Ada banyak hadits yang menerangkan anjuran untuk memendekkan dan mencukur habis kumis, dan perintah membiarkan jenggot, memanjangkannya, dan memuliakannya. Karena dalam terpeliharanya jenggot, ada nilai ketampanan dan tanda kelelakian.
Sayang banyak orang yang membalik keadaan ini. Mereka memanjangkan kumisnya dan menggundul jenggotnya atau memendekkannya, atau menyisakannya di bagian yang sempit dari wajahnya, dan itu sangat bertentangan dengan petunjuk Nabi, ikut-ikutan para musuh Allah dan Rosul-Nya, serta merendahkan diri dari martabat pria nan wibawa turun ke gaya wanita dan orang-orang rendahan, sehingga tepatlah bagi mereka ucapan seorang penyair:
“Seseorang akhirnya kalah di hari datangnya ujian kepadanya, sehingga dia melihat baik apa yang sebenarnya tidak baik.”
Pas juga perkataan penyair lainnya: “Tidak aneh bila ada banyak wanita bergaya pria. Tapi yang aneh adalah pria yang bergaya wanita. [Kitab Mulakhkhosh Fiqhi 1/29]
Musyaffa’ Ad Dariny, حفظه الله