Terbukanya Aurat Dalam Sholat – Kapan Tidak Batal..?

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rohimahullah berkata:

هذا لا يخلو من أحوال: – الحال الأولى: إذا كان عمداً بطلت صلاته قليلاً كان أو كثيراً، طال الزمن أو قصر. – الحال الثانية: إذا كان غير عمد وكان يسيراً فالصلاة لا تبطل. – الحال الثالثة: إذا كان غير عمد وكان فاحشاً لكن الزمن قليل كما لو هبت الريح وهو راكع وانكشف الثوب ولكن في الحال أعاده فالصحيح أن الصلاة لا تبطل لأنه ستره عن قرب، ولم يتعمد الكشف، وقد قال الله تعالى: {فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُم}. – الحال الرابعة: إذا كان غير عمد وكان فاحشاً وكال الزمن بأن لم يعلم إلا في آخر صلاته، لأن ستر العورة شرط من شروط الصلاة والغالب عليه أنه مفرط، والله أعلم.

“Ini (terbukanya aurat dalam sholat) tidak terlepas dari beberapa keadaan :

PERTAMA: Bila sengaja dibuka. Maka sholatnya batal baik sedikit maupun banyak. Baik sebentar maupun lama.

KEDUA: Apabila tidak sengaja dan sedikit saja yang terbuka. Maka sholatnya tidak batal.

KETIGA: Apabila tidak sengaja dan yang terbuka banyak tapi hanya sebentar saja. Seperti orang yang sedang ruku lalu auratnya terbuka karena angin. Namun ia segera rapikan. Maka pendapat yang shohih sholatnya tidak batal. Karena Allah berfirman yang artinya, “Bertakwalah kepada allah sesuai kemampuanmu..”

KEEMPAT: Apabila tidak sengaja dan yang terbuka banyak dan waktunya lama. Dimana ia baru tahu di akhir sholat. ( Maka batal ) karena menutup aurat adalah salah satu syarat sah sholat. Dan biasanya keadaan ini menunjukkan pelakunya menganggap sepele..”

(Majmu Fatawa Syaikh ‘Utsaimin)

Diterjemahkan oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

ARTIKEL TERKAIT
Mutiara Salaf – KOMPILASI ARTIKEL

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.