981. BBG Al Ilmu
Tanya:
Mengenai lafadz tasyahud, apakah yang benar:
“assalaamu’alaika ayyuhan nabii warahmatullahi…” ATAU “assalaamu’alan Nabi warahmatullahi…”
Soalnya ada pendapat yang mengatakan lafadz yang benar adalah yang kedua, karena lafadz yang pertama adalah lafadz untuk Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam ketika masih hidup, sedangkan sekarang Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam telah wafat sehingga yang digunakan lafadz yang kedua. Benarkah pendapat tersebut ?
Jawab:
Ust. Rochmad Supriyadi, Lc حفظه الله تعالى
Pendapat tersebut tidak benar, karena yang diajarkan nabi صلى الله عليه وسلم adalah menjadi teladan dan tuntunan, dan lafal nya adalah ibadah, yang tidak boleh di ganti atau di tahrif atau di tukar.
Di situ juga ada kalimat
“…ayyuhan Nabi.. ” yang di dalam bahasa arab merupakan khithob/lawan bicara. Jika merubah, niscaya akan banyak merubah lafal yang telah diajarkan Nabi. Terdapat haditst shohih bahwa jika ada umat nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam mengucap salam dan sholawat, datang malaikat yang Allah tugaskan untuk menyampaikan salam dan sholawat tersebut kepada Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam, jika meyakini Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam sudah wafat dan oleh karena itu merubah bunyi tasyahud, maka sama saja ia ingkar akan hadist diatas. Maka akan menjadi fatal. Untuk lebih baiknya hendaknya membaca sholawat dan salam sebagaimana ada dalam bunyi hadist dengan tanpa menambah atau menguranginya.
والله أعلم بالصواب
– – – – – •(*)•- – – – –