Category Archives: Syafiq Riza Basalamah

Orang Yang Ber-Aqal

Ust Syafiq Riza Basalamah, MA

akhi ukhti…
Apakah kita termasuk orang yang berakal???

Yang cerdas?
Sehingga memiliki predikat yang macam2…

Simaklah perkataan Ibnu Sireen;

“Orang yang berakal bukanlah yang dapat membedakan antara kebaikan dan keburukan,

Tapi orang yang berakal adalah yang tatkala melihat kebaikan ia mengikutinya

Dan bila melihat keburukan ia menghindarinya”.

(Hilyatul Awliya’ 8/933)

Selamat menjadi orang yang beraqal

Apa Yang Sudah Kita Siapkan ?

Akhi/Ukhti…

Kenapa kita takut untuk menghadapi kematian ?
Padahal kita semua yakin bahwa suatu hari ia akan datang menjemput kita
Mau tidak mau, suka tidak suka… pasti !
Kenapa kita takut untuk menghadapi sesuatu yang pasti ?

Saya rasa semua memiliki jawaban yang bermacam-macam:

Amalnya masih kurang ?
Masih banyak dosa ?
Kesihan sama anak-anak ?
Belum menikah ?
Belum mencapai cita-cita ?

Pada suatu hari seorang tabi’in Abu Hazim Salamah bin Dinar ditanya oleh Khalifah pada masa itu: Sulaiman bin Abdil Malik.

يا أبا حازم ما لنا نكره الموت؟

قال: لأنكم عمرتم دنياكم وخربتم آخرتكم فأنتم تكرهون أن تنتقلوا من العمران إلى الخراب؟

“Wahai Aba Hazim, kenapa kita membenci kematian ?
Maka beliau berkata, “Karena kalian memakmurkan dunia kalian dan merusak akhirat kalian, sehingga kalian benci untuk berpindah dari tempat yang makmur ke tempat yang rusak dan terbengkalai”.

SubhanAllah!

Itulah realitanya….
Kita sibuk-sibuk untuk membangun dunia kita
Dari pagi sampai sore, sampai malam untuk dunia
Mau tidurpun masih dunia
Bangun tidur tetap dunia…

Sehingga kita memiliki rumah, mobil, keluarga dan tabungan yang banyak

Sedangkan untuk yang setelah kematian…
Hanya sedikit dari harta kita…sedikit sekali dibanding dengan yang kita simpan
Dilihat dari waktu yang kita gunakan untuk membangun akhirat kita
Sangat sedikit sekali, dibanding dengan waktu kita untuk dunia kita…

Kalau seperti itu…

Pastilah kita takut, untuk berpindah ke rumah yang belum jadi
Tiada taman
Tiada kawan
Tiada makanan
Bahkan yang ada adalah azab dan siksa

Karena kita mencuekinnya…
Tidak merawatnya
Tidak membangunnya

Sepertinya, kita sudah harus mulai merenung kembali kehidupan kita.

. Ust. Syafiq Riza Basalamah MA حفظه الله تعالى

Semua Punya Dalil

(Ust Syafiq R Basalamah)

Tidak ada satu sekte sesat di muka bumi ini, yang menisbatkan dirinya kpd islam, kecuali mereka memiliki dalil

Tidak ada satu bid’ah dari bid’ah yang dilakukan melainkan pelakunya mempunyai dalil, dari dhahir-dhahir ayat Al Qur’an atau sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

Tatkala syi’ah mengajak kpd imamnya yg dua belas, mengkafirkan para shahabat Nabi & istri-istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, menghalalkan mut’ah, merekapun mempersembahkan dalil – dalil kpd ummat

Tatkala ahmadiyah menyatakan bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah Nabi setelah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam maka merekapun mendatangkan dalil-dalilnya

Tatkala liberal, menyatakan Al Qur’an perlu direvisi, Al Qur’an yang ada sudah tidak sesuai dengan masa kini, homoseks diperbolehkan, pornoaksi & pornografi halal, maka merekapun tidak omong kosong, mereka mendatangkan dalil-dalilnya dari Al Qur’an & sunnah yang menguatkan pemahaman mereka

Tatkala sekelompok shufi, dengan berbagai bid’ah mrk, bahkan sampai ada yang menyatakan Allah dapat menyatu dengan mahluknya, mereka juga menuliskan dalil-dalilnya dlm lembaran-lembaran buku yang banyak

Terus apakah dengan mendatangkan dalil-dalil tersebut, mereka dapat melegalkan ajaran mereka, karena mereka bersandar kepada dalil-dalil dari Al Qur’an & sunnah ??

