Dari pembahasan Kitab Fiqih Mausu’ah Muyassaroh, yang ditulis oleh Syaikh Hussain Al Uwaisyah, حفظه الله تعالى
.
PEMBAHASAN SEBELUMNYA – Waktu Sholat 2 Hari Raya – bisa di baca di SINI
=======
Alhamdulillah.. wash-sholaatu was-salaamu ‘alaa Rosuulillah…
Kita lanjutkan fiqihnya.. sekarang pembahasan..
⚉ SIFAT SHOLAT IEDUL FITRI DAN IEDUL ADHA
Kata beliau sholat Ied itu 2 roka’at. Bertakbir padanya setelah takbirotul ihrom 7x takbir dan di roka’at ke dua 5x takbir.
⚉ Dari Abdulllah bin Amr bin Ash ia berkata, Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam bersabda, “Takbir dalam Iedul fitr 7 diroka’at pertama 5 diroka’at kedua..”
Dan 7 disini tidak termasuk takbirotul ihrom karena takbir-takbir ini disebut para ulama disebut takbir tambahan, sedangkan takbirotul ihrom adalah merupakan takbir asli didalam sholat.
⚉ Dari ‘Aisyah rodhiallahu ‘anha, “bahwa Rosulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam bertakbir dalam Iedul fitr dan iedul Adha diroka’at pertama 7x takbir dan diroka’at kedua 5x takbir..” (HR Abu Daud)
Dan hadits dari Abdullah bin Amr Ash tadi dikeluarkan oleh Imam Addaroquthni dan Baihaqi.
⚉ DIPERBOLEHKAN TAKBIR 4X TAKBIR
⚉ Dari Al Qoshim bin Abi Abdirrohman ia berkata,
“bercerita kepadaku sebagian sahabat Rosulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam, ia berkata Rosulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam sholat mengimami kami pada hari raya maka beliau bertakbir 4 roka’at pertama 4 diroka’at kedua, kemudian beliau menghadapkan wajahnya kepada kami setelah selesai sholat dan beliau bersabda, “jangan kamu lupakan takbir” Maka takbir janaiz sebagai mana halnya takbir sholat jenazah.”
(HR Imam Atthohawi dan dihasankan oleh Syaikh Albani rohimahullah.
⚉ APAKAH 4x TAKBIR INI DIBOLEHKAN ?
⚉ Kata Syaikh Albani rohimahullah, “yang benar/haq perkara ini boleh semuanya, boleh kedua-duanya karena ada dalil dari Rosulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam, demikian pula diamalkan oleh sebagian sahabat seperti Abu Musa berkata, “adalah beliau shollallahu ‘alayhi wa sallam bertakbir 4 sebagaimana bertakbirnya sholat jenazah.” Huzaifah berkata, “benar sekali”, dan Abu Musa mengamalkan itu..”
Berarti boleh rok’at pertama 4 (takbir) dan roka’at kedua 4 (takbir) dan boleh juga roka’at pertama 7 (takbir) dan roka’at kedua 5 (takbir), dan ini yang paling banyak riwayatnya.
Makanya Syaikh Albani mengatakan, “bahwa 7, 5 lebih saya sukai karena riwayatnya lebih banyak..”
Akan tetapi yang perlu dipahami takbir-takbir yang tadi 7-5 dan 4-4 adalah sunnah hukumnya dimana kalau ditinggalkan karena lupa adapun karena sengaja itu tidak membatalkan sholat sama sekali.
⚉ Ibnu Qudamah mengatakan, “aku tidak mengetahui adanya perselisihan ulama dalam masalah ini..”
⚉ Dan jika ia lupa, kata Imam Syaukani, tidak perlu sujud sahwi, sebagaimana ia menyebutkan dalam kitab Addarari al muddiyah.
⚉ DISYARI’ATKAN DISELA-SELA TAKBIR ITU UNTUK MEMUJI ALLAH SUBHAANAHU WATA’ALA DAN MENYANJUNGNYA
⚉ Sebagaimana Abdullah bin Mas’ud berkata, “diantara dua takbir hendaklah ia memuji Allah dan menyanjungnya..”
Boleh kita membaca, “subhanallah.. alhamdulillah..”
Demikian pula yang diriwayatkan dari Huzaifah, Abu Musa, Al Ashari, yang jelas ini dibolehkan.
.
.
Wallahu a’lam ?
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى
.
.
Dari Kitab Fiqih Mausu’ah Muyassaroh, yang ditulis oleh Syaikh Hussain Al Uwaisyah, حفظه الله تعالى
.
.
ARTIKEL TERKAIT
Pembahasan Fiqih Mausu’ah Muyassaroh…
.
.
WAG Al Fawaid Al Ilmiyyah