Category Archives: BBG Kajian

Jangan Lupa Membacanya Mulai Malam Ini…

Hadits ini menunjukkan tentang keutamaan dua ayat terakhir surat Al-Baqarah.

Para ulama menyebutkan bahwa siapa yang membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah, maka Allah akan memberikan kecukupan baginya untuk urusan dunia dan akhiratnya, juga ia akan dijauhkan dari kejelekan. Ada juga ulama yang mengatakan bahwa dengan membaca ayat tersebut imannya akan diperbaharui karena di dalam ayat tersebut ada sikap pasrah kepada Allah Ta’ala. Ada juga ulama yang mengatakan bahwa ayat tersebut bisa sebagai pengganti dari berbagai dzikir karena di dalamnya sudah terdapat do’a untuk meminta kebaikan dunia dan akhirat. Lihat bahasan Prof. Dr. Musthafa Al-Bugha dalam Nuzhah Al-Muttaqin, hal. 400-401.

Al-Qadhi ‘Iyadh menyatakan bahwa makna hadits bisa jadi dengan membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah akan mencukupkan dari shalat malam. Atau orang yang membacanya dinilai menggantungkan hatinya pada Al-Qur’an. Atau bisa pula maknanya terlindungi dari gangguan setan dengan membaca ayat tersebut. Atau bisa jadi dengan membaca dua ayat tersebut akan mendapatkan pahala yang besar karena di dalamnya ada pelajaran tentang keimanan, kepasrahan diri, penghambaan pada Allah dan berisi pula do’a kebaikan dunia dan akhirat. (Ikmal Al-Mu’allim, 3: 176, dinukil dari Kunuz Riyadhis Sholihin, 13: 83).

Imam Nawawi sendiri menyatakan bahwa maksud dari memberi kecukupan padanya –menurut sebagian ulama- adalah ia sudah dicukupkan dari shalat malam. Maksudnya, itu sudah pengganti shalat malam. Ada juga ulama yang menyampaikan makna bahwa ia dijauhkan dari gangguan setan atau dijauhkan dari segala macam penyakit. Semua makna tersebut kata Imam Nawawi bisa memaknai maksud hadits. Lihat Syarh Shahih Muslim, 6: 83-84.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan tentang keutamaan dua ayat tersebut ketika dibaca di malam hari, “Ketahuilah para ikhwan sekalian, kedua ayat ini jika dibaca di malam hari, maka akan diberi kecukupan. Yang dimaksud diberi kecukupan di sini adalah dijaga dan diperintahkan oleh Allah, juga diperhatikan dalam do’a karena dalam ayat tersebut terdapat doa untuk maslahat dunia dan akhirat.” (Ahkam Al-Qur’an Al-Karim, 2: 540-541).

Semoga bisa mengamalkan untuk membaca dua ayat terakhir Al-Baqarah ini mulai dari malam ini. Semoga kita meraih kebaikan dan keberkahan. Semoga Allah memberi taufik.
Sumber : https://rumaysho.com/11085-keutamaan-membaca-dua-ayat-terakhir-surat-al-baqarah-pada-waktu-malam.html

Birrul Walidayn… LIVE NOW…

LIVE SEKARANG… BIRRUL WALIDAYN bersama Ustadz DR. Syafiq Riza Basalamah, MA

Dikirim oleh Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah M.A pada 18 April 2017

Jika Tidak Mampu Meninggalkan KEDUANYA…

Jika tidak mampu meninggalkan KEDUANYA (menerima suap + memilih yang kafir); jangan sampai melakukan dua-duanya!

=====

1. Saudaraku kaum muslimin, SUARAMU adalah amanah yang akan kalian pertanggung-jawabkan di hadapan Allah.. maka berikanlah suara itu kepada paslon yang dihalalkan oleh Allah.. jangan sampai memberikannya kepada paslon yang diharamkan oleh Allah.

“Wahai orang-orang yg beriman, janganlah kalian menjadikan kaum Yahudi dan Nasrani sebagai Aulia”. [Almaidah:51].