Kalau seperti itu, akan dibawa kemana umat ini, kalau ternyata semuanya memiliki dalil…

Bahkan orientalis yang mengatakan islam adalah agama bangsa arab, hadits bikinan para ulama’ dll, merekapun juga mendatangkan dalil dari Al Qur’an & sunnah

Imam Syatibi berkata,”Oleh karena itu, tidaklah kamu mendapati salah satu sekte dari sekte-sekte sesat atau tidak satu orangpun yang menyelisihi pendapatmu dalam hukum-hukum, baik itu furu’iah atau yang prinsipil, yang tidak mampu untuk berdalil atas kebenaran mazhabnya dengan dhohir-dhohir dalil…

Bahkan kami mendapati orang-orang fasik yang berdalil dalam perkara-2 kefasikan dengan dalil-dalil yang ia sandarkan kepada syariat yg suci…

Bahkan orang-orang nashrani menguatkan ajaran mereka dengan Al Qur’an…

Oleh karena itu selazimnya bagi yang mengkaji suatu dalil syar’i untuk memperhatikan pemahaman orang-2 pertama (para sahabat) & pengamalan mereka dengan dalil itu, karena itu lebih layak untuk menepati kebenaran & lebih lurus dalam berilmu & beramal”.
(Al Muwafaqat 3/288-289).

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam telah memberikan solusi tapi kadang berat hati ini utk mengikutinya, karena sebagian hidup di lingkungan yang sudah turun-temurun meyakini hal itu..
atau karena termakan tulisan2 yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, disamping ilmu agama yang minim.

Apa solusi itu…?

فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ

“Maka sungguh, siapa yang hidup di antara kalian akan menyaksikan perselisihan yang banyak, maka wajib hendaklah kalian mengikuti sunnahku & sunnah Al-Khulafa yg mendapat bimbingan & petunjuk, pegang eratlah sunnah itu & gigitlah dengan geraham-geraham kalian.”
(HR. Abu Dawud no. 4607 & At-Tirmidzi no. 2676)

Maka demi kejayaan islam
Demi persaudaraan islam
Saatnya kita kembali kepada sunnah

Dlm urusan agama, cukuplah kita mengamalkan apa yang mereka amalkan. Yang tidak, ya tidak perlu dibahas tidak perlu dibikin ruwet

Kita terus meniti jalan mereka, sampai kita berjumpa dengan Allah

Insya Allah kita akan dihimpun bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam & para sahabatnya
آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Luangkan Waktumu Untuk Membaca Al Qur’an

Akhi/ Ukhti…
Moga Allah menjagamu selalu

Tak terasa sudah berlalu beberapa jam dari kehidupan kita di hari ini…

Sebagian sudah tenggelam dalam aktivitasnya

Ada yang sibuk dengan dunianya

Ada yang sibuk dengan urusan rumah

Dan lain sebagainya…

Tapi sudahkan kita membuka Kitabulllah

Tuk sedikit membaca kalamullah

Walaupun hanya satu ayat…

Al Qur’an adalah petunjuk

Pentunjuk yang membimbingmu untuk berjalan secara benar dalam semua aktivitasmu

Al Qur’an adalah Cahaya

Cahaya yang menerangi jalan dan hatimu

Al Qur’an adalah Penyembuh

Penyembuh dari segala penyakit yang hampir semua dari kita memilikinya

Al Qur’an adalah kasih sayang Allah

Apa kiranya kita tidak butuh dengan kasih sayangNya

Kalau kau belum membuka Kitabullah, sampai saat kau membaca Ini

Maka saatnya kau menutup BBmu sejenak…

1 atw 2 menit…

Untuk meraih hidayah, nur, syifa’ dan Rahmat Ilahi

Lewat KalamNya

Moga Allah menerima amalan kita

Mengampuni dosa kita

Mempertemukan kita di surga

Bersama Rasulullah shallahu alaihi wa sallam

 Ditulis oleh Ustadz Syafiq Riza Basalamah MA حفظه الله

– – – – – – 〜✽〜- – – – – –

Omong Kosong

Betapa seringnya angan-angan indah terlintas dipikiran kita
Kadang terbetik di hati ingin berbuat kebaikan

Ingin membantu orang… Ingin beramal
Ingin berdakwah
Ingin beribadah
Ingin ini dan itu

Kita berkoar-koar bagaikan ayam yang hendak bertelur
(tapi kalau ayam ada telornya, he he he)

Namun pada akhirnya kebanyakan apa yang kita katakan hilang begitu saja

Bak menulis di atas air

Atau melangkah di padang pasir yang kering… hilang bekasnya diterpa angin

Ada seseorang yang pernah berpesan:

لتكن خطاك في دروب الخير ،، على رمل ندي لايسمع لها وقع،،ولكن آثارها بينة

“Hendaklah langkah-langkah­mu di jalan kebaikan itu, seperti melangkah di pasir yang basah
Tidak terdengan suaranya
Namun bekasnya tampak dengan jelas”.

