Tanda Beningnya Iman

Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu berkata,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: جَاءَ نَاسٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَسَأَلُوهُ: إِنَّا نَجِدُ فِي أَنْفُسِنَا مَا يَتَعَاظَمُ أَحَدُنَا أَنْ يَتَكَلَّمَ بِهِ. قَالَ: “وَقَدْ وَجَدْتُمُوهُ؟” قَالُوا: نَعَمْ. قَالَ: “ذَاكَ صَرِيحُ الإِيمَانِ

Ada beberapa orang datang kepada Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam dan bertanya, ‘kami mendapati pada diri kami sesuatu yang terasa besar untuk diucapkan (berupa keburukan)..’

Beliau bersabda, ‘kalian merasakan itu..?’
Mereka menjawab, ‘iya..’
Beliau bersabda, ‘itu (tanda) kebeningan iman..’

(HR Muslim)

Imam Nawawi rohimahullah menjelaskan hadits diatas, beliau berkata,

“Maksudnya perasaan kalian yang membesarkan dan menganggap berat untuk mengucapkan (pikiran yang buruk itu) adalah kebeningan iman. Karena menganggapnya besar dan merasa takut dari mengucapkannya apalagi meyakininya adalah hanya terjadi pada orang yang telah sempurna keimanannya dan hilang keraguan dari hatinya.”

(Syarah Shohih Muslim)

Setan selalu membisikan pikiran buruk di hati insan..
Agar ia ragu kepada Allah, kepada Alqur’an, Rosul-Nya dan sebagainya..

Namun ketika hati menolaknya dan menganggapnya besar..
Itu adalah tanda kebeningan iman..

Penulis,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.