Macam macam hadits gharib
Dilihat dari posisi menyendirinya, hadits gharib dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Gharib mutlaq atau fard mutlaq
Yaitu hadits yang rawi menyendirinya terletak di asal sanad, yaitu dari kalangan shahabat.
Contohnya:
إنما الأعمال بالنيات…
Artinya: “Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya…”
Takhrij Hadits: Hadits ini diriwayatkan oleh al-Bukhari [1] dan Muslim [1907]. ‘Umar ibn al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu menyendiri dalam periwayatan hadits ini.
2. Gharib nisbi atau fard nisbi
Yaitu hadits yang rawi menyendirinya terletak di tengah-tengah sanad, sedangkan di awal sanadnya terdapat lebih dari satu orang rawi.
Contohnya:
Hadits yang diriwayatkan oleh Malik dari az-Zuhri, dari Anas radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki Makkah dan di atas kepalanya ada mighfar (sejenis penutup kepala). Malik menyendiri meriwayatkan hadits ini dari az-Zuhri.
Hadits ini dikeluarkan oleh al-Bukhari [4286, 5808] dan Muslim [1357].
Macam-Macam Gharib Nisbi Ditinjau dari Menyendirinya Suatu Hal Tertentu:
(1) Menyendirinya seorang yang tsiqah dalam periwayatan hadits. Misalnya dikatakan: “Tidak ada seorang tsiqah pun yang meriwayatkannya, kecuali fulan”.
(2) Menyendirinya seorang rawi tertentu dari rawi tertentu. Misalnya dikatakan: “Fulan A menyendiri dalam meriwayatkan hadits ini dari Fulan B”. Walaupun ada jalur lain yang juga meriwayatkan hadits ini.
(3) Menyendirinya penduduk negeri tertentu dalam periwayatan hadits. Misalnya dikatakan: “Penduduk Makkah menyendiri dalam meriwayatkannya”.
(4) Menyendirinya penduduk negeri tertentu dari penduduk negeri tertentu lainnya. Misalnya dikatakan: “Penduduk Bashrah menyendiri meriwayatkan hadits ini dari penduduk Madinah”.
Rujukan:
1. Taysir Mushthalah al-Hadits karya Mahmud ath-Thahhan
Badru Salam, حفظه الله تعالى