Category Archives: Hadits

Istighfar

Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إنَّه لَيُغَانُ علَى قَلْبِي، وإنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ في اليَومِ مِائَةَ مَرَّةٍ“

“Sesungguhnya hatiku terkadang lalai, dan sesungguhnya aku beristighfar kepada Allah seratus kali dalam sehari..”

(HR Muslim)

Sebagian ulama mengatakan bahwa makna “layughoonu” adalah kelalaian yang menimpa hati. Karena kebiasaan Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam senantiasa mengingat Allah.

Demikianlah.. Saat seorang insan telah merasakan kenikmatan dzikir di hatinya…

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Yakinlah

Rosulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ادعوا اللَّهَ وأنتُم موقِنونَ
‏بالإجابَةِ،
‏واعلَموا أنَّ اللَّهَ لا يستجيبُ
‏دعاءً من قلبٍ غافلٍ لاهٍ.

“Berdo’alah kepada Allah dalam keadaan kamu yakin diijabah. Dan ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengijabah do’a orang yang hatinya lalai..”

(HR Attirmidzi)

Saat berdo’a..
Yakinlah bahwa Allah pasti mengabulkan do’a kita..
Namun serahkan waktu pengabulannya kepada Allah..
Karena Dia lebih mengetahui dan Maha Kasih Sayang..

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Sunnah Memperbanyak Do’a Saat Berpuasa

Imam Nawawi rohimahullah berkata,

“Disunnahkan orang yang berpuasa untuk memperbanyak do’a :

– demi urusan akhirat dan dunianya,
– juga ia boleh berdo’a untuk hajat yang ia inginkan,
– begitu pula jangan lupakan do’a kebaikan untuk kaum muslimin secara umum..”

(Al-Majmu’, 6: 273)

=======

KUMPULAN ARTIKEL – KUPAS TUNTAS TENTANG (KTT) DO’A

dalam link di bawah, temukan kompilasi puluhan artikel audio dan tulisan seputar tata cara berdo’a sesuai tuntunan Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam..

mungkin salah satunya dapat menjawab pertanyaan anda selama ini, klik :

https://bbg-alilmu.com/archives/33134

Pahala Yang Lebih Baik

Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda,

“Tidaklah Allah memberikan nikmat kepada seorang hamba kemudian ia berkata ‘Alhamdulillah..’ kecuali apa yang Allah berikan kepadanya (berupa pahala) lebih baik daripada kenikmatan yang ia ambil..”

(HR. Ibnu Majah no. 3805)

Saat hamba mengucapkan alhamdulillah ketika diberi nikmat..
Maka pahala mengucapkan alhamdulillah itu..
Lebih utama dan lebih baik dari kenikmatan yang ia dapatkan..

Itulah kemuliaan seorang mukmin yang diberi taufik oleh Allah..
Sehingga setiap nikmat yang ia rasakan..
Mendapatkan pahala yang besar dengan ucapan alhamdulillah…

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Akibat Terbiasa Lambat Dari Ibadah

Rosulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam pernah melihat para shahabat lambat dari shof yang pertama. Maka beliau bersabda,

تَقَدَّمُوا فَأْتَمُّوا بِي وَلْيَأْتَمَّ بِكُمْ مَنْ بَعْدَكُمْ ، لا يَزَالُ قَوْمٌ يَتَأَخَّرُونَ حَتَّى يُؤَخِّرَهُمْ اللَّهُ

“Majulah dan ikutilah aku, dan hendaklah shoff di belakang mengikuti shoff di depannya. Suatu kaum yang selalu lambat, maka Allah akan lambatkan..” (HR Muslim no 438)

Maksudnya Allah akhirkan mereka dari rahmat dan surga-Nya serta karunia-Nya yang agung.

Syaikh Utsaimin rohimahullah berkata,

وعلى هذا ؛ ​فيخشى على الإنسان إذا عوَّد نفسه التأخر في العبادة أن يبتلى بأن يؤخره الله عز وجل في جميع مواطن الخير​.

“Oleh karena itu, dikhawatirkan bila seorang insan terbiasa lambat dari ibadah, Allah jadikan ia lambat dalam setiap kebaikan..” (Majmu fatawa 13/54)

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badru Salam حفظه الله تعالى

HADITS : Do’a Ayah Bagi Anak Laki-lakinya

bagi para ayah yang memiliki anak lakil-laki, senantiasa do’akanlah kebaikan dan hidayah bagi sang anak.. dan waspadalah dari mendo’akan keburukan bagi sang anak, karena..

Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr], telah mengabarkan kepada kami [Isma’il bin Ibrahim] dari [Hisyam Ad Dastuwa`i] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Abu Ja’far] dari [Abu Hurairah] ia berkata,

Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Ada tiga macam do’a yang akan dikabulkan yang tidak ada keraguan padanya :

– do’a orang yang terzholimi,
– do’a musafir, dan
– do’a ayah (menimpakan keburukan) atas anak laki-lakinya..”

