Allah ‘Azza wa Jalla berfirman (yang artinya),
“Pada hari saat harta dan anak-anak tidak bermanfaat, kecuali orang yang datang menghadap Allah dengan hati yang selamat..” (Qs Asy-Syu’araa’ 88-89)
● Ibnul Qoyyim rohimahullah menjelaskan,
Hati yang selamat adalah hati yang selamat dari :
– syirik,
– dengki,
– hasad,
– kikir,
– sombong,
– cinta dunia dan kedudukan.
Dia juga selamat dari :
– setiap penyakit yang akan menjauhkannya dari Allah,
– setiap syubhat yang bertentangan dengan dalil,
– setiap syahwat yang akan bertabrakan dengan perintah-Nya, dan
– setiap keinginan yang berlawanan dari keinginan-Nya.
(Ad-Daa’ wad Dawaa’ hal 219)
● Syaikh al-‘Utsaimin rohimahullah berkata,
Barangsiapa yang hatinya selamat, maka Allah pun akan memberikan kepadanya firasat yang dengannya dia mengetahui perkara dosa.
Sampai sampai jiwanya tidak akan merasa lega serta tenang karena perbuatan dosanya tersebut, dan ini merupakan nikmat Allah untuk orang itu.
(Syarah Buluughul Maraam XV/33)