HAKIKAT BID’AH dan Hukum-Hukumnya – Tercelanya Bid’ah # 2…

Dari kitab yang berjudul Haqiiqotul Bid’ah wa Ahkaamuhaa, tentang Hakikat Bid’ah dan Hukum-Hukumnya, ditulis oleh Syaikh Sa’id bin Nashir Al Ghomidi, حفظه الله تعالى.
.
PEMBAHASAN SEBELUMNYA (Tercelanya Bid’ah # 1…) bisa di baca di SINI

=======

? Tercelanya Bid’ah # 2 ?

Alhamdulillah.. wash-sholaatu was-salaamu ‘alaa Rosuulillah…

Kita lanjutkan kajian kitab Haqiiqotul Bid’ah (Hakikat Bid’ah)

⚉  Masih menyebutkan dalil-dalil tentang tercelanya bid’ah.

Allah Ta’ala berfirman [QS Aali-‘Imron : 105-107]

 وَلا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جاءَهُمُ الْبَيِّناتُ وَأُولئِكَ لَهُمْ عَذابٌ عَظِيمٌ (105

‘Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang berpecah-belah dan berselisih setelah datang kepada mereka keterangan, dan bagi mereka azab yang pedih’

‎يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ

‘Pada hari wajah-wajah menjadi putih dan wajah-wajah menjadi hitam’

‎فَأَمَّا الَّذِينَ اسْوَدَّتْ وُجُوهُهُمْ أَكَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمانِكُمْ فَذُوقُوا الْعَذابَ بِما كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ

‘Adapun orang-orang yang wajahnya hitam, (dikatakan kepada mereka), apakah kalian kafir setelah keimanan kalian, maka rasakanlah azab disebabkan oleh kekafiran kalian’

‎وَأَمَّا الَّذِينَ ابْيَضَّتْ وُجُوهُهُمْ فَفِي رَحْمَتِ اللَّهِ هُمْ فِيها خالِدُونَ

‘Adapun orang-orang yang putih wajah mereka, mereka berada dalam rahmat Allah dan mereka kekal didalamnya.’

Ayat ini ditafsirkan oleh Ibnu ‘Abbas, dimana Ibnu ‘Abbas mengatakan bahwa orang-orang yang putih wajahnya itu wajah Ahlus-sunnah wal Jama’ah, sedangkan orang-orang yang wajahnya hitam itu wajah ahli bid’ah dan kesesatan
[HR. Al Aallikaai dalam syarah al ‘itikod Ahlusunnah wal Jama’ah]

Kemudian Abu Umamah Al Bahiri juga ketika melihat orang-orang khowarij terbunuh, beliau berkata,

كلاب النار…. كلاب النار…..كلاب النا ر

‘anjingnya api neraka.. anjingnya api neraka’

‎شر قتلى تحت أديم السماء خير قتلى من قتلوه

‘Seburuk-buruknya yang terbunuh dibawah langit adalah orang-orang khowarij dan sebaik-baiknya orang yang dibunuh adalah yang dibunuh oleh orang-orang khowarij.’

Kemudian beliau membawakan ayat tadi,

‎يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ

Lalu ada orang yang berkata kepada Abu Umamah, ‘apakah engkau mendengarnya langsung dari Rosulullah ‎shollallahu ‘alayhi wasallam ?’
Kata Abu Umamah, ‘kalau aku tidak mendengarnya 2 kali atau 3 kali atau 4 kali atau 5 kali atau 6 kali atau 7 kali, maka aku tidak akan menyampaikannya kepada kalian’  [HR. Tirmidzi, Ibnu Majah juga Imam Ahmad bin Hambal dalam musnajnya]

Maka ini menunjukkan bahwa betapa tercelanya kebid’ahan.

