EDISI – 18 Ramadhan 1441 / 2020 M
Renungan Ayat – 5
Nabi Yusuf saat diuji oleh Allah dengan para wanita yang menginginkannya, beliau berdo’a:
قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ ۖ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُن مِّنَ الجاهلين
“Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh” (Yusuf:33)
Subhanallah…
Beliau lebih memilih penjara dan kesusahan hidup…
Dari pada memaksiati Allah dengan memenuhi ajakan para wanita itu…
Demikianlah iman bila telah terasa manisnya…
Tiada yang lebih indah dari menaati Allah…
Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى
ARTIKEL TERKAIT
Renungan Ayat – 4
EDISI – 17 Ramadhan 1441 / 2020 M
EDISI – 16 Ramadhan 1441 / 2020 M
EDISI – 15 Ramadhan 1441 / 2020 M
Sifat Sholat Orang Munafik
Allah Ta’ala berfirman:
وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا
“Apabila berdiri menuju sholat, mereka berdiri dengan malas dan tidak mengingat Allah kecuali sedikit” [Annisa: 142]
Ibnu Katsir rohimahullah berkata:
في صلاتهم لا يخشعون [ فيها ] ولا يدرون ما يقولون ، بل هم في صلاتهم ساهون لاهون ، وعما يراد بهم من الخير معرضون .
“Di dalam sholat mereka tidak khusyu, tidak tahu apa yang mereka ucapkan. Mereka lalai dalam sholat nya dan berpaling dari kebaikan”
[Tafsir ibnu Katsir]
Lihatlah..
Pada ibadah yang amat agung mereka malas dan kalaupun sholat yang ia ingat bukan Allah akibat hati mereka berpaling.
Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam menyifati sholat orang munafik dalam sabdanya:
تلك صلاة المنافق ، تلك صلاة المنافق ، تلك صلاة المنافق : يجلس يرقب الشمس ، حتى إذا كانت بين قرني الشيطان ، قام فنقر أربعا لا يذكر الله فيها إلا قليلا
“Itulah sholat orang munafik 3x : ia duduk menunggu matahari sampai berada diantara dua tanduk setan. Lalu ia sholat empat roka’at dengan cepat. Ia tidak mengingat Allah kecuali sedikit” [HR Malik, Muslim, Tirmidzi, dan Nasai]
Maka wahai muslim…
Janganlah menyerupai kaum munafikin dalam sholat mereka..
Sambutlah sholat dengan kegembiraan dan semangat..
Berusahalah khusyu dalam sholat dengan banyak mengingat Allah padanya…
Ibnu ‘Abbas berkata:
يكره أن يقوم الرجل إلى الصلاة وهو كسلان ، ولكن يقوم إليها طلق الوجه ، عظيم الرغبة ، شديد الفرح ، فإنه يناجي الله [ تعالى ] وإن الله أمامه يغفر له ويجيبه إذا دعاه
“Tidak baik seseorang berdiri menuju sholat dengan malas. Hendaklah ia bangkit kepadanya dengan wajah yang berseri, besar harapan, dan sangat gembira. Karena ia hendak bermunajat dengan Allah. Karena Allah di depannya mengampuni dosa dan mengijabah do’a” [Tafsir Ibnu Katsir]
Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى
Renungan Ayat – 4
Setiap sholat kita selalu membaca ayat
اهدنا الصراط المستقيم
“Tunjukkan kami ke jalan yang lurus”
Ayat ini jika kita tadaburi mengandung banyak faidah. Diantaranya:
1. Hidayah itu hanyalah milik Allah dan berasal dari Allah. Baik hidayah ilmu maupun hidayah taufiq.
2. Kita amat membutuhkan hidayah dalam setiap perbuatan kita. Terkadang ada orang yang mendapat hidayah dalam akidahnya tapi tidak dapat hidayah dalam ibadahnya.
3. Ilmu Allah amat luas sehingga kita diperintahkan memintanya setiap waktu.
4. Penetapan risalah Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam. Karena hidayah itu dari Allah dan Allah menyampaikan hidayah berupa ilmu melalui lisan rasul rosul-Nya.
5. Bantahan terhadap semua pelaku bidah dan kesesatan. Karena tidak mengikuti hidayah yang dibawa oleh rosulullah.
6. Bantahan terhadap para pengikut nenek moyang. Karena hidayah bukan berasal dari mereka. Akan tetapi yang berasal dari Allah dan rasul-Nya.
7. Bantahan terhadap para pendewa akal dan hawa nafsu. Karena akal bukanlah sumber hidayah namun sebagai alat untuk memahami hidayah.
Maka bila kita minta hidayah kepada Allah berkonsekwensi untuk siap mengikuti hidayah yang berasal dari Allah dan rosul-Nya.
Dan tidak mungkin dapat mengikuti hidayah kecuali dengan menghilangkan tabir penghalang yang dapat menghalangi hati kita dari hidayah berupa kesombongan, cinta dunia berlebihan, hasad, dan sebagainya.
Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى
ARTIKEL TERKAIT
Renungan Ayat – 3






