Berbicara tahun ajaran baru, seringkali kita dibayang-bayangi mimpi buruk yang bernama peloncoan, penindasan terhadap siswa baru atau adik kelas,
mulai dari bully, ancaman dan tekanan, lebam, luka memar, trauma secara psikis sampai berujung di liang lahad.
Saudaraku,
Nabi kita memastikan:
“Bukan dari umat (ajaran) kami orang yang tidak menyayangi junior-nya.”
(HR. Tirmidzi)
Status anda sebagai umat Nabi yang sejati sedang diuji dengan kehadiran junior dan adik kelas anda,
Bisakah anda menyayangi mereka?
Menuntun dan mengarahkan mereka?
Menjadi senior yang melindungi dan membantu mereka beradaptasi?
Seorang muslim sejati tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk membuktikan statusnya sebagai pengikut Sang Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-.
Saudaraku, tidakkah kita takut dengan doa korban bully dan penindasan kita?
Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
“Takutlah kepada doa orang-orang yang teraniaya, sebab tidak ada hijab antaranya dengan Allah (untuk mengabulkan).”
(HR. Muslim)
Jangan jadi katak dalam tempurung!!
Mungkin kita merasa senior dihadapan adik kelas sehingga kita semena-mena dengan mereka, tapi bukanlah di kehidupan ini jutaan pihak jauh lebih senior dari kita.
Kaidah menyatakan:
“Balasan sesuai jenis perbuatan.”
Jika kita menindas junior kita, maka kita akan ditindas oleh orang yang lebih senior dari kita.
Jika kita bully dan ngerjain junior, maka kita akan di bully dan dikerjain oleh orang lain.
Balasan menindas ditindas.
Balasan membully dibully.
Sudahkan kita seperti mereka ?
Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
“Maukah aku beritahu orang-orang yang diharamkan masuk neraka dan neraka diharamkan menyentuh mereka ? Setiap orang yang tenang, lembut, dekat dengan orang, dan memudahkan urusan orang”.
(HR. Tirmidzi)
Muhammad Nuzul Dzikri, حفظه الله تعالى