[HR. At-Tirmidzi 1828]
Al Albani berkata : hadits shohih

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ هِشَامٍ الدَّسْتُوَائِيِّ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي جَعْفَرٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ قَالَ أَبُو عِيسَى وَقَدْ رَوَى الْحَجَّاجُ الصَّوَّافُ هَذَا الْحَدِيثَ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ نَحْوَ حَدِيثِ هِشَامٍ وَأَبُو جَعْفَرٍ الَّذِي رَوَى عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ يُقَالُ لَهُ أَبُو جَعْفَرٍ الْمُؤَذِّنُ وَلَا نَعْرِفُ اسْمَهُ وَقَدْ رَوَى عَنْهُ يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ غَيْرَ حَدِيثٍ

HADITS : Do’a Perlindungan Untuk Anak Kecil Dan Untuk Diri Sendiri

Sahabat Ibnu ‘Abbas rodhiyallahu ‘anhumaa mengatakan,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَوِّذُ الْحَسَنَ وَالْحُسَيْنَ يَقُولُ:

“Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam membacakan do’a memohon perlindungan terhadap al-Hasan dan al-Husain (keduanya adalah cucu beliau). Beliau membacakan,

أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ

“Aku memohon perlindungan kepada Allah untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari setiap kejahatan setan dan binatang yang mengganggu, dan dari setiap mata yang hasad (dengki)..”

Kemudian beliau bersabda,

هَكَذَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يُعَوِّذُ إِسْحَاقَ وَإِسْمَاعِيلَ عَلَيْهِمُ السَّلَامُ

“Demikianlah (dahulu) ayah kalian, Nabi Ibrahim, juga membacakan do’a memohon perlindungan untuk putra beliau, Ismail dan Ishaq alaihimussalam..”

(HR. at-Tirmidzi no. 2060. Hadits ini dinilai shóhih oleh Syaikh al-Albani dalam Shohih at-Tirmidzi no. 2060)

● Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rohimahullah menjelaskan,

“Ketika seseorang mengamalkan hadits di atas, dia boleh mengganti dhomir (kata ganti) untuk menyesuaikan..”

[ Nur ‘Ala ad-Darb: Kaifiyyah Wiqayah ath-Thifl Min al-‘Ain ]

● Yang berikut adalah do’a perlindungan untuk diri sendiri :

Banyak Berbicara Yang Tidak Berfaedah

Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda (yang artinya),

“Sesungguhnya Allah meridhoi kalian pada tiga perkara dan membenci kalian pada tiga pula. Allah meridhoi kalian bila kalian hanya menyembah Allah semata dan tidak mempersekutukan-Nya, serta berpegang teguh pada tali (agama) Allah seluruhnya, dan janganlah kalian berpecah belah..

Dan Allah membenci kalian bila kalian suka ‘qiila wa qoola’ (berkata tanpa berdasar), banyak bertanya (yang tidak berfaedah), serta menyia-nyiakan harta..”

[ HR. Muslim ]

hadits
#banyakbicara

HADITS : Do’a Yang Mengumpulkan Dunia Dan Akherat

Dari Thoriq bin Asyyam rodhiyallahu ‘anhu,

أنه سمع النبي ﷺ وأتاه رجل فقال: يا رسول الله: كيف أقول حين أسأل ربي؟
‏قال: ”قل: اللهم اغفر لي، وارحمني، وعافني، وارزقني -ويجمع أصابعه إلا الإبهام- فإن هؤلاء تجمع لك دنياك وآخرتك“.

“Ia mendengar Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam didatangi seorang laki laki. Ia berkata, “Ya Rosulullah, apa yang aku ucapkan bila aku meminta kepada Robbku..?”

Beliau bersabda, “Ucapkanlah :

Allaahummagfirlii
Warhamnii
Wa ’aafinii
Warzuqnii

Yang artinya: “Ya Allah ampuni aku, rahmati aku, berilah aku ‘afiat dan rezeki..”

Beliau kumpulkan semua jari jemarinya kecuali jempol seraya bersabda, “Do’a ini mengumpulkan bagimu dunia dan akheratmu..”

(Silsilah Hadits Shohih no 1318)

Diterjemahkan oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

HADITS : Bertakwa Kepada Allah Di Saat Sendiri

Dari sahabat Tsauban rodhiyallahu ‘anhu,  Rosulullah  shollallahu ’alaihi wasallam bersabda,

لَأَعْلَمَنَّ أَقْوَامًا مِنْ أُمَّتِي يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِحَسَنَاتٍ أَمْثَالِ جِبَالِ تِهَامَةَ بِيضًا فَيَجْعَلُهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَبَاءً مَنْثُورًا

“Sungguh aku mengetahui bahwa ada beberapa kaum dari umatku yang datang pada hari kiamat dengan membawa kebaikan- kebaikan sebesar gunung Tihamah yang putih. Namun, Allah menjadikannya debu yang berhamburan..”

Tsauban rodhiyallahu ‘anhu berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا جَلِّهِمْ لَنَا أَنْ لَا نَكُونَ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَا نَعْلَمُ

“Wahai Rosulullah, mohon sebutkan ciri-ciri mereka kepada kami. Tolong jelaskanlah tentang mereka kepada kami, supaya kami tidak termasuk dari mereka sementara kami tidak mengetahuinya..”

Beliau shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

أَمَا إِنَّهُمْ إِخْوَانُكُمْ وَمِنْ جِلْدَتِكُمْ وَيَأْخُذُونَ مِنْ اللَّيْلِ كَمَا تَأْخُذُونَ وَلَكِنَّهُمْ أَقْوَامٌ إِذَا خَلَوْا بِمَحَارِمِ اللَّهِ انْتَهَكُوهَا

“Sesungguhnya mereka adalah saudara-saudara kalian dan dari golongan kalian. Mereka beribadah di sebagian malamnya, sebagaimana kalian mengerjakannya. Namun, mereka adalah beberapa kaum yang apabila sedang menyendiri dengan perkara-perkara yang diharamkan Allah, mereka melanggarnya..”

[ HR. Ibnu Majah no. 4245 ]

Hadits ini dinilai shohih oleh Syaikh Al-Albani dalam Shohih Ibn Majah no. 3442