Pahala, Ucapan dan Do’a Ketika Menjenguk Orang Sakit…

Keutamaan yang besar dijanjikan bagi seorang muslim yang menjenguk saudaranya yang sakit.

Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda :

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَعُوْدُ مُسْلِمًا غُدْوَةً إِلاَّ صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ عَادَهُ عَشِيَّةً إِلاَّ صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ، وَكَانَ لَهُ خَرِيْفٌ فِي الْجَنَّةِ

Tidaklah seorang muslim menjenguk muslim yang lain di pagi hari melainkan 70.000 malaikat bersholawat atasnya (memintakan ampun untuknya) hingga ia berada di sore hari. Dan jika ia menjenguknya di sore hari maka 70.000 malaikat bershalawat atasnya (memintakan ampun untuknya) hingga ia berada di pagi hari. Dan ia memiliki buah-buahan yang dipetik di dalam surga.”

(HR. At-Tirmidzi no. 969, dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ Ash-Shoghir no. 5767 dan Ash-Shohihah no. 1367)

Nasihat Ibnu Hibban Rohimahullah – Jangan Pelit Dengan Ilmu Yang Dimiliki

Simak penjelasan Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc حفظه الله تعالى berikut ini : (tunggu hingga audio player muncul dibawah ini) :

Dari pembahasan Kitab Roudhotul