Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahullah mengatakan,
وَالْعَبْدُ وَإِنْ أَقَامَ صُورَةَ الصَّلَاةِ الظَّاهِرَةَ فَلَا ثَوَابَ إلَّا عَلَى قَدْرِ مَا حَضَرَ قَلْبُهُ فِيهِ مِنْهَا، كَمَا جَاءَ فِي السُّنَنِ لِأَبِي دَاوُد، وَغَيْرِهِ: عَنْ {النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: إنَّ الْعَبْدَ لَيَنْصَرِفُ مِنْ صَلَاتِهِ وَلَمْ يُكْتَبْ لَهُ مِنْهَا إلَّا نِصْفُهَا، إلَّا ثُلُثُهَا، إلَّا رُبْعُهَا، إلَّا خُمُسُهَا، إلَّا سُدُسُهَا، إلَّا سُبُعُهَا، إلَّا ثُمُنُهَا، إلَّا تُسْعُهَا، إلَّا عُشْرُهَا}. وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا لَيْسَ لَك مِنْ صَلَاتِك إلَّا مَا عَقَلْتَ مِنْهَا
“Seorang hamba, meskipun dia telah melakukan bentuk sholat secara lahiriah, namun dia tidak mendapatkan pahala kecuali sesuai kadar kehadiran kalbunya saat sholat..
Sebagaimana diriwayatkan dalam Sunan Abi Dawud dan selainnya, dari Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam bahwa beliau bersabda, “Seorang hamba, dia selesai dari sholatnya, padahal tidak dituliskan pahala baginya kecuali :
– setengahnya,
– sepertiganya,
– seperempatnya,
– seperlimanya,
– seperenamnya,
– sepertujuhnya,
– seperdelapannya,
– sepersembilannya, atau
– sepersepuluhnya..”
Ibnu ‘Abbas rodhiyallahu ‘anhumaa juga mengatakan, “Engkau tidak mendapatkan pahala dari sholatmu kecuali apa yang engkau pahami..”
[ Majmu’ Fatawa Syaikhil Islam 32 – 217 ]
ARTIKEL TERKAIT
Mutiara Salaf – KOMPILASI ARTIKEL