Ust. Badrusalam Lc حفظه الله تعالى
Tafsir
Al Baqoroh: 21.
الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
“Dialah yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan untukmu, langit sebagai bangunan. Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Allah keluarkan dengan air tersebut buah-buahan sebagai rizki untukmu. Maka, janganlah kamu menjadi tandingan-tandingan untuk Allah, padahal kamu mengetahui.”
Ayat ini adalah dalil bahwa tauhid rububiyah mengharuskan tauhid uluhiyyah. Karena Allah menyebutkan bahwa Dialah yang menciptakan langit dan bumi, menurunkan hujan dan menumbuhkan tanaman. Semua ini adalah rububiyah Allah. Lalu Allah melarang menjadikan tandingan bagiNya, sementara kita yakin bahwa Dia yang menciptakan itu semua.
Kaum musyrikin quraisy beriman kepada rububiyah Allah, namun mereka tidak mentauhidkan Allah. Maka Allah berhujjah atas mereka, bahwa seharusnya yang kalian sembah hanya Allah semata.
Syaikh Muhammad bin Al Amiin Asy Syanqithi menjelaskan bahwa dalam ayat ini, Allah menyebutkan tiga bukti akan adanya kebangkitan, yaitu:
1. Penciptaan langit dan bumi.
2. Menurunkan hujan dari langit.
3. Mengeluarkan tetumbuhan dari tanah yang telah gersang.
==================