Simak penjelasan Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc حفظه الله تعالى berikut ini : (tunggu hingga audio player muncul dibawah ini) :
Category Archives: BBG Kajian
Iqomat Adalah Hak Imam dan Bukan Ditentukan Oleh Jam…
Simak penjelasan Ustadz Abu Yahya Badrusalam, حفظه الله تعالى berikut ini :
Ndak Berguna, Sombong Lagi…
Sobat, di pagi yang cerah ini, apa yang telah anda lakukan untuk orang lain, terlebih bagi sesama ummat Islam?
- Adakah orang lapar yang anda beri makan?
- atau adakah orang sakit yang telah anda jenguk?
- adakah kebaikan yang telah anda ajarkan kepada orang lain?
- adakah kejelekan yang berhasil anda cegah?
- atau adakah duri yang telah anda singkirkan dari jalan ?
- Atau adakah saudaramu yang telah engkau sertakan dalam doa-doa baikmu?
Kalau anda berkilah, aaah saya mau bekerja dulu dan kelak kalau sudah jadi orang kaya, atau telah menjadi penguasa barulah saya akan membantu dan menyantuni?
Sobat, ketahuilah bahwa bila saat ini saja tangan anda tak kuasa menyingkirkan duri dari pinggir jalan, Lisan anda tidak mampu mengajak orang lain untuk meramaikan masjid, dan saudara anda yang sakitpun tak sempat engkau jengut, maka mana mungkin besok setelah anda kaya raya atau menjadi penguasa anda kuasa melakukannya?
Berandai-andai dan terus hanyut dan khayalan itu memang indah, namun lebih indah bila anda mampu merubah khayalan menjadi kenyataan. Membayangkan diri anda mampu bersedekah dengan uang seribu trilyun itu begitu indah, namun percayalah bahwa uang seribu yang benar benar anda berikan kepada orang miskin saat ini terbukti lebih manis rasanya?
Bermimpi mampu membangun negri ini menjadi makmur, sejahtera, adil dan maju memang terdengar begitu indah, namun percayakah anda bahwa satu duri yang berhasil anda singkirkan saat ini terbukti lebih nyata rasanya?
Sadarilah bahwa nilai diri anda di hadapan Allah ialah tercermin dari seberapa banyak amal kebaikan yang telah berhasil anda wujudkan bukan dari seberapa besar mimpi yang berhasil anda bualkan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خير الناس أنفعهم للناس
“Sebaik baik manusia adalah orang yang paling berguna bagi orang lain.” (Ahmad dan lainnya)
Sobat! sampai kapan anda terbuai dalam mengagumi indahnya mimpi ? Akan lebih bijak bila saat ini anda benar-benar mewujudkan mimpi-mimpi indah anda menjadi kenyataan. Jangan sampai ajal menjemput anda sedangkan anda masih hanyut di alam mimpi dan belum berhasil mewujudkan sedikitpun dari mimpi besar anda di alam nyata.
Selamat berkarya demi ummat anda, semoga Allah menerimanya sebagai amal kebaikan di sisi-Nya. Amiin.
Muhammad Arifin Badri, حفظه الله تعالى
Makna Hadits…
إذا بلغ الماء قلتين لم يحمل الخبث
“Apabila air telah sampai dua qullah, maka ia tidak membawa najis.”
Berarti kalau kurang dari dua qullah membawa najis dong?
Jawaban ana:
Memang sebagian ulama ada yang berpendapat demikian. Namun yang kuat adalah bila kurang dari dua qullah lalu terkena najis; jika berubah warna, bau dan rasanya maka menjadi najis. Dan jika tidak maka tidak najis.
Karena dalam hadits tersebut hukumnya digantungkan kepada kata “membawa” najis.
Jadi jika membawa najis ya najis dan jika tidak membawa maka tidak najis.
Hal ini sama dengan kita katakan: bila air telah sampai dua qullah maka tidak membawa najis. Apakah berarti tetap tidak najis walaupun berubah warna, bau dan rasanya? Tentu tidak.
Terlebih dalam kaidah ushul fiqih, pengkhususan bila sebabnya bukan karena kekhususan hukum maka pengkhususan seperti ini bukan hujjah.
Sama seperti firman Allah:
ولا تقتلوا أولادكم خشية إملاق
“Jangan kamu membunuh anak anakmu karena takut miskin.”
Apakah artinya jika tidak takut miskin jadi boleh membunuh anak anak? Tentu tidak.