Kata “aulia” bisa bermakna PEMIMPIN, teman setia, pelindung, penolong, pembela, dll.. itu semua tercakup dalam kata “aulia”.. Sungguh inilah kehebatan Al Qur’an kalamullah, dengan redaksi yang singkat, bisa mencakup makna yang sangat luas.

2. Menjual suara adalah tindakan mengkhianati amanah yang ada di pundak kita.. seharusnya ini tidak dilakukan seorang yang mengaku muslim.. pilihlah paslon berdasarkan dalil, dan juga bukti yang kuat akan mensejahterakan kita semua selama masa kepemimpinannya.. terutama kesejahteraan dari sisi Agama.

Jangan sampai memilih paslon karena uang yang diberikan saat pencalonan.. karena itu bukan uang halal, itu juga hanya sesaat dirasakan, setelah itu kita akan ‘diperas’ selama masa kepemimpinannya.

3. Bagaimana dengan pembagian uang atau sembako dari para paslon, bolehkah kita mengambilnya?

Itu adalah bentuk lain dari suap menyuap, dan ini merupakan dosa besar, sebagaimana sabda Nabi shalallahu alaihi wasallam:

“Allah MELAKNAT orang yg menyuap, dan orang yg menerima suap!”. [HR. Abu Dawud: 3580, shahih].

Pantaskah kita memilih calon yang jelas-jelas melakukan dosa besar di hadapan kita?!

Bagaimana jika dua-duanya melakukan dosa besar itu?
Kita pilih yang PALING SEDIKIT dalam menyuapnya.. mana yang lebih ringan keburukannya, itu yang kita pilih.

4. Bagaimana kalau kita sudah mengambil uang suap ?

Pertama: Kita harus bertaubat kepada Allah dari dosa besar tersebut.

Kedua: Kita harus mengembalikan uang itu bila dimungkinkan.

Bila tidak mungkin mengembalikan kepada penyuap, maka kita bisa memberikan kepada fakir miskin, atau lembaga yang menyalurkan harta haram tersebut untuk fasilitas umum -misalnya-.. dengan niat membebaskan diri dari harta haram.

5. Bagaimana jika sudah BERJANJI, bahkan sudah BERSUMPAH untuk memilih paslon tertentu, padahal Allah melarang kita memilihnya.

Jika hanya berjanji saja tanpa sumpah dg nama Allah, maka tidak menjadi masalah untuk mengingkari janji tersebut, karena itu adalah janji bermaksiat… bahkan “janji bermaksiat” SEHARUSNYA tidak kita tepati.

Jika pun kita sampai bersumpah dengan nama Allah, bahwa kita akan memilih calon yang diharamkan Allah, maka ini masuk dalam bab sumpah “ghomus”, yakni sumpah yang bisa menjerumuskan seseorang ke dalam neraka.

Sumpah seperti ini harus TIDAK ditepati.. dan tidak ada tebusan untuk sumpah jenis ini.. kecuali bertaubat dan meminta ampun kepada Allah, karena bersumpah untuk melakukan kemaksiatan adalah perbuatan dosa.

6. Jika kita tidak kuat menolak “godaan suap”.. baik berupa uang atau sembako atau yang lainnya, karena berbagai alasan.. maka jangan sampai kita mengumpulkan dua keburukan sekaligus.

Jangan sampai kita “mengambil suap” dan memilih paslon yang diharamkan oleh Allah… Sungguh keduanya merupakan keburukan yang sangat nyata… Kalau kita tidak mampu meninggalkan dua-duanya, maka paling tidak jangan melakukan dua-duanya.

7. Kaum Muslimin -semoga Allah memuliakan kalian-… Penulis yakin masih ada kebaikan dan semangat iman di dada-dada kalian.. Di sisi lain, penulis juga yakin, bahwa kalian sadar betul, bahwa sangat jarang dari kaum nasrani dan etnis ‘tingho’ yang akan memilih paslon muslim.