Kemudian beliau membawakan hadits dari Nabi ‎shollallahu ‘alayhi wasallam dimana Rosulullah ‎shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda,

‎أما بعد فإن خير الحديث كتا ب اللّٰه، وخير الهدي هدي محمد ﷺ وشر الأمور محدثاتها و كل بدعة ضلالة

‘Sesungguhnya sebaik-baiknya ucapan adalah Kitabullah dan sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuk Muhammad ‎shollallahu ‘alayhi wasallam dan seburuk-buruknya perkara adalah yang di ada-adakan dan setiap bid’ah itu sesat.’  [HR. Abu Dawud, Nasa’i dan yang lainnya]

Dari Imam Nasa’i memberikan tambahan

‎و كل ضلالة في النار

‘dan setiap kesesatan itu tempatnya dalam api neraka’

Disini Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam dalam khutbah-khutbahnya mengingatkan tentang bahaya bid’ah.

Beliau shollallahu ‘alayhi wasallam mengatakan bahwa seburuk-buruk perkara adalah yang di ada-adakan yaitu kebid’ahan, karena kebid’ahan itu perkara yang sangat buruk dalam agama ini yang bisa merusak kemurnian Islam.

Kemudian Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam mengatakan ‘..dan setiap bid’ah itu sesat, dan setiap kesesatan itu dalam neraka..’, ini menunjukkan bahwa kebid’ahan itu semuanya sesat. Adapun ucapan sebagian ‘Ulama akan adanya bid’ah hasanah itu adalah bid’ah secara bahasa saja.

Juga Nabi ‎shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda

‎من أحدث في أمر نا هذا ما ليس منه فهو رد

‘Siapa yang mengada-ada dalam urusan kami ini, apa-apa yang bukan darinya, maka ia tertolak.’ [HR. Imam Bukhori dan Muslim)

Ini menunjukkan bahwa perbuatan bid’ah itu ditolak

Demikian pula hadits Al ‘Irbadl bin Sariih yang masyur, dimana Nabi ‎shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda,

‎فإنه من يعش منكم فسير ى اختلافاً كثير اً فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء الر اشدين المهديين عضوا عليها بالنواجذ وإياكم ومحدثات الأمور فإن كل محدثة بدعة

“Sesungguhnya orang yang hidup diantara kalian kelak akan melihat perpecahan yang banyak, maka saat itu hendaklah kalian berpegang kepada sunnahku dan sunnah Khulafa Ar Rasyidin yang tertunjuki, gigit ia dengan gigi geraham, jauhi oleh kalian perkara-perkara yang baru, karena setiap yang baru itu bid’ah.”

Ini Nabi ‎shollallahu ‘alayhi wasallam mengabarkan bahwa ummatnya akan berpecah belah, lalu Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam memberikan dua solusi:

1⃣  Berpegang kepada sunnah Rasul dan sunnah Khulafa Ar Rasyidin, sunnah para sahabat
2⃣  Menjauhi kebid’ahan

Dan tentu perkara ini berat sekali dizaman yang sangat penuh fitnah dan perpecahan seperti ini

??  Makanya Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam menyebutkan dalam hadits lain, bahwa berpegang kepada sunnahku disaat ummatku berpecah belah seperti memegang bara api.

Semoga Allah memberikan kepada kita kekuatan terus untuk berpegang kepada sunnah Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam dan sunnah para sahabat serta meninggalkan berbagai macam kebid’ahan
.
.
Wallahu a’lam ?
.
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.

Dari kitab yang berjudul Haqiiqotul Bid’ah wa Ahkaamuhaa, tentang Hakikat Bid’ah dan Hukum-Hukumnya, ditulis oleh Syaikh Sa’id bin Nashir Al Ghomidi, حفظه الله تعالى.
.
Silahkan bergabung di Telegram Channel dan Facebook Page :
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://www.facebook.com/aqidah.dan.manhaj/

Artikel TERKAIT :
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Haqiiqotul Bid’ah wa AhkaamuhaaHakikat Bid’ah dan Hukum-Hukumnya
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Showarif ‘Anil HaqHal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Al IshbaahManhaj SALAF Dalam Masalah TARBIYAH dan PERBAIKAN

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.