Manhaj SALAF Dalam Masalah TARBIYAH dan PERBAIKAN — Kaidah Ke-46

Dari buku yang berjudulAl Ishbaah Fii Bayani Manhajis Salaf Tarbiyati wal Ishlah“, tentang Manhaj Salaf Dalam Masalah Tarbiyah dan Perbaikan, ditulis oleh Syaikh Al Ubailaan حفظه الله تعالى.
.
KAIDAH SEBELUMNYA (KE-44 dan 45) bisa di baca di SINI

=======

🌼 Kaidah yang ke 46 🌼

⚉   Bahwa mereka mengingatkan kaum muslimin dan mewanti-wanti mereka dari fitnah yang menyesatkan.

Ibnul Qayyim membawakan hadits Hudzaifah ibnul Yamaan, dimana Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda:

Fitnah akan di jalin di dalam hati seperti tikar yang dijalin seutas demi seutas, hati mana saja yang menerima fitnah, maka akan di berikan padanya goresan hitam. Dan hati mana saja mengingkari akan diberikan padanya goresan putih”. 

Sehingga hati menjadi dua hati, yang pertama hati yang hitam dan kelam, bagaikan cangkir yang di balikkan, sudah tidak lagi mengenal yang ma’ruf, tidak pula mengingkari kemungkaran kecuali yang sesuai dengan hawa nafsunya saja. Dan hati yang putih tidak ter-mudhorotin oleh fitnah selama langit dan bumi masih ada. (Dikeluarkan oleh Imam Muslim dalam shohihnya).

Kata Ibnul Qayyim disini Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam memberikan perumpamaan, dijalinnya fitnah dihati itu seperti tikar, sedikit demi sedikit. Lalu kemudian Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam membagi hati menjadi dua, hati yang menerima fitnah, maka lalu ia menjadi hitam dan hati yang menolak fitnah maka iapun menjadi putih.

Kata beliau “wal Fitan” dan fitnah-fitnah yang masuk ke hati itu sebabnya adalah akibat penyakit, yaitu penyakit syahwat dan penyakit syubhat.

👉🏼  Maka ketika hati menerima penyakit syahwat atau penyakit syubhat (pemikiran-pemikiran yang menyesatkan) maka ia akan menjadi gelap gulita, sehingga tidak lagi bisa melihat hakikat kebenaran.

👉🏼  Maka di zaman sekarang kita banyak melihat para penuntut ilmu sengaja memasukkan syubhat itu ke hatinya, dengan cara membuka situs-situs yang syubhat, website-website yang syubhat atau duduk di majelis-majelis ustadz yang banyak syubhatnya dengan alasan katanya, ambil baiknya dan buang buruknya. Padahal dia belum punya kemampuan ilmu untuk membedakan…

Akibatnya apa ?
Masuklah syubhat tersebut ke dalam hatinya. Sehingga apa yang terjadi ?
Menyebabkan hatinya menjadi kelam, akhirnya apa ?
Ia berada di atas kebingungan, kegelapan, mana yang sebetulnya di atas kebenaran.

Yang musibahnya kemudian, kalau hatinya terbalik melihat kebathilan sebagai sebuah kebenaran, dan kebenaran sebagai sebuah kebathilan. Akibat daripada kurangnya keilmuan, sudah begitu di kuasai oleh syubhat dan syahwat.

Oleh karena itulah kewajiban kita, ini merupakan manhaj Salaf, selalu mengingatkan manusia untuk hati-hati jangan sampai kita terjerumus dalam fitnah yang menyesatkan tersebut.

Maka Asatidzah, Ustadz-Ustadz jika mengingatkan tentang kesalahan da’i-da’i yang sedang tenar misalnya.
Kenapa ?
Karena itu syubhat, dan itu bisa membahayakan hati kita, dan syubhat itu menyambar-nyambar… maka bukanlah ustadz-ustadz tersebut sedang karena dengki ataupun mencari ketenaran,… tidak, demi Allah.