Oleh karena itu, janganlah ragu untuk menguatkan barisan kaum muslimin dengan memilih pemimpin muslim.

Ingatlah, karena tugas dan kewajiban memilih pemimpin sudah ditaruh di pundak kita, maka wajib bagi kita menunaikan tugas kewajiban tersebut sebaik-baiknya.. Jangan sampai kita menyia-nyiakannya, atau bahkan mengkhianatinya, karena itu semua akan kita pertanggung-jawabkan di hadapan-Nya.

Silahkan dishare… semoga bermanfaat…

Musyaffa’ Ad Dariny, حفظه الله تعالى

Apakah Do’a Dikhususkan Di Sujud Terakhir Saja..?

Simak penjelasan Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى berikut ini :

(tunggu hingga audio player muncul dibawah iniIkuti terus channel : https://telegram.me/bbg_alilmu

Juga baca :

https://bbg-alilmu.com/archives/13651

https://bbg-alilmu.com/archives/13490

da041014

 

Pertanda Cinta…

Ketika namanya disebut, hatiku terasa dag dig dug. Itulah pertanda cinta. he he he

Sobat! pernahkah anda mencintai seorang wanita yang cantik jelita atau seorang lelaki yang tampan rupawan?

Bagaimana perasaan anda saat itu? Selalu merindukanya, namanya selalu menghiasi jiwa anda, dan ketika namanya disebut, sekejap hati anda berbinar binar, dan tentunya anda begitu hanyut dalam rindu kepadanya setiap kali berpisah darinya.

Pernahkah anda mencari tahu, mengapa anda bisa mengalami semua itu?

Karena dia begitu indah? tampan? atau begitu baik kepada anda, hinga akhirnya anda tak kuasa menahan aliran badai cinta kepadanya?

Tenang sobat, wajar kok, dahulu aku juga merasakan hal yang serupa. Tapi pernahkah anda merasakan hal yang serupa kepada Allah Ta’ala? bukankah anda sadar bahwa Allah Ta’ala pemilik segala keindahan? Bukankah anda juga percaya bahwa Allah Ta’ala yang telah memberikan segala kebaikan kepada anda?

Namun mengapa rasa cinta kepada-Nya kok seakan redup di hati anda? Apa sebabnya? ya sebabnya adalah dosa dosa anda yang menjadikan rasa cinta anda kepada-Nya layu.

Andai anda rajin menyirami rasa cinta kepada-Nya dengan amal sholeh dan nama nama-Nya selalu menghiasi hati dan lisan anda, niscaya jiwa anda dipenuhi kecintaan kepada-Nya. Dan setiap kali anda mendengar nama-Nya disebut, niscaya jiwa anda tergetar oleh rasa rindu kepada-Nya berkobar. Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى َربِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ {2} الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ {3} أُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَّهُمْ دَرَجَاتٌ عِندَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal, (yaitu) orang-orang yang mendirikan salat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia. (Al Anfal 2-4)

Muhammad Arifin Badri, حفظه الله تعالى

Apakah Terjadi Di Bulan Rajab.. ?

Cobalah periksa…!
Lalu teliti…!

Apakah benar isra’ mi’raj terjadi di bulan rajab..?

Ibnu Rajab rahimahullah berkata:
Telah diriwayatkan bahwa telah terjadi di bulan rajab..
Kejadian kejadian besar..
Namun semua itu tidak shahih.. (Lathaiful ma’arif hal. 168)

Imam Abu Syaamah rahimahullah berkata:
“Sebagian tukang cerita menyebutkan..
Bahwa isra mi’raj terjadi di bulan rajab..
Semua itu menurut ahli jarh watta’dil adalah kedustaan..
(Al Ba’its hal 171)

Cobalah periksa..!
Lalu teliti..!

Adakah Rasulullah dan para shahabat merayakan malam isra mi’raj..?

Adakah imam yang empat memperingatinya..?

Siapakah yang lebih tahu tentang kebaikan..?

Bila itu baik, tentu mereka telah lebih dahulu melakukannya..

