada tempatnya.
Sementara Allah dan Rasulnya memerintahkan kita bersikap keras terhadap orang yang bersikap zolim dan memusuhi Alqur’an dan Sunnah.
Dan kitapun juga sikapi dengan yang sama.
Kita di perintahkan untuk mengajak bicara mereka dengan sikap yang lebih baik jika mereka berbuat seperti itu.

Allah berfirman dalam surat Al-Munafiqun : 8

‎وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ

Milik Allahlah kemuliaan (‘izzah) dan juga milik rasul-Nya dan milik kaum mukminin

Allah juga berfirman dalam surat Al -Mujadila : 20

‎إِنَّ الَّذِينَ يُحَادُّونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَٰئِكَ فِي الْأَذَلِّينَ

Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya mereka itu orang-orang yang berada dalam kerendahan.

Dan hendaklah kita ketahui, kata beliau; “Bahwa tidak boleh kita mengharapkan keridhoan makhluk hal ini.”
Mau mencerca, mau gimana…”terserah”.
Karena…

1⃣  Bahwa mengharapkan ridha mahluk itu tidak mungkin.

Imam Asy-Syafi’i berkata:

‎رِضَا النَّاسِ غَايَةٌ لاَ تُدْرَكُ

Keridhaan manusia itu tujuan yang tidak mungkin dicapai.
Hendaklah kamu berpegang kepada yang membenahi dirimu
Pegang Ia dan tinggalkan selain itu.”
Dan jangan kamu merasa risih dengan ledekan-ledekan manusia kepadamu.

2⃣  Bahwa kita diperintahkan untuk mengharap dan mencari ridha Allah dan rasul-Nya.

Allah berfirman dalam surat At-Tauba : 62

‎وَاللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَقُّ أَنْ يُرْضُوهُ

Allah dan rasul-Nya lebih berhak, mereka cari ridho-Nya.

?? Maka kewajiban adalah takut kepada Allah daripada kepada manusia.

?? Kewajiban kita adalah jangan sampai kita hanya karena takut kepada manusia kemudian kita tinggalkan yang di perintahkan oleh Allah dan rasulNya.

?? Maka kita berusaha untuk membantah para ahli bid’ah itu dengan hujjah-hijjah yang kuat agar manusia memahami dan mengetahui tentang hakikatnya, sehingga pada waktu itu kita telah membela kebenaran dan ini termasuk jihad yang besar.

Wallahu a’lam ?

Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.

Dari buku yang berjudul “Al Ishbaah Fii Bayani Manhajis Salaf Tarbiyati wal Ishlah“, tentang Manhaj Salaf Dalam Masalah Tarbiyah dan Perbaikan, ditulis oleh Syaikh Al Ubailaan حفظه الله تعالى.

Silahkan bergabung di Telegram Channel : https://t.me/aqidah_dan_manhaj

Artikel TERKAIT :
DAFTAR LENGKAP PEMBAHASAN – Al Ishbaah – Manhaj SALAF Dalam Masalah TARBIYAH dan PERBAIKAN

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.