Category Archives: Hadits

Tiga Hadiah Yang Tidak Boleh Ditolak

Dari Abdullah bin Umar rodhiyallahu ‘anhumaa, Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda,

ثلاثٌ لا تُرَدُّ: الوسائدُ، والدُّهنُ، واللَّبنُ “

Tiga pemberian yang tidak boleh ditolak : bantal, minyak wangi (parfum) dan susu.

(HR. At-Tirmidzi no. 2790)
di hasankan oleh Syaikh al-Albani

Jaminan Surga Bagi Yang Melakukan Enam Perkara Ini

Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda,

Jaminlah enam perkara untukku dari diri kalian, niscaya aku menjamin surga untuk kalian.

1. jujurlah jika berbicara
2. tepatilah jika berjanji
3. tunaikanlah amanah jika diserahi amanah
4. jagalah kemaluan
5. tundukkan pandangan, dan
6. tahanlah tangan kalian

(HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Jaminan yang melebihi jaminan jaminan di zaman ini, jaminan kesehatan, jaminan masa tua, dan jaminan jaminan dunia lainnya..

Sedangkan ini adalah jaminan yang amat mahal..

Namun amal amal tersebut pun tak mudah..
Kecuali orang yang Allah berikan kemudahan padanya..

Penulis,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Adab Dan Etika Yang Agung Dalam Berbicara

● Dari Abu Hurairoh rodhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda,

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ   :(( مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ)). حَدِيْثٌ حَسَنٌ رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَغَيْرُهَ هَكَذَا.

“Diantara (tanda) kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya..” (HR. at-Tirmidzi no. 2317)

● Dalam kesempatan lainnya, Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda,

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

“Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam..” (HR. Al Bukhari no. 6018)

● Syaikh Sholeh al-Fauzan hafizhohullah berkata,

ما لم تتأكد منه لا تتكلم به، وإذا تأكدت منه اصبر هل فيه مصلحة أم ليس فيه، إن لم يكن فيه مصلحة، اتركه، احفظ لسانك عما لا فائدة فيه.

– hal-hal yang belum engkau pastikan kebenarannya janganlah engkau ucapkan,

– jika engkau telah memastikan kebenarannya, maka bersabarlah hingga engkau memastikan apakah ada maslahatnya atau tidak,

– jika tidak ada maslahatnya maka janganlah berbicara,

Jagalah lisanmu dari hal-hal yang tidak bermanfaat..!!

(Syarh Kitab al-Kabair)

Do’a Yang Menghimpun Kebaikan Dunia Dan Akherat

Dari Abu Malik dari ayahnya, beliau mendengar Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda ketika ada seseorang yang mendatanginya seraya mengatakan,

يَا رَسُولَ اللَّهِ، كَيْفَ أَقُولُ حِينَ أَسْأَلُ رَبِّي؟

“Wahai Rosulullah, apa yang aku ucapkan saat aku berdo’a kepada Robbku..?”

Beliau menjawab, “Ucapkanlah,

“Ya Allah, ampunilah hamba, rohmatilah hamba, berilah hamba keselamatan dari segala keburukan dan berilah hamba rezeki..”

وَيَجْمَعُ أَصَابِعَهُ إِلَّا الْإِبْهَامَ ، فَإِنَّ هَؤُلَاءِ تَجْمَعُ لَكَ دُنْيَاكَ وَآخِرَتَكَ

-beliau seraya menggenggam jemarinya, kecuali ibu jari- (sebagai isyarat dari empat kalimat do’a di atas), “Sungguh empat kalimat do’a tersebut telah menghimpun seluruh kebaikan dunia dan akhiratmu..”

(HR. Muslim no. 2697)

======
➡️ salah satu adab berdo’a adalah memulainya dengan:

● memuji Allah dengan nama-nama-Nya yang Agung (contoh): yaa Hayyu yaa Qoyyuum

● lalu membaca sholawat (contoh): Allaahumma sholli wa sallim ‘alaa Muhammad

● lalu mulailah berdo’a

Cara Mensyukuri Nikmat Allah

Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda,

انْظُرُوا إلى مَنْ هو أسْفَلَ مِنْكُم، ولا تَنْظُروا إلى مَنْ هو فَوْقَكُم، فهو أجْدَرُ أنْ لا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ الله عليكم

“Lihatlah kepada orang yang dibawah kalian dan jangan melihat orang yang lebih di atas kalian. Yang demikian itu (melihat ke bawah) akan membuat kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang diberikan-Nya kepada kalian..”

(HR. Muslim)

Ada sebuah ungkapan menarik dari Aun bin Abdillah bin Utbah rohimahullah. Beliau mengatakan,

“Aku banyak bergaul dengan orang-orang kaya, maka aku tidak menemukan orang yang paling banyak obsesinya melebihi diriku. Aku selalu melihat tunggangan mereka yang jauh lebih baik dari tungganganku, pakaian mereka yang jauh lebih baik dari pakaianku. Namun setelah mendengar hadits ini aku memilih bergaul dengan orang-orang faqir. Maka akupun merasakan ketenangan dan rehat karena letih mengejar obsesi..”

(Sunan at-Tirmidzi hal: 304)

Tiga Perkara Yang Menghapus Dosa, Mengangkat Derajat, Menyelamatkan Dan Membinasakan

Dari Anas bin Malik rodhiyallahu ‘anhu, Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda,

Ada tiga perkara yang menghapus dosa, tiga perkara yang mengangkat derajat, tiga perkara yang menyelamatkan, dan tiga perkara yang membinasakan

TIGA PERKARA YANG MENGHAPUS DOSA
● menyempurnakan wudhu dalam keadaan dingin/sulit
● menunggu (di masjid) dari satu sholat (berjama’ah) hingga sholat (berjama’ah) berikutnya
● berjalan menuju sholat berjama’ah.

TIGA PERKARA YANG MENGANGKAT DERAJAT
● memberi makan
● menyebarkan salam
● sholat di waktu malam, ketika manusia sedang tidur.

TIGA PERKARA YANG MENYELAMATKAN
● berbuat adil ketika marah maupun senang
● sederhana ketika miskin maupun kaya
● takut kepada Allah ketika bersendirian maupun di keramaian.

TIGA PERKARA YANG MEMBINASAKAN
● kekikiran yang kelewatan/dituruti
● hawa nafsu yang dituruti
● kekaguman seseorang terhadap dirinya

(HR. Ath-Thobroni – Shohiihul Jaami’ no. 3045)

Besarnya Fitnah Wanita Yang Memakai Parfum Ketika Keluar Rumah

Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

”أيُّما امرأةٍ استعطرتْ ثُمَّ خَرَجَتْ ، فمرَّتْ علَى قومٍ ليجِدُوا ريَحها فهِيَ زانيةٌ ، وكُلُّ عينٍ زانيةٌ.“

“Wanita mana saja yang memakai wewangian lalu ia keluar dan melewati para lelaki sehingga tercium sebagian dari wanginya tersebut, maka ia seorang pezina. Dan setiap mata yang melihatnya juga pezina..”

(HR. Abu Daud no. 4173 dan dihasankan oleh syaikh Al-Albani dalam Shohih al-Jaami’ no. 2701).

● Al-Munawi rohimahullahu Ta’ala menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kalimat (فهي زانية) “maka ia seorang wanita pezina” adalah,

هي بسبب ذلك متعرِّضةٌ للزنا.

“Keluarnya dia dengan aroma minyak wangi membuka peluang terjadinya zina..”

(Faidhul Qodir 1/355)

Diantara Hukuman Bagi Pemakan Riba

Suatu pagi, seusai sholat shubuh, Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam menceritakan perjalanan mimpi beliau bersama Malaikat Jibril dan Mikail ‘alayhimas salam. Kisah ini diceritakan oleh sahabat Samurah bin Jundub rodhiyallahu ‘anhu.