Ibnul Hajj berkata, “Diantara bid’ah yang mereka ada-adakan..
Peringatan malam dua puluh tujuh rajab..
Yang dianggap malam isra mi’raj.
(Al Madkhal 1/199)

Tidak memperingati bukan berarti tidak menghormati..
Tapi membuat syari’at yang tidak pernah diizinkan oleh Allah Subhaanahu Wata’ala adalah tercela..

Karena Robbuna berfirman:

أم لهم شركاء شرعوا لهم من الدين ما لم يأذن به الله

“Apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu (bagi Allah) yang membuat syari’at untuk mereka dari agama sesuatu yang tidak diizinkan oleh Allah?” (QS. Shad: 20)

Abu Yahya Badrusalam, حفظه الله تعالى

 

da04052014

Kelahiran Seorang Anak Itu Berarti..

1. Tanggung-jawab untuk menyelamatkannya dari Neraka..
“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kalian dan keluarga kalian dari api NERAKA..!” [QS. Attahrim:6].

2. Umur kita semakin tua, otomatis kita semakin dekat dengan ajal.. sudahkah kita mempersiapkan diri untuknya?
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah dia persiapkan untuk hari esok (AKHIRAT)..” [QS. Al-Hasyr: 18].

3. Allah telah memberikan ‘penerus perjuangan’ bagi kita, maka sudah seharusnya kita mempersiapkannya untuk itu.. kita harus tanamkan sejak dini misi perjuangan kita yang harus diteruskan oleh mereka.. terutama misi memperjuangkan Agama Allah.
“Ibrahim mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’kub: Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih AGAMA ini untuk kalian, maka janganlah kalian mati, kecuali dalam keadaan muslim..!”.

4. Pemandangan yang nyata, bahwa rezeki itu akan sampai kepada seorang hamba, bagaimanapun lemahnya dia.. bahkan sebelum lahir pun, jatah rezeki dia sudah siap menyambutnya, dari mulai pakaian, sabun, sampo, susu asi, dan seterusnya.. Jika yang lemah saja dicukupi rezekinya, mengapa yang kuat justru khawatir..?!

5. Kebahagian di dunia itu tidak akan murni.. kita bahagia dengan kelahiran anak, tapi kita juga akan semakin sibuk dengan tanggung-jawab yang bertambah.. tidur kita akan terganggu dengan tangisannya setiap malam.. mungkin saja seorang ayah harus memasakkan isteri dan anak-anaknya, dan tugas rumah lainnya untuk sementara waktu.

6. Sesuatu yang sempurna bagi makhluk, bisa jadi suatu aib yang sangat besar bagi Sang Khaliq.
“Bagaimana mungkin Dia (Allah) mempunyai anak, padahal Dia tidak mempunyai isteri! Dialah yang menciptakan segala sesuatu..” [QS. Al-An’am: 101].

7. Cobaan yang berat akan terhapuskan oleh nikmat yang Allah berikan.. Sakitnya persendian di hari-hari akhir kandungan, lalu sakit-sakit yang ditimbulkan oleh kontraksi, ditambah robeknya jalan keluar bayi, merupakan cobaan yang berat.. tapi itu semua akan terlupakan, dan hati menjadi “plong”, saat sang ibu melihat jabang bayinya terlahir dengan selamat.

8. Sesuatu yang berat, akan menjadi lebih ringan, apabila diniatkan untuk beribadah kepada Allah.. apa yang dialami oleh seorang ibu dari mengandung, melahirkan, dan merawat bayi setelah itu, adalah amalan yang sangat berat.. namun beban itu menjadi relatif ringan, ketika dia selalu ingat tentang nilai ibadah di dalamnya… Inilah sebabnya, mengapa orang barat rendah angka kelahirannya.

