Sholat sunnah 4 roka’at setelah Sholat Isya’, TIDAK SETARA dengan LAILATUL QODAR.
Tapi Yang benar -wallohu a’lam-, bahwa 4 roka’at tersebut SETARA dengan 4 ROKA’AT yang dilakukan ketika malam Lailatul Qodar.
=========
TELITILAH redaksi haditsya dengan SEKSAMA:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ: مَنْ صَلَّى أَرْبَعًا بَعْدَ الْعِشَاءِ كُنَّ كَقَدْرِهِنَّ مِنْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: أَرْبَعٌ بَعْدَ الْعِشَاءِ يَعْدِلْنَ بِمِثْلِهِنَّ مِنْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن مسعود قَالَ: مَنْ صَلَّى أَرْبَعًا بَعْدَ الْعِشَاءِ لَا يَفْصِلُ بَيْنَهُنَّ بِتَسْلِيمٍ ؛ عَدَلْنَ بِمِثْلِهِنَّ مِنْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Abdulloh bin Amr -rodhiallohu anhu- mengatakan: “Siapa yang sholat (sunnah) 4 roka’at setelah (Sholat) Isya’, maka 4 roka’at tersebut seperti keutamaannya 4 ROKA’ATNYA malam Lailatul Qodar“.
Aisyah -rodhiallohu anha- mengatakan: “4 roka’at setelah (Sholat) Isya’, sebanding dengan yang semisal 4 ROKA’AT TERSEBUT pada malam Lailatul Qodar“.
Abdulloh bin Mas’ud -rodhiallohu anhu- mengatakan: “Siapa yang sholat (sunat) 4 roka’at setelah (Sholat) Isya’, dia tidak memisah roka’at-roka’at tersebut dengan salam, maka 4 roka’at tersebut sebanding dengan yang semisal 4 ROKA’AT TERSEBUT pada malam Lailatul Qodar..”
========
?? Hadits-hadits di atas kuat sanadnya, dan bisa dijadikan sandaran amalan -wallohu a’lam-, hanya saja karena banyak yang salah memahami dan kurang teliti dalam menerjemah, sehingga status ini harus dibuat untuk meluruskannya.
Semoga bermanfaat dan tidak ada yang tersinggung… wallohul musta’aan.
Ditulis oleh,
Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى