Dari pembahasan Kitab Fiqih Mausu’ah Muyassaroh, yang ditulis oleh Syaikh Hussain Al Uwaisyah, حفظه الله تعالى
.
PEMBAHASAN SEBELUMNYA – Orang Yang Ruku’ Sebelum Masuk Shof… – bisa di baca di SINI
=======
Alhamdulillah.. wash-sholaatu was-salaamu ‘alaa Rosuulillah…
Kita lanjutkan fiqihnya…
⚉ SHOLAT SATU ORANG DIBELAKANG SHOF SENDIRIAN
Artinya bolehkah seseorang berdiri sendiri dibelakang shof sendirian ?
Dari Waqishah, “bahwa Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam melihat seseorang sholat dibelakang shof sendirian, maka Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam menyuruh untuk mengulangi sholatnya.”
[HR. Abu Daud, Tirmizi, Athohawi]
Dari Ali bin Syaiban ia berkata,
“kami keluar sehingga kamipun datang kepada Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam dan membai’at beliau dan kamipun sholat dibelakang beliau, kemudian kamipun sholat dibelakang beliau sholat yang lain, setelah selesai sholat, Rosulullah melihat satu orang sendirian sholat dibelakang shof, maka kemudian Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam berdiri kepadanya ketika ia telah selesai dan Nabi bersabda, “ulangi sholatmu, tidak sah sholat bagi orang yang sendirian berdiri dibelakang shof.”
[HR. Imam Ahmad dan Ibnu Majah]
Syaikh Albani berkata dalam kitab Al Irwak jilid 2 hal 329, “kesimpulannya, bahwa Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam memerintahkan orang tersebut mengulangi sholat bahwasanya sholatnya tidak sah bagi orang yang berdiri sendirian dibelakang shof.”
Dan itu haditsnya shahih dari Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam dari jalan jalan yang banyak, namun dikecualikan kata sebagian ulama kalau shof yang ada didepan sudah penuh dan sulit untuk kita masuk padanya, maka jika keadaannya seperti itu lalu ia sholat dibelakang shof sendirian karena darurat maka itu dibolehkan.
Adapun perintah Nabi untuk mengulangi sholat bagi orang yang berdiri sendiri dibelakang shof ini adalah orang yang shof didepannya itu masih bisa dimasuki oleh dia tapi dia sengaja sholat sendirian dibelakang shof maka yang seperti ini tidak sah sholatnya dan wajib ia mengulangi sholatnya.
Adapun hadits yang menyebutkan bahwa hendaknya ia menarik orang yang ada didepannya agar ia bershof dengannya dibelakang maka ini hadits yang tidak shahih.
Syaikh Albani mengatakan, “apabila seseorang tidak bisa bergabung dengan shof yang didepannya karena sudah penuh maka yang paling kuat sholatnya sah, shahih tidak perlu mengulangi lagi” dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah juga mengatakan demikian, dan hadits yang menyuruh untuk menarik kebelakang adalah dho’if tidak bisa dijadikan hujjah.
⚉ MELURUSKAN SHOF
Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam memerintahkan untuk meluruskan shof dalam hadits yang banyak.
Diantaranya hadits sbb;
Jabir bin Samuroh ia berkata,
عَنْ جَابِرٍ بْنِ سَمُرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا ، قَالَ : خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، فَقَالَ: (( أَلاَ تَصُفُّونَ كَمَا تَصُفُّ المَلائِكَةُ عِندَ رَبِّهَا ؟ )) فَقُلنَا : يَا رَسُولَ اللهِ ، وَكَيفَ تُصَفُّ المَلائِكَةُ عِنْدَ رَبِّهَا ؟ قَالَ : (( يُتِمُّونَ الصُّفُوفَ الأُوَّلَ ، وَيَتَرَاصُّونَ فِي الصَّفِّ )) رَوَاهُ مُسْلِمٌ .
Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam keluar kepada kami lalu beliau bersabda, “tidakkah kalian bershof sebagaimana para malaikat bershof disisi Robbnya ?” Kami berkata, “wahai Rosulullah bagaimana para malaikat bershof disisi Robbnya ?” Maka Nabi bersabda, “mereka menyempurnakan shof yang pertama baru kemudian shof setelahnya dan mereka merapatkan shofnya”
[HR Imam Muslim]
Dan dari hadits Abu Mas’ud ia berkata, Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda,
استووا ولا تختلفوا فتختلف قلوبكم
“Luruskan shaf kalian jangan berselisih, niscaya hati kalian berselisih.”
[HR. Imam Muslim]
Dan didalam hadits Nu’man bin Basyir ia berkata, Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda,
سَوُّوا صُفُوفَكُمْ أَوْ لَيُخَالِفَنَّ اللَّهُ بَيْنَ وُجُوهِكُمْ
“Hendaknya kalian benar benar meluruskan shof kalian atau Allah jadikan hati kalian berselisih (bercerai berai).”
[HR Bukhori dan Muslim]
In-syaa Allah kita lanjutkan mengenai meluruskan shof pekan depan.
.
.
Wallahu a’lam ?
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى
.
.
Dari Kitab Fiqih Mausu’ah Muyassaroh, yang ditulis oleh Syaikh Hussain Al Uwaisyah, حفظه الله تعالى
.
.
ARTIKEL TERKAIT
Pembahasan Fiqih Mausu’ah Muyassaroh…