Tapi itulah manhaj Salaf, manhaf Ahlussunnah wal Jama’ah untuk mengingatkan manusia daripada fitnah-fitnah yang menyesatkan.

👉🏼  Karena fitnah syubhat dan fitnah syahwat ini adalah 2 fitnah yang sangat berat sekali, yang bisa menyebabkan hati kita bahkan bisa mati, bahkan hati kita menjadi hati yang seperti Rasulullah sebutkan dalam hadits tersebut, tidak lagi bisa mengenal kebaikan, tidak pula mengingkari kemungkaran kecuali sesuai dengan hawa nafsunya saja. Akibat apa ?
Karena hati tersebut tidak dijaga dari fitnah-fitnah yang akan bisa merusaknya.
.
Wallahu a’lam 🌴
.
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.
Dari buku yang berjudul “Al Ishbaah Fii Bayani Manhajis Salaf Tarbiyati wal Ishlah“, tentang Manhaj Salaf Dalam Masalah Tarbiyah dan Perbaikan, ditulis oleh Syaikh Al Ubailaan حفظه الله تعالى.
.
Silahkan bergabung di Telegram Channel : https://t.me/aqidah_dan_manhaj

Artikel TERKAIT :
DAFTAR LENGKAP PEMBAHASAN – Al Ishbaah – Manhaj SALAF Dalam Masalah TARBIYAH dan PERBAIKAN

Perhatikan Celana Anda dan Keluarga Anda…


.
.
Wahai kaum muslimin…

Perhatikan celana anda, celana suami, ayah, saudara lelaki dan anak lelaki anda…

Pastikan celana mereka TIDAK ISBAL karena ISBAL ADALAH SALAH SATU DARI DOSA-DOSA BESAR…

Subhaanallah… ternyata Isbal temasuk dosa besar, sedangkan Rasulullah shallallahu ‘alayhi Wasallam bersabda (yang artinya) :
“Sholat yang lima waktu, dari Jum’at ke Jum’at berikutnya, bulan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya, akan menjadi penghapus dosa SELAMA DIA MENJAUHI DOSA-DOSA BESAR.”
[HR. Muslim, at-Tirmidzi dan Ahmad, lihat Shohiihul Jaami’ no. 3875]

Kenapa Isbal masuk ke dalam dosa besar ?

Karena definisi dosa besar adalah setiap dosa yang diancam neraka, terkena laknat, dimurkai atau dikenai siksa.

Lantas, apa sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang orang yang menjulurkan kain sarung atau celana hingga melebihi mata kaki alias ISBAL ?

Simak hadits berikut !

عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنْ النَّبِيِّ قَالَ :” ثَلَاثَةٌ لا يُكَلِّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلا يُزَكِّيْهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلٍيْمٌ”,قَالَ :فَقَرَأَهَا رَسُوْلُ اللهِ ثَلاثَ مِرَارٍ .قَالَ أَبُوْ ذَرٍّ :”خَابُوا وَ خَسِرُوْا. مَنْ هُمْ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ :”المُسْبِلُ وَالْمَنَّانُ وَالْمُنْفِقُ سِلْعَتَهُ بِالْحَلْفِ الْكَاذِبِ”

Dari Abu Dzar dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:
Tiga golongan yang tidak akan diajak komunikasi oleh Allah pada hari Kiamat dan tidak dilihat dan tidak (juga) disucikan dan bagi mereka adzab yang pedih.” Abu Dzar menceritakan, Rasulullah mengulanginya sampai tiga kali.  “Sungguh merugi mereka, siapakah mereka wahai Rasulullah ?” tanya Abu Dzar. Nabi menjawab:
⚉    Orang yang ISBAL
⚉    Orang yang mengungkit-ngungkit sedekahnya dan
⚉    Penjual yang bersumpah palsu.”
(HR Muslim I/102 no 106)

Ya Rabb..ada 4 ancaman bagi orang yang ISBAL.
⚉    Tidak Allah ajak bicara,
⚉    Tidak Allah lihat,
⚉    Tidak Allah sucikan dan
⚉    Bagi mereka adzab yang pedih.