Iya… biar orang tidak melihat kita
Tapi mereka melihat bekas langkah kita

Mungkin kiranya nasehat ini bermanfaat buat yang menulis dan yang membaca

 Ditulis oleh Ustadz Syafiq Riza Basalamah MA حفظه الله

– – – – – – 〜✽〜- – – – – –

Nikmat Menyantap Makanan

Akhi/ukhti…‬‬
‪‪Hari ini…‬‬
‪‪Kalau boleh aku meminta‬‬
‪‪ ‬‬
‪‪Bila kau hendak menyantap hidangan yang tersaji atau kau beli…‬‬
‪‪Cobalah merenung sejenak…‬‬
‪‪ ‬‬
‪‪Disebutkan oleh sebagian ulama’ “Tidaklah suatu makanan disajikan kepadamu melainkan di dalamnya ada 360  nikmat “(Syarhul Mumti’ 1/100).‬‬

‪‪Mulai dari Malaikat Mikail yang bertugas menakar hujan…

sampai ke petani yang menanam, memupuk, memanen, memikul, menjemur…‬‬

‪‪Sampai akhirnya dimasak, pakai api, gas, kuali, bumbu-bumbunya, ada garam, dll‬‬
‪‪Entahlah… sampai mana lagi…‬‬

‪‪Tapi ketahuilah… bahwa nikmat Allah itu banyak sekali…‬‬
‪‪Dan kita tak mungkin menghitungnya…‬‬

‪‪Belum lagi setelah kita makan, bagaimana proses makanan itu sampai ke seluruh tubuh kita…‬‬
‪‪Itu juga nikmat-nikmat yang sering kita lupa…

coba diskusikan bersama teman yang lagi makan bersamamu…‬‬

‪‪Tapi yang jelas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:‬‬

‪‪
 ‫إِنَّ اللهَ سبحانه و تعالى لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ: يَأْكُلُ اْلأَكْلَةَ فَيَحْمَدُهُ عَلَيْهَا، وَيَشْرَبُ الشُّرْبَةَ فَيَحْمَدُهُ عَلَيْهَا. ‬‬‬
‪‪

 ‘Sesungguhnya Allah Subhanahu waTa`ala benar-benar ridha kepada hamba: bila ia makan makanan lalu memujiNya atas hal itu, dan minum minuman lalu memujiNya atas hal itu’.”‬‬

‪‪Dan nikmat keridhaan Allah kepada kita adalah jauh lebih besar dari segala nikmat…‬‬

‪‪Maka jangan lupa untuk selalu memuji Allah setelah makan dan minum‬‬

‪‪Jangan lupa baca bismillah‬‬
‪‪Dan dengan tangan kananmu…‬‬

 Ditulis oleh Ustadz Syafiq Riza Basalamah MA حفظه الله

– – – – – – 〜✽〜- – – – – –

Mencari Pahala

SubhanAllah…
Hari kamis datang lagi

Sebagian mengekang nafsunya dari makan dan minum dan yang lainnya, dengan harap amal diangkat dalam kondisi puasa

Sebagian masih sibuk. Mencari sarapan, makan siang dll

Sempatkanlah

Walau sebulan sekali
Untuk mengekang nafsu kita

Mengingatkan kita pada hari-hari indah bulan Ramdhan

Yang hari ini gak puasa

Jangan lupa bagi buka buat yang puasa

,اِنْ شَآ ءَ اللّهُ
Dapat pahala puasa

 Ditulis oleh Ustadz Syafiq Riza Basalamah MA حفظه الله

– – – – – – 〜✽〜- – – – – –

Waspadalah

Akhi/ukhti…
 
Pernahkah terbetik di hatimu…
 
Tatkala dikau melihat saudara-saudara kita dibantai…
 
Anak-anak muslim disembelih
 
Masjid-masjid dibombardir
 
Al Aqsha diinjak-injak..
 
Pernahkah dikau mengatakan kepada dirimu… kapan kiranya aku dapat membantu mereka…?
 
Kapan kiranya aku dapat mengendong anak-anak yang dibantai dan menyelamatkan yang lainnya!
 
Kapan kiranya aku dapat bergabung  memerdekakan aqsha dari tangan-tangan yahudi…
 
Kapan kiranya aku berangkat berjihad dan berperang menegakkan agama Allah
 
Rosululloh -shollallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

من مات ولم يغزو أو يحدث نفسه بالغزو مات على شعبة من نفاق

“Siapa saja yang meninggal dunia dan dia belum pernah berperang, atau meniatkan dirinya untuk
berperang, berarti dia meninggal di atas salah satu cabang kemunafikan.” (HR Muslim).
 