Dalam perjalanan itu beliau menyaksikan berbagai adzab yang menimpa ahli maksiat, di antaranya para pemakan riba.

Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda tentang apa yang menimpa mereka,

فَانْطَلَقْنَا حَتَّى أَتَيْنَا عَلَى نَهْرٍ مِنْ دَمٍ فِيْهِ رَجُلٌ قَائِمٌ عَلَى وَسْطِ النَّهْرِ وَعَلَى شَطِّ النَّهْرِ بَيْنَ يَدَيْهِ حِجَارَةٌ فَأَقْبَلَ الرَّجُلُ الَّذِي فِي النَّهْرِ فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَخْرُجَ رَمَى الرَّجُلُ بِالْحِجَارَةِ فِي فِيْهِ فَرَدَّهُ حَيْثُ كَانَ فَجَعَلَ كُلَّمَا جَاءَ لِيَخْرُجَ رَمَى فِي فِيْهِ بِحَجَرٍ فَيَرْجِعُ كَمَا كَانَ

Kami pun pergi hingga menjumpai sebuah sungai darah. Di tengahnya ada orang yang berdiri (di dalam sungai). Di pinggir sungai ada orang yang di hadapannya batu. Lelaki yang berada di tengah sungai darah mendekat. Saat dia hampir keluar darinya, lelaki (yang di pinggir sungai) melemparkan batu ke mulutnya hingga dia kembali ke tengah sungai.

Demikian seterusnya, setiap kali hendak keluar dari sungai, batu dilemparkan ke mulutnya hingga kembali (tersiksa di tengah sungai darah).

(HR. Al-Bukhari dalam ash-Shohiih no. 1386)

Do’a Memohon Keluasan Rezeki

Dari sahabat Abdullah bin Mas’úd rodhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

ضَافَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَرْسَلَ إِلَى أَزْوَاجِهِ يَبْتَغِي عِنْدَهُنَّ طَعَامًا، فَلَمْ يَجِدْ عِنْدَ وَاحِدَةٍ مِنْهُنَّ، فَقَالَ: «اللهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ وَرَحْمَتِكَ؛ فَإِنَّهُ لَا يَمْلِكُهَا إِلَّا أَنْتَ» ، فَأُهْدِيَتْ إِلَيْهِ شَاةٌ مَصْلِيَّةٌ، فَقَالَ: «هَذِهِ مِنْ فَضْلِ اللهِ، وَنَحْنُ نَنْتَظِرُ الرَّحْمَةَ»

“Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam kedatangan tamu, maka beliau mengirim utusan kepada istri-istrinya untuk mencari makanan. Namun ternyata tidak ada makanan sama sekali pada seorangpun dari istri-istrinya. Maka beliau berdo’a,

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ وَرَحْمَتِكَ، فَإِنَّهُ لاَ يَمْلِكُهَا إِلاَّ أَنْتَ

ALLAAHUMMA INNII AS-ALUKA
MIN FADHLIKA WA ROHMATIK,
FA-INNAHU LAA YAMLIKUHAA ILLAA ANTA

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu tambahan karunia-Mu dan rahmat-Mu, karena sesungguhnya tidak ada yang memilikinya kecuali Engkau..”

Lalu Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam mendapat hadiah seekor kambing panggang. Maka beliau berkata,

هَذِهِ مِنْ فَضْلِ اللهِ، وَنَحْنُ نَنْتَظِرُ الرَّحْمَةَ.

“Ini termasuk karunia Allah, dan kita sedang menanti rahmat-Nya..”

(HR. At Thobroni dalam Al-Mu’jam Al-Kabiir no. 10379) dan dishohihkan oleh syaikh al-Albani dalam Silsilah Ash-Shohiihah, jilid: 4/hal. 57 no. 1543.