Ternyata, ISBAL itu termasuk DOSA BESAR.

Na’udzubillah.

(Faedah penjelasan Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc,  حفظه الله تعالى dalam artikel :
https://bbg-alilmu.com/archives/8672 ]

Kaidah Ushul Fiqih Ke-22 : Apabila Ternyata Dugaan Kuat Itu Salah, Maka…

Pembahasan ini merujuk kepada kitab “Syarah Mandzumah Ushul Fiqih“, yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al’Utsaimin, رحمه الله تعالى

KAIDAH SEBELUMNYA (KE-21) bisa di baca di SINI

=======

🍀 Kaidah yang ke 22 🍀

👉🏼   Apabila ternyata dugaan kuat itu salah, maka hendaknya ia mengulangi agar terlepas tanggungan.

Kaidah ini masih melanjutkan kaidah sebelumnya. Namun ini berhubungan dengan meninggalkan kewajiban.

⚉   Apabila ada orang yang sholat 4 roka’at dengan dugaan kuatnya, setelah itu nyata salahnya dan kurang satu roka’at, maka hendaklah ia menambah satu roka’at.

⚉   Bila ia sholat dengan dugaan kuat belum batal wudlunya, lalu setelah sholat ia ingat bahwa wudlunya telah batal, maka ia wajib mengulanginya.

⚉   Namun apabila tidak mungkin diulangi seperti salah orang ketika membayar zakat, maka itu sudah mencukupi.
.
.
Wallahu a’lam 🌴
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.
Dari kitab “Syarah Mandzumah Ushul Fiqih“, yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al’Utsaimin, رحمه الله تعالى.
.
Silahkan bergabung di Telegram Channel dan Facebook Page:

https://t.me/kaidah_ushul_fiqih
https://www.facebook.com/kaidah.ushul.fiqih/
.
KAIDAH USHUL FIQIH – Daftar Isi LENGKAP

Kaidah Ushul Fiqih Ke-21 : Dugaan Kuat Itu Dapat Digunakan Dalam Masalah Ibadah…

Pembahasan ini merujuk kepada kitab “Syarah Mandzumah Ushul Fiqih“, yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al’Utsaimin, رحمه الله تعالى

KAIDAH SEBELUMNYA (KE-20) bisa di baca di SINI

=======

🍀 Kaidah yang ke 21 🍀
.
👉🏼   Dugaan kuat itu dapat digunakan dalam masalah ibadah.
.
Dugaan ada yang lemah dan ada yang kuat. Dugaan lemah tidak diterima dalam masalah apapun, demikian pula semua perkara yang meragukan.
.
Adapun dugaan kuat, maka boleh menggunakannya dalam masalah ibadah.
Dalilnya, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

إذا شك أحدكم في صلاته فايتحر الصواب ثم ليبن عليه

Apabila salah seorang dari kamu merasa ragu dalam sholatnya, hendaklah ia mencari yang benar, lalu membangun sholat di atasnya.”
(HR Bukhari dan Muslim).
.
Dalam al qur’an, Allah menyuruh membawa saksi dalam masalah perzinahan, pencurian dan sebagainya. Dan itu bersifat dugaan kuat. Karena saksi ada kemungkinan berdusta. Namun kuat dugaan jujurnya karena melihat ketaqwaannya.
.
⚉   Apabila seseorang berbuka puasa dengan dugaan kuat waktu berbuka telah masuk, lalu nyata kepadanya bahwa waktunya buka belum masuk, maka puasanya sah dan ia menahan diri kembali sampai benar-benar masuk waktu.
.
⚉   Bila ada orang sholat shubuh dengan dugaan kuatnya bahwa waktu shubuh telah masuk, maka sah sholatnya.
.
⚉   Bila ada orang memberi zakat kepada orang yang ia duga kuat berhak mendapatkannya. Lalu nyata setelah itu bahwa ia tidak berhak, maka sah zakatnya.
.
Dan sebagainya..
.
.
Wallahu a’lam 🌴
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.
Dari kitab “Syarah Mandzumah Ushul Fiqih“, yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al’Utsaimin, رحمه الله تعالى.
.
Silahkan bergabung di Telegram Channel dan Facebook Page:

https://t.me/kaidah_ushul_fiqih
https://www.facebook.com/kaidah.ushul.fiqih/
.
KAIDAH USHUL FIQIH – Daftar Isi LENGKAP

Layak Untuk Direnungkan…

Jika Anda selalu membandingkan
kesejahteraan hidup Anda dengan
orang-orang kaya… maka, harusnya
Anda bandingkan juga keadaan agama
Anda dengan orang-orang yang bertakwa.
Itu baru adil.

Belum lagi dengan yang pertama, Anda
akan rugi dengan hilangnya ketenangan
hati… sedang dengan yang kedua, Anda
akan untung dalam agama dan dunia
sekaligus.

Ust. DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله

da140116-1323

Nikmatnya Di ‘Ghibah’…

Pernah dighibah orang?
Bagaimana rasanya?
Gak enak kan? Hati panas dan geram rasanya..

Padahal bila kita pikirkan..
Dighibah itu enak..
Karena kita dapat pahala dari dia tanpa harus beramal..

Dalam hadits: “Apabila seseorang mencelamu dengan aib yang ada pada dirimu..
Janganlah kamu mencelanya dengan aib yang kamu tahu ada padanya..
Niscaya pahalanya untukmu dan dosa untuk dia.. (HR Ibnu Mani’).

Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

da101215-2115

Do’a Setelah Adzan Yang Sesuai Sunnah


Mari kita baca DO’A SETELAH ADZAN DENGAN BENAR

Setelah adzan, bacalah SHOLAWAT (dalil di hadits no. 1 dibawah, dan sholawat yang utama adalah sholawat Ibrohimiyah)… Lalu setelah sholawat, bacalah do’a setelah adzan hingga “..alladzi wa ‘adtah..”, jangan ditambah-tambah.

HADITS No. 1 : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya):

“Jika kalian mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh muadzin. Kemudian BER-SHOLAWAT-LAH untukku. Karena siapa yang ber-sholawat kepadaku sekali, maka Allah akan ber-sholawat padanya (memberi ampunan padanya) sebanyak sepuluh kali. Kemudian mintalah wasilah pada Allah untukku. Karena wasilah itu adalah tempat di surga yang hanya diperuntukkan bagi hamba Allah, aku berharap akulah yang mendapatkannya. Siapa yang meminta untukku wasilah seperti itu, dialah yang berhak mendapatkan syafa’atku..” (HR. Muslim no. 384).

HADITS No. 2 : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya):

“Barangsiapa mengucapkan setelah mendengar adzan ‘allahumma robba haadzihid da’watit taammah wash sholaatil qoo-imah, aati Muhammadanil wasiilata wal fadhiilah, wab’ats-hu maqoomam mahmuudan alladzi wa ‘adtah’ [Ya Allah, Rabb pemilik dakwah yang sempurna ini (dakwah tauhid), shalat yang ditegakkan, berikanlah kepada Muhammad wasilah (kedudukan yang tinggi), dan fadilah (kedudukan lain yang mulia). Dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati maqom (kedudukan) terpuji yang telah Engkau janjikan padanya], maka dia akan mendapatkan syafa’at ku kelak..” (HR. Al Bukhari no. 614 )

Silahkan di share

ARTIKEL TERKAIT
KAPAN DZIKIR AGUNG INI KITA UCAPKAN..?