9. Balasan Allah itu sesuai dengan perjuangannya.. Beratnya proses yang dijalani oleh seorang ibu dari mulai mengandung, melahirkan, dan membesarkan sang anak = dibalas oleh Allah dengan hak berbakti TIGA KALI lebih tinggi dari haknya seorang ayah..” [HR. Bukhori:5871, Muslim:2548] .. dan bahwa surga itu di telapak kaki seorang ibu. [HR. Ahmad: 15538, hadits hasan]

Wallohu a’lam.

Silahkan dishare.. semoga bermanfaat..

Ditulis oleh
Ustadz Dr. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى

Tanda Bahwa Anda AHLI AKHIRAT

Syeikh Utsaimin -rohimahulloh- mengatakan:

“Engkau akan mendapati orang-orang yang ahli akhirat tidak memikirkan (harta) dunia yang hilang dari mereka..

Jika dunia itu datang; mereka menerimanya.. dan jika dunia itu hilang, mereka tidak memikirkannya..”

[Syarah Riyadhus shalihin 3/48].

—–

Oleh karena itu, jangan terlalu memikirkan dunia yang hilang dari Anda… Karena dipikirkan atau tidak, itu tidak akan mengubah takdir Anda.

Untuk apa Anda dibuat setres olehnya..?! Bukankah pada akhirnya nanti, dunia itu akan meninggalkan Anda, dan tidak mau menemani Anda lagi.

Tidak ada faedahnya kita dipusingkan oleh dunia.. ingatlah bahwa dunia itu akan selalu ada yang datang, dan ada yang pergi.

Berfikirlah yang positif.. bila dunia datang, maka Alhamdulillah, kita harus mensyukurinya.. bila dunia itu pergi, maka Alhamdulillah, Allah telah mengurangi beban tanggungjawab kita.

Silahkan dishare… Semoga bermanfaat…

Ditulis oleh,
Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى

Tanda Hilangnya Kebahagiaan Di Hati

Bagaimana pun keadaan manusia, tetap saja dia punya hati yang harus dibasahi dengan siraman rohani.. siraman rohani untuk hati itu tidak hanya berupa nasehat, tapi juga dengan melakukan segala macam amal ketaatan dan menjauhi segala macam kemaksiatan.

Jika hal ini dilakukan dengan baik, maka hati akan tenang dan bahagia.. Sehingga dia tidak memerlukan hiburan tambahan lagi.

Inilah sebabnya, mengapa kita melihat orang yang rajin ibadah, jarang ke tempat-tempat hiburan, jarang pergi rekreasi, jarang mengeluh, ringan menjalani hidup, dan seterusnya.. karena hatinya sudah bahagia, sehingga tidak perlu tambahan lagi.

Oleh karena itu, kenyataan yang ada sekarang ini, dengan banyaknya manusia yang mencari hiburan, rekreasi, melancong, memburu kuliner, lebih perhatian pada penampilan lahir dan mode semata.. itu merupakan tanda akan GERSANGNYA hati mereka, tanda akan hilangnya kebahagiaan hakiki di hati mereka.

Sehingga mereka berusaha mencari-cari ganti dari kebahagiaan hakiki itu di tempat-tempat tersebut.

Bagaimana hati tidak gersang, ibadah saja mereka malas, kalaupun melakukannya mereka langsung selfi dan pamer kepada orang lain.. bagaimana hati akan bahagia, jika banyak dikotori dan terkontaminasi oleh polusi kemaksiatan..?! Banyak tahu tentang kebaikan, namun malas melakukannya..!!

Saudaraku..
marilah benahi diri.. sungguh jika engkau ingin bahagia, maka fokuskanlah perhatianmu pada hati.. bahagiankanlah hatimu.. dan dia tidak akan bahagia kecuali dengan amal kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas karena Allah dan sesuai dengan tuntunan Nabi sholallahu ‘alaihi wasallam.

Inilah yang Allah isyaratkan dalam firman-Nya (yang artinya):

“Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rosul, jika Dia menyeru kalian kepada sesuatu yang dapat memberikan kalian KEHIDUPAN” [Al-Anfal:24].

Silahkan dishare, semoga bermanfaat..

Ditulis oleh,
Ustadz Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى