Penggunaan Kata “Insyaa Allah” Untuk 3 Fungsi yang Benar, dan 1 Fungsi yang Salah:
(1) Untuk menekankan sebuah kepastian. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam dalam do’a ziarah qubur “Dan Kami insyaa Allah akan menyusul kalian wahai penghuni kuburan.” Dan tentunya kita semua pasti meninggal. Demikian juga firman Allah “Sesungguhnya kalian pasti akan memasuki masjdil haram insyaa Allah dalam keadaan aman” (QS Al-Fath : 27)
Ini yang disebut dengan Insyaa Allah LI AT-TAHQIIQ
(2) Untuk menyatakan usaha/kesungguhan akan tetapi keberhasilan pelaksanaannya di tangan Allah, seperti perkataan kita, “Bulan depan saya akan umroh insyaa Allah”
(3) Karena ada keraguan, akan tetapi masih ada keinginan.
(4) Yaitu salah penggunaan fungsi : Sebagai senjata untuk melarikan diri atau untuk menolak. seperti perkataan seseorang tatkala diundang ke sebuah acara, lantas dalam hatinya ia tidak mau hadir, maka iapun berkata, “Insyaa Allah”
Atau tatkala diminta bantuan lantas ia tidak berkenan, maka dengan mudah ia berlindung di balik kata “Insyaa Allah”
perkataan “Insyaa Allah” yang seharusnya untuk menyatakan kesungguhan malah digunakan untuk melarikan diri.
Semoga kita tidak keseringan menggunakan insyaa Allah model ini.
Ustadz DR. Firanda Andirja MA, حفظه الله تعالى