Kaidah Ushul Fiqih Ke-20 : Seluruh Hukum Tidak Sempurna Kecuali…

Pembahasan ini merujuk kepada kitab “Syarah Mandzumah Ushul Fiqih“, yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al’Utsaimin, رحمه الله تعالى

KAIDAH SEBELUMNYA (KE-19) bisa di baca di SINI

=======

🍀 Kaidah yang ke 20 🍀

👉🏼   Seluruh hukum tidak sempurna kecuali apabila terpenuhi syarat-syaratnya dan hilang penghalang-penghalangnya.
.
Allah Ta’ala berfirman:

فمن كان يرجوا لقاء ربه فليعمل عملا صالحا ولا يشرك بعبادة ربه أحدا

Barang siapa yang mengharapkan pertemuan dengan Rabbnya, hendaklah ia beramal shalih dan tidak mempersekutukan ibadah Rabbnya dengan sesuatupun.” (Al Kahfi:110)
.
Dalam ayat ini Allah menyebutkan bahwa syarat orang yang ingin bertemu dengan Allah pada hari kiamat dan melihat wajah-Nya adalah beramal shalih.
Dan hilang penghalangnya yaitu kesyirikan.
.
Demikian pula semua ibadah seperti sholat, zakat, puasa, haji dan sebagainya tidak sempurna sampai terpenuhi syarat dan rukunnya dan tidak melakukan pembatal-pembatal yang menghilangkan ke-absahannya.
.
Dalam memvonis individu misalnya, tidak boleh kita vonis ia kafir atau fasiq misalnya kecuali apabila terpenuhi syarat-syaratnya dan tidak ada penghalangnya.
.
Apabila syarat-syaratnya terpenuhi tapi masih ada penghalang ke-absahannya, maka tidak sah.
Seperti orang yang mengucapkan “LAA ILAAHA ILLALLAH” telah terpenuhi syarat masuk surga. Namun bila ia melakukan pembatal-pembatal “LAA ILAAHA ILLALLAH“, syarat tersebut tidak bermanfaat di sisi Allah.
.
.
Wallahu a’lam 🌴
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.
Dari kitab “Syarah Mandzumah Ushul Fiqih“, yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al’Utsaimin, رحمه الله تعالى.
.
Silahkan bergabung di Telegram Channel dan Facebook Page:

https://t.me/kaidah_ushul_fiqih
https://www.facebook.com/kaidah.ushul.fiqih/
.
KAIDAH USHUL FIQIH – Daftar Isi LENGKAP

AGAMA Adalah Pemersatu Yang Paling Kuat…

Karena sebenarnya yang mempersatukan hati manusia adalah Allah [Al-Anfal 63] .. dan Allah memerintahkan manusia untuk bersatu dengan Agama-Nya [Ali Imran 103].

Oleh karena itu, Anda tidak akan dapatkan persatuan yang lebih besar daripada persatuan AGAMA.

Oleh karenanya, seringkali masalah keluarga lebih mudah diselesaikan dengan sentuhan agama .. begitupula masalah-masalah yang terjadi di tengah-tengah masyarakat .. karena memang agama itu bisa mempersatukan.

Nah, ini yang tidak disenangi oleh musuh Islam .. sehingga mereka berusaha agar kaum muslimin tidak bisa bersatu dengan agama mereka .. maka dijadikanlah semangat kedaerahan sebagai salah satu alat yang lumayan efektif agar kaum muslimin tetap terpecah dengan agama mereka.

Dan contoh mudahnya adalah Islam Nusantara .. nanti ada Islam kejawen .. dan Islam-Islam dengan semangat kedaerahan yang lainnya .. sehingga kaum muslimin bisa terpecah pecah dengan Islamnya.

Oleh karenanya, jangan sampai kita sambut gayung ini .. tapi tetaplah teguh dengan persatuan Islam ..

Satukanlah daerah-daerah yang kita cintai dengan semangat Islam .. Jangan pecah belah Islam dengan semangat kedaerahan.

Silahkan dishare, semoga bermanfaat ..

Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى.

Menebar Cahaya Sunnah