HAL-HAL Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN – Penghalang Ke-27

Dari kitab yang berjudul Showarif ‘Anil Haq, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
PEMBAHASAN SEBELUMNYA (Penghalang yang ke 26) bisa di baca di SINI

=======

? Penghalang yang ke 27 ?

Alhamdulillah.. wash-sholaatu was-salaamu ‘alaa Rosulillah…

Diantara penghalang seseorang dari kebenaran…

عدم تصور الباطل على ما هو عليه

⚉  Tidak bisa melihat kebathilan dengan gambaran yang jelas.

Ini akibat daripada قليل العلم (kurang ilmu), و غير الرَّاسخ (kurang kokoh keilmuan).

Dimana karena kurangnya keilmuan dan kurang kokoh keilmuan, ia tidak bisa melihat kebathilan dengan gambaran yang jelas, tapi gambaran kebathilan itu samar kepada dia, karena banyaknya syubhat. Akibatnya orang ini, karena tidak bisa melihat gambaran kebathilan dengan jelas, ia terkadang menganggapnya sebagai sebuah kebenaran.

Oleh karena itulah… bahkan orang-orang yang berpegang kepada kebathilan sendiri, mereka tidak bisa menjelaskan kebathilan merekapun juga dengan secara terang dengan hujjah-hujjah yang kuat dan kokoh, masih akan ada padanya keguncangan.

⚉  Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimallah berkata dalam Majmuu’ Fatawa (jilid 12/ hlm 13)

فهذه المسائل إذا تصوَّرها الناس على و جهها تصورًا تامًّا ظهر لَهم الصَّواب

“Masalah-masalah seperti ini apabila manusia bisa melihatnya sesuai dengan gambarannya yang jelas dan tegas akan tampaklah kepada mereka kebenaran.

وقلَّت الأهواء والعصبيات ، و عر فوا موارد النَّزا ع

Tentu juga akan sedikit hawa nafsu dan fanatisme, dan mereka akan mengetahui perkara-perkara yang diperselisihkan tersebut, mana yang haq, mana yang bathil.

فمن تبيَّن له الحقُّ فِي شيء من ذلك اتَّبعه

Maka siapa yang telah jelas kepadanya kebenaran dalam permasalahan-permasalahan tersebut, hendaklah ia mengikutinya,

ومن خفي عليه تو قَّف حَتَّى يبيَّنه اللّٰه له

dan siapa yang tersembunyi, maka dia akan تو قَّف (diam) sampai Allah berikan kepadanya penjelasan,

و ينبغي له أن يستعين على ذلك بدعاء اللّٰه

dan hendaklah ia minta pertolongan dengan cara berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

Ini beliau mengatakan bahwa kalaulah manusia melihat kebathilan itu dengan gambaran yang jelas, tentu mereka akan lari darinya tentu mereka akan sedikit fanatismenya, dan paham mana (yang) haq, mana (yang) bathil.

Tapi ketika kebathilan itu tidak bisa dilihat dengan jelas, banyak orang yang terhalang.

⚉  Syaikh ‘Abdurrahman Assa’diy berkata:

فإن كل عاقل إذا تصوَّر مذهب المشر كين جزم ببطلانه قبل أن تُقام البراهين على ذلك

“Setiap orang yang berakal, apabila ia melihat keyakinan orang-orang musyrikin dengan jelas, maka dia akan memastikan akan kebathilan keyakinan mereka tersebut, sebelum ditegakkan hujjah-hujjah atasnya.”

Artinya… orang yang menggunakan akal pikiran, saat ia menggunakan akalnya dengan kuat dan cerdas, sebatas itu saja sudah bisa melihat akan kebathilan keyakinan orang-orang musyrikin, dimana mereka mempersekutukan Allah dan menjadikan selain Allah sebagai tandingan.

Bagaimana kalau itu sudah jelas ditegakkan dalilnya dari Allah dan Rasul-Nya.

??   Maka inilah diantara sebab mengapa seseorang itu terhalang dari kebenaran akibat tidak bisa melihat kebathilan dengan bentuk atau gambaran yang sejelas-jelasnya. Sehingga karena disana ada syubhat kesamaran… akibatnya dia menyangka bahwa itu termasuk kebenaran.
.
.
Wallahu a’lam ?
.
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.
Dari kitab yang berjudul Showarif ‘Anil Haq, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
Silahkan bergabung di Telegram Channel dan Facebook Page :
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://www.facebook.com/aqidah.dan.manhaj/

Artikel TERKAIT :
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Showarif ‘Anil HaqHal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Al IshbaahManhaj SALAF Dalam Masalah TARBIYAH dan PERBAIKAN

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.