Category Archives: Ramadhan

Do’a Setelah Makan…

Tambahan penjelasan :
.
Ada dua lafazh dzikir sesudah makan yang serupa dan berasal dari dua hadits. Hadits yang satu diriwayatkan oleh imam Abu Dawud dan hadits satu nya lagi diriwayatkan oleh imam at-Tirmidzi, rohimahumallah.
.
Yang digambar yang kami posting ini adalah lafazh dari hadits yang diriwayatkan oleh imam Abu Dawud, sedangkan lafazh dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam at-Tirmidzi tidak ada kata “tho’aama”. Keduanya BOLEH di amalkan.
.
Wallahu a’lam

MUTIARA SALAF : Agar Pahala Puasa Anda Terjaga, Maka Berpuasalah Dari DOSA

Ibnul Qoyyim -rohimahulloh- mengatakan:

“Orang yang berpuasa adalah orang yang anggota badannya berpuasa dari dosa-dosa..

lisannya berpuasa dari kedustaan, kekejian, dan penipuan..

Perutnya berpuasa dari makanan dan minuman..

Kemaluannya berpuasa dari tindakan keji.

Sehingga bila berbicara; dia tidak berbicara dengan sesuatu yang dapat menodai puasanya, dan apabila berbuat; dia tidak berbuat sesuatu yang dapat merusak puasanya..

Sehingga semua perkataannya bermanfaat dan baik, begitu pula amal-amalnya..

Dia seperti bau yang dicium oleh orang yang duduk bersama orang yang membawa parfum misik..

Begitu pula orang yang duduk bersama orang yang berpuasa, dia akan mendapatkan manfaat dari duduk bersamanya, dia juga akan selamat saat duduk bersamanya dari kata tipuan, kedustaan, kekejian dan kezaliman..

Inilah puasa yang disyariatkan, bukan hanya sekedar menahan diri dari makanan dan minuman..

Jadi, puasa adalah puasanya anggota badan dari dosa dan puasanya perut dari makanan dan minuman..

Maka, sebagaimana makanan dan minuman bisa membatalkan puasa dan merusaknya, begitu pula dosa bisa membatalkan pahalanya dan merusak buahnya, sehingga dia seperti orang yang tidak berpuasa..”

[Alwabilush Shoyyib, hal 32-32]

Diterjemahkan oleh,
Ustadz Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى

DZIKIR Yang Sangat Dahsyat Pahalanya

Suatu saat Nabi -shollallohu alaihi wa sallam- melihat Abu Umamah -rodhiallohu ‘anhu- menggerakkan bibirnya, maka beliau bertanya: “Apa yang sedang kau baca wahai Abu Umamah ?”
Dia menjawab: “Aku sedang berdzikir kepada Allah”

Beliau mengatakan: “Maukah aku tunjukkan kepadamu dzikir yang pahalanya LEBIH BANYAK dari dzikirmu selama SEHARI SEMALAM ?”

Kemudian beliau mengajarinya (…dzikir di bawah ini…), dan beliau berpesan ajarkanlah dzikir ini kepada orang-orang setelahmu.

[HR Ath-Thobroni dalam Kitab Al Mu’jam Al Kabir no 7930, Hadits dishohihkan oleh Syeikh Albani dalam Shohihul Jami’: 2615].

Mari kita berdzikir dengannya, dan mari kita ajarkan kepada orang lain.

الْحَمْدُ لِلَّهِ عَدَدَ مَا خَلَقَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ مِلْءَ مَا خَلَقَ،
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَدَدَ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ،
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَدَدَ مَا أَحْصَى كِتَابُهُ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ مِلْءَ مَا أَحْصَى كِتَابُهُ،
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَدَدَ كُلِّ شَيْءٍ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ مِلْءَ كُلِّ شَيْءٍ.

سُبْحَان الِله عَدَدَ مَا خَلَقَ، وَسُبْحَان الِله مِلْءَ مَا خَلَقَ،
وَسُبْحَان الِله عَدَدَ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ،
وَسُبْحَان الِله عَدَدَ مَا أَحْصَى كِتَابُهُ، وَسُبْحَان الِله مِلْءَ مَا أَحْصَى كِتَابُهُ،
وَسُبْحَان الِله عَدَدَ كُلِّ شَيْءٍ، وَسُبْحَان الِله مِلْءَ كُلِّ شَيْءٍ.

Ditulis oleh,
Ustadz Musyaffa’ Ad Dariny,  حفظه الله تعالى

KAPAN MEMBACANYA..?
.
Jawab: ini termasuk dzikir mutlak, yaitu dzikir yang tidak terkait dengan waktu, jumlah, tempat dan keadaan.. jadi silahkan bila hendak membacanya beberapa kali dan waktunya juga bebas kapan saja, wallahu a’lam

ARTIKEL TERKAIT
1393. Kapan Membaca DZIKIR Dahsyat Ini..?

NB:
Latin:
Alhamdulillahi ‘Adada Maa Kholaqo
Walhamdulillahi Mil-a Maa Kholaqo
Walhamdulillahi ‘Adada Maa Fis-samaa-waati Wa Maa Fil-Ardhi
Walhamdulillahi ‘Adada Maa Ahsho Kitaabuhu
Walhamdulillahi Mil-a Maa Ahsho Kitaabuhu
Walhamdulillahi ‘Adada Kulli Syai-in
Walhamdulillahi Mil-a Kulli Syai-in

Subhaanallahi ‘Adada Maa Kholaqo
Wa Subhaanallahi Mil-a Maa Kholaqo
Wa Subhaanallahi ‘Adada Maa Fis-samaa-waati Wa Maa Fil-Ardhi
Wa Subhaanallahi ‘Adada Maa Ahsho Kitaabuhu
Wa Subhaanallahi Mil-a Maa Ahsho Kitaabuhu
Wa Subhaanallahi ‘Adada Kulli Syai-in
Wa Subhaanallahi Mil-a Kulli Syai-in

Artinya :
Segala puji bagi ALLAH sebanyak semua ciptaan-Nya,
dan segala puji bagi ALLAH sepenuh semua ciptaan-Nya,
dan segala puji bagi ALLAH sebanyak seluruh makhluk yang ada di langit dan di bumi
dan segala puji bagi ALLAH sebanyak semua yang dicatat kitab-Nya,
dan segala puji bagi ALLAH sepenuh apa yang dicatat kitab-Nya,
dan segala puji bagi ALLAH sebanyak segala sesuatu,
dan segala puji bagi ALLAH sepenuh segala sesuatu.

Maha Suci ALLAH sebanyak semua ciptaan-Nya,
dan Maha Suci ALLAH sepenuh semua ciptaan-Nya,
dan Maha Suci ALLAH sebanyak seluruh makhluk yang ada di langit dan di bumi
dan Maha Suci ALLAH sebanyak semua yang dicatat kitab-Nya,
dan Maha Suci ALLAH sepenuh apa yang dicatat kitab-Nya,
dan Maha Suci ALLAH sebanyak segala sesuatu,
dan Maha Suci ALLAH sepenuh segala sesuatu.

ARTIKEL TERKAIT
Serba-Serbi DZULHIJAH…
Tanya-Jawab Seputar Ramadhan…