Rawe Rawe Rantas, Malang Malang Putung!

Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri, MA, حفظه الله تعالى

Ucapan di atas adalah salah satu semboyan para pejuang yang pantang menyerah dan berjiwa besar rela berkorban demi membela kebenaran. Orang-orang dengan jiwa besar biasa memekikkan semboyan di atas, demi tegaknya kebenaran dan runtuhnya keangkara murkaan.

Dahulu, di saat nenek moyang kita berjuang, semboyan di atas benar benar berhasil mengobarkan semangat juang melawan penjajahan dan kebatilan. Karena itu sebagai generasi penerus, sudah sepatutnya semboyan ini kita warisi dan terus kita kobarkan demi tegaknya kebenaran di atas keangkara murkaan. Penjajah “KOMPENI” dan “Jepang” berhasil diusir dan kemerdekaanpun terwujud.

Namun demikian, -namanya juga manusia- semboyan indah di atas kini banyak disalah pahami dan diamalkan secara menyimpang. Kita sebagai generasi penerus, dengan berkedokkan pekik penjuang di atas, menghalalkan segala macam cara dan memaksakan kehendak demi memenuhi keserakahan atau ambisi walaupun harus mengorbankan kebenaran. Akibatnya, kebenaran terjungkal dan kebatilan meraja lela, kewajiban terabaikan bahkan diingkari sedangkan keserakahan dan syahwat birahi di “SEMBAH” dan dipatuhi.

Berkedokkan semboyan di atas, banyak anak durhaka kepada orang tua, saudara memutus tali silaturrahmi, sahabat saling memusuhi dan keluarga tercerai berai demi menuruti syahwat dan ambisi. Mereka mengira bahwa semboyan di atas dapat menyegerakan rejeki dan melipat gandakan keberuntungan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

(يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا الله وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ فَإِنَّ نَفْساْ لَنْ تَمُوَت حَتىَّ تَسْتَوْفِيَ رِزْقَهَا وَإِنْ أَبْطَأَ عَنْهَا، فَاتَّقُوا الله وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ، خُذُوا مَا حَلَّ وَدَعُوا مَا حَرَمَ).
“Wahai umat manusia, bertakwalah engkau kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rizqi, karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia benar-benar telah mengenyam seluruh rizqinya, walaupun telat datangnya. Maka bertakwalah kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rizqi. Tempuhlah jalan-jalan mencari rizki yang halal dan tinggalkan yang haram.” Riwayat Ibnu Majah, Abdurrazzaq, Ibnu Hibban, dan Al Hakim.

Ya Allah, lindungilah kami agar tidak menjadi budak nafsu birahi dan keserakahan ambisi. Amiin.

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.