Ust. Ahmad Ferry Nasution
Al-Imam Ibnu Qoyyim al-jauziyyah Rahimahullah berkata:
Dalam masalah lisan ada dua bahaya yang sangat besar, apabila selamat dari salah satunya belum tentu selamat dari yang lainnya, (dua masalah yang besar pada masalah lisan itu ialah):
1. Bahaya Berbicara
2. Bahaya Diam
Dan bisa jadi salah satu dari keduanya tersebut dosanya bisa lebih besar dari yang lain pada waktu-waktu tertentu.
Adapun penjelasan yang dijelaskan oleh beliau, yaitu:
~ Orang yang diam dari kebenaran/ berbicara yang haq mereka ini seperti syaithon yang bisu, bermaksiyat kepada ALLAH, berbuat riya’ dan penjilat, kecuali kalau dia diamnya takut terjadi sesuatu kebinasaan pada dirinya (artinya takut secara fithrah/ tabi’i, bukan takutnya yang tercela sehingga dia diam dari kebenaran, seperti mereka yang diam dari kebenaran karena takut rezekinya diputus dll).
~ Orang yang berbicara dengan kebathilan, mereka ini seperti syaithon yang berbicara dan mereka juga telah bermaksiat kepada ALLAH.
Dan banyaknya makhluk yang menyimpang dari kebenaran baik dalam ucapan-ucapannya dan diamnya.
Sedangkan Ahlul Wasath (orang-orang pertengahan), mereka inilah adalah orang yang berjalan diatas Shirathal Mustaqiim ( adapun kebiasaan mereka dalam masalah lisan);
1. Menjaga lisan-lisan mereka dari berbicara yang bathil.
2. Dan tidaklah mereka mengucapkan sesuatu dari lisannya melainkan yang akan memberikan manfaat baginya diakhirat kelak. Sehingga tidak pernah engkau dapati dari salah seorang dari mereka yang berbicara dengan sia-sia tanpa ada manfaatnya ( ini menunjukkan pembicaraan mereka semuanya memberikan manfaat), apalagi ucapan yang dapat merugikan dirinya di akhirat kelak.
(Perhatikan wahai saudara-saudariku!)
@>– Bagian 1/2 @>–