Bila perasaan itu ada dirimu…

maka jagalah dengan
mempersiapkan diri dengan ilmu, amal dan iman…sehingga tatkala Allah mengizinkan niatmu untuk terlaksana, kau sudah siap
tak perlu kau banyak omong, tapi tegakkanlah agama Allah  yang benar pada dirimu
Ajarkan pada keluargamu dan beramallah

Kitapun di negeri kita tidak aman dari makar2 zionis segala petaka yang menimpa umat itu dikarenakan kita telah meninggalkan agama Allah
kesyirikan dibiarkankemasiatan merajalela

maka mana mungkin Allah akan menyelamatkan kita.

Tapi akhit/ukhti….
kalau ternyata kau tidak pernah simpati dan peduli dengan apa yang terjadi… dan tidak pernah ada keinginan untuk berjuang di jalan Allah, kau sibuk dengan urusan perutmu saja jangan-jangan apa yang disampaikan Nabi itu telah menimpamu

Ust Syafiq Riza Basalamah

Indahnya Duduk Bersama Ulama

Ust. Syafiq Riza Basalamah
 
Disebutkan dalam kitab al Mukhtar fi Fara-idil Uquul wal Akhbaar(hal 55):

Telah berkata Abdullah bin Abi Musa Tusturi, “pernah ada yang berkata kepadaku, “Di mana pun kamu berada, berusahalah untuk berada di dekat orang yang alim”.
Maka aku pergi ke Bairut dan di sana aku mendatangi Majlis Imam Awza’I.

Pada suatu hari tatkala aku berada bersamanya, tiba-tiba ia bertanya tentang aku, maka aku menjelaskan kepadanya tentang diriku. (di mana dahulunya ia adalah orang Majusi lalu memeluk islam).

Kemudian beliau bertanya, “Apakah ayahmu masih hidup?”.

“Iya, aku meninggalkannya di Irak dalam kondisi masih beragama majusi”, jawabku.

“Bisakah Kamu pulang kepada ayahmu, moga Allah memberinya hidayah lewat kamu”. Kata beliau.

“Apakah kamu memandang bahwa hal itu baik?, tanyaku.

“iya, jawab beliau”.

Maka aku kembali ke Irak menjumpai ayahku, ternyata aku mendapatinya dalam kondisi sakit.
Dia berkata kepadaku, “Wahai ananda, ajaran apa yang kamu ikuti?”.

Maka aku terangkan kepadanya, bahwa aku telah masuk islam. Lalu ia berkata, “Jelaskan kepadaku tentang agamamu itu!.

Aku pun menguraikan tentang agama islam dan orang-orang islam, lalu ia berkata, “Aku mempersaksikanmu bahwa aku telah masuk islam”.

Subhnalllah, tidak berapa lama setelah itu ia meninggal dunia… dan setelah aku menguburkannya, aku kembali ke Bairut dan di sana aku ceritakan kepada Awza’i tentang apa yang telah terjadi.

Akhi/Ukhti…
sudah saatnya kita melihat dengan siapa kita bersahabat dan berkumpul???.

Tiga Kelompok Yang Sholatnya Tidak Terangkat

Ustadz Syafiq Riza Basamalah

بسم الله الرحمن الرحيم

Akhiy / Ukhtiy,

Berapa tahun kita berislam???

Berapa tahun kita Beribadah???

Berapa banyak ibadah kita yg diterima???

Berapa banyak amalan kita yg tidak diterima???

Untuk yg pertama dan kedua, kita tahu…

Untuk yg ketiga, Wallahu A’lam

Untuk yg keempat, insyaAllah kita dapat mengetahuinya…

Bagaimana???

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:

‫‫
‪))‬ثَلَاثَةٌ لَا تَرْتَفِعُ صَلَاتُهُمْ فَوْقَ رُءُوسِهِمْ شِبْرًا رَجُلٌ أَمَّ قَوْمًا وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ وَامْرَأَةٌ بَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَلَيْهَا سَاخِطٌ وَأَخَوَانِ مُتَصَارِمَانِ‪((‬
‬‬

“Ada tiga kelompok yg shalatnya tidak terangkat walau hanya sejengkal di atas kepalanya (tidak diterima oleh Allah).

•Orang yg mengimami sebuah kaum tetapi kaum itu membencinya

•Istri yg tidur sementara suaminya sedang marah kepadanya

•Dua saudara yg saling mendiamkan (memutuskan hubungan).” (HR. Ibnu Majah dan dihasankan oleh Al-Albani, al Misyakah no. 1128)

Kalau anda termasuk dari yg diatas, maka ketahuilah bahwa amalan anda tidaklah diangkat.

Untuk orang yg ketiga, ingatlah bahwa orang2 yg beriman itu saudara, bukan hanya yg dr satu kandung dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menekankan, dalah hadits Riwayat Muslim yang atinya:‫‬

“Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yg tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa2nya, kecuali seseorang yg antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengam-punan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai”.

Maukah kita mejadi mereka???