✅ Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الألْبَابِ
🌴 “Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” [Az-Zumar: 9]
➡ Banyak sekali perbedaan antara orang yang berilmu dan tidak berilmu, diantaranya yang sangat mendasar adalah, orang yang mengetahui suatu kemungkaran dan akibat-akibat jeleknya akan lebih terdorong untuk meninggalkannya dan mewaspadainya.
✅ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Barangsiapa tidak mengetahui kecuali kebaikan saja, maka bisa jadi datang kepadanya keburukan sedang ia tidak menyadari bahwa itu adalah keburukan, sehingga mungkin ia melakukannya dan mungkin juga ia tidak mengingkarinya, sebagaimana orang yang telah mengetahui keburukan dapat mengingkarinya.” [Majmu’ Al-Fatawa, 10/301]
➡ Sebagai contoh, di setiap malam pergantian tahun masehi, kita bisa mengukur seberapa jauh perbedaannya dan betapa pentingnya ilmu agama dalam kehidupan seorang hamba, dan tidak usah terlalu jauh, lihatlah kepada diri kita sendiri.
🌃 Dulu, sebagian kita ada yang ikut merayakan Tahun Baru, dan mungkin ketika itu sama sekali tidak terbayang kalau ternyata perayaan tersebut hukumnya haram, lalu setelah kita menuntut ilmu agama kita pun mengerti walhamdulillah, bahwa perayaan tersebut hukumnya haram karena termasuk tasyabbuh (menyerupai) orang kafir.
➡ Bahkan kita juga mengerti bahwa tasyabbuh terhadap orang-orang kafir dapat mengantarkan kepada kekafiran.
➡ Inilah pentingnya ilmu wahai Saudaraku.
🌌 Dulu, kita tidak tahu bahwa hari perayaan dalam Islam bukan sekedar seremonial belaka, hanya kebiasaan atau tradisi atau urusan dunia, lalu setelah kita menuntut ilmu agama kita pun tahu ternyata hari perayaan diatur dalam Islam, tidak boleh ditambah.
➡ Inilah pentingnya ilmu wahai Saudaraku.
🌠 Dulu, kita ikut membantu untuk suksesnya perayaan Tahun Baru, setelah kita menuntut ilmu agama kita pun tahu tidak boleh tolong menolong dalam perkara yang haram.
➡ Bahkan dulu, diantara kita masih mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru, setelah kita menuntut ilmu agama kita pun paham bahwa itu menunjukkan keridhoaan kita terhadap kesesatan dan ulama sepakat atas keharamannya.
➡ Inilah pentingnya ilmu wahai Saudaraku.
⛺ Dulu, kita tidak tahu bahwa membakar uang (rokok, petasan, mercon) adalah pemborosan harta, lalu setelah kita menuntut ilmu kita pun tahu bahwa hukumnya haram karena termasuk pemborosan dan penyia-nyiaan harta.
➡ Inilah pentingnya ilmu wahai Saudaraku.
🌃 Dulu, kita tidak tahu bercampur baur bahkan berdua-duaan dengan lawan jenis dan berpacaran hukumnya haram, lalu kita menuntut ilmu agama kita pun tahu keharamannya sebab itu semua mengantarkan kepada zina.
➡ Inilah pentingnya ilmu wahai Saudaraku.
🌌 Dulu, kita tidak tahu kalau musik, lagu-lagu dan nyanyian yang enak dinikmati ternyata hukumnya haram, lalu setelah kita menuntut ilmu kita pun mengerti keharamannya.
➡ Inilah pentingnya ilmu wahai Saudaraku.
🌠 Dan masih banyak lagi, kemungkaran yang dulu kita tidak mengetahuinya, dengan menuntut ilmu maka Allah ta’ala menganugerahkan hidayah kepada kita untuk mengenalnya dan menjauhinya.
➡ Inilah pentingnya ilmu wahai Saudaraku.
Sofyan Chalid Ruray, حفظه الله تعالى