Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka sangkanya..” (Qs Ath Tholaq: 2-3)
● Ibnu Mas’ud rodhiyallahu ‘anhu menjelaskan tentang makna Takwa,
“Bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benar takwa adalah mentaati-Nya sehingga kita :
– tidak berbuat maksiat kepada-Nya,
– tidak menentang-Nya,
– tidak membangkang kepada-Nya, tapi kita mentaati Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kemudian :
– mengingat Allah dan tidak melupakan-Nya,
– kita terus dzikir, selalu ingat Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tidak melupakan-Nya,
– juga selalu bersyukur kepada Allah dan tidak kufur kepada-Nya..”
(Tafsir Ibnu Mas’ud, 2/651)
● Ibnul Qoyyim rohimahullah menjelaskan,
“Kesulitan yang menimpa seseorang sering kali terlihat dalam urusan-urusannya yang menjadi serba sulit. Setiap kali ia mencoba menghadapi suatu perkara, ia mendapati jalannya tertutup atau penuh hambatan.
📌 Sebagaimana orang yang bertakwa kepada Allah akan dimudahkan dalam urusannya, maka siapa yang meninggalkan takwa akan mendapati urusannya menjadi sulit. Rezeki hanya akan mengalir ketika seseorang menjauhi segala bentuk maksiat..!
Sungguh mengherankan..! Bagaimana seorang hamba bisa merasakan bahwa pintu-pintu kebaikan dan kemaslahatan tertutup baginya, serta jalannya terasa penuh kesulitan, namun ia tidak menyadari dari mana asal kesulitan itu datang..”
(Ad-Daa’ wa Ad-Dawaa‘, hlm. 85-86)