Dan hadits dua qullah itu sebabnya adalah pertanyaan tentang air yang ada di padang pasir yang binatang-binatang buas minum di sana.
Abu Yahya Badrusalam, حفظه الله تعالى
Seseorang Bekerja Di Tempat RIBA Tapi Kenapa Allah Masih Kabulkan Do’anya..?
Simak penjelasan Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى berikut ini :
Dari sesi tanya-jawab Majelis Ilmu bersama Ustadz Abu Yahya Badrusalam, حفظه الله تعالى dengan tema “Jalur Khusus” yang diselenggarakan oleh “The Rabbanians” di Masjid Agung Al Azhar.
============
ARTIKEL TERKAIT – (Klik Link Dibawah Ini)
Tiga Sunnah Yang Banyak Ditinggalkan…
Abu Hurairah -rodhiallohu anhu- mengatakan:
“Orang yang paling kucintai (Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam), telah *berwasiat* kepadaku dengan tiga hal.
Aku tidak akan meninggalkannya hingga aku mati.
a. Puasa tiga hari di setiap bulan.
b. Shalat Dhuha.
c. Tidur dalam keadaan telah menjalankan shalat witir”
[Shahih Bukhari: 1178].
—–
Sunnah yang mungkin terlihat sederhana bagi sebagian kita.. pertanyaannya, sudahkah kita mampu menerapkannya.
Jika yang terlihat sederhana saja belum kita mampui, bagaimana dengan sunnah-sunnah lainnya?!
Mulailah dari yang kecil… karena banjir itu berasal dari titik-titik air yang berjatuhan.
Silahkan dishare.. semoga bermanfaat..
Musyaffa’ Ad Dariny, حفظه الله تعالى
Stop Mencela…
Bismillah
Akhi Ukhti…
aku ingin bertanya…
Ada sebuah adab pergaulan yang mungkin kita lupa untuk mengamalkannya
Apalagi pergaulan di dunia maya
dan di alam Medsos
Di mana terkadang kita tidak mengetahui dengan siapa kita bergaul…
Di masa semua orang bisa menulis
Terkadang ada celaan-celaan yang melukai hati
Ada ungkapan-ungkapan kebencian yang tersebar
Bullying
Hal itu terkadang terjadi juga di dunia nyata…
Pertanyaannya, kalau kamu dibully, apakah yang akan kau lakukan?
Balik menyerang, bahkan dengan ungkapan yang lebih parah?
Simaklah wasiat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kepada Jabir bin Salim al HUjaimi:
وَإِنِ امْرُؤٌ شَتَمَكَ وَعَيَّرَكَ بِمَا يَعْلَمُ فِيكَ فَلاَ تُعَيِّرْهُ بأمر هو فيه، ودعه يكون وَبَالُه عليه، وأجره لك، ولا تسبن أحد
“Jika ada seseorang yang menghinamu dan mempermalukanmu dengan sesuatu yang ia ketahui ada padamu,
Maka janganlah engkau membalasnya dengan sesuatu yang ada pada dirinya.
Biarkanlah dia, akibat buruknya akan menimpa dirinya dan pahalanya untuk dirimu
Dan jangan sekali-kali mencela seorang pun.” (HR. Abu Daud at Thayalisi, Ash Shahihah 770)
Jadilah Muslim yang baik, yang Allah bangga dengan keislamanmu
Yang membuat orang jadi salut dengan indahnya ajaran islam yang kau amalkan
Stop mencela dan menulis sesuatu yang kurang berguna yang dosanya akan kau tanggung
Barakallahu fik
Syafiq Riza Basalamah, حفظه الله تعالى
PERISTIWA ISRO’ MI’ROJ Adalah Bukti Bahwa Allah Berada Di Atas Arsy…
Peristiwa Isro’ Mi’roj adalah bukti bahwa Allah berada di atas Arsy.. bukan tidak bertempat, bukan pula di mana-mana.
=====
Disebutkan dalam hadits shahih, bahwa sebelum Isra’ Mi’roj, dada Nabi shallahu ‘alaihi wasallam di buka untuk dibersihkan hatinya dengan air zam-zam, dan ditambahkan padanya iman dan hikmah, lalu dada itu ditutup kembali.
“Kemudian Jibril membawa beliau NAIK ke langit dunia.. maka beliau mendapati Adam di sana.
Kemudian Jibril membawa beliau NAIK lagi ke langit kedua.. di sana ada Idris.
Kemudian Jibril membawa beliau NAIK lagi ke langit ketiga..
Kemudian Jibril membawa beliau NAIK lagi ke langit keempat.. di sana ada Harun
Kemudian Jibril membawa beliau NAIK lagi ke langit kelima..
Kemudian Jibril membawa beliau NAIK lagi ke langit keenam.. di sana ada Ibrohim.
Kemudian Jibril membawa beliau NAIK lagi ke langit ketujuh.. di sana ada Musa.
Kemudian beliau NAIK ke atas lagi, sampai ke tempat yang tidak ada yang tahu kecuali Allah, sehingga beliau sampai ke Sidrotul Muntaha, dan mendekat kepada Allah ta’ala untuk menerima wahyu wajibnya shalat lima waktu” [HR. Bukhori 7517].
—–
Lihatlah berapa kali disebutkan kata NAIK dalam riwayat ini? Bukankah naik itu harus ke atas.. adakah naik yang berarti ke bawah atau ke samping?!
Dalam riwayat ini juga di sebutkan naik ke langit dunia… Bukankah langit dunia itu di atas kita.. adakah yang mengatakan bahwa langit dunia itu di bawah kita?! Jika langit dunia di atas kita, apalagi langit yang di atasnya lagi.
Mengapa mudah menerima kenyataan bahwa langit-langit itu di atas kita, tapi sulit menerima bahwa Allah berada di atas, dan tidak ada lagi yang lebih tinggi dari Allah ta’ala?
Bukankah Allah sendiri telah menegaskannya dalam Al Qur’an, bahkan tidak hanya dalam satu dua ayat, tapi dalam TUJUH ayat, bahwa Dia berada di atas Arsy.
[Lihat: Al-A’rof:54, Yunus:3, Ar-Ra’d:2, Thaha:5, Al-Furqan:59, As-Sajdah:4, Al-Hadid:4].
Ketika Anda sujud dan meminta kepada Allah, kemanakah hati Anda mengarah? Bukankah ke atas?! Ataukah hati Anda bingung tanpa arah?!
Saat Anda berdoa dalam keadaan duduk atau berdiri, mengapa tangan Anda menengadah ke atas? Mengapa saat anda sangat berharap dikabulkan doanya, Anda tengadahkan wajah Anda ke langit?!
Saudaraku.. Islam yang benar, akan selalu sesuai dengan akal, fitrah manusia, dan dalil syariat.. dan semuanya menunjukkan bahwa Allah berada di atas, berada di atas Arsy-Nya.
Silahkan dishare… Semoga bermanfaat…
Musyaffa’ Ad Dariny, حفظه الله تعالى
Menjawab Pertanyaan Seputar Kebenaran Ilmiah Dari Isra’ dan Mi’raj…
Simak penjelasan Ustadz Abu Yahya Badrusalam, حفظه الله تعالى berikut ini :
Awas! Ada Virus Yang Dapat Merusak HP Anda…
Virus ya virus, merusak program atau aplikasi, dan bahkan bisa menyebabkan komputer atau HP anda rusak.
Akibatnya, kadang kala anda perlu untuk mengembalikan perangkat anda ke setingan pabrinya, dan urusan virusnya tuntas. Namun kadang kala anda juga perlu menggunakan program anti virus untuk menumpas virus yang membandel.
Namun pernahkah anda menyadari bila ternyata jiwa anda juga megalami yang sama? banyak virus yang gentayangan di sekitar anda, ada dosa, ada nafsu angkara murka, ada kemunafikan dan ada kekufuran. Bisa jadi tanpa anda ketahui, saat ini jiwa anda telah terkena virus tersebut, hingga tidak responsif terhadap program program Allah Ta’ala.
Sudah berapa banyak dosa yang telah anda lakukan ? dan
sudah berapa lama angkara murka yang telah menghuni jiwa anda ? dan
bisa jadi betapa banyak sifat munafik telah menodai jiwa anda.
Sudahkah anda memiliki program penangkal dan pembasmi virus tersebut? atau sudahkah anda menyadari keberadaan virus virus jiwa tersebut ?
Sobat, mari kita kembalikan jiwa kita ke setingan awalnya, yaitu dengan bertaubat dan beristighfar agar virus virus yang telah merusak jiwa kita musnah dan jiwa kita kembali suci dan responsif kepada setiap perintah Allah Ta’ala.
Astaghfirullah, ya Allah ampunilah dosa dosa kami, amiin.
Muhammad Arifin Badri, حفظه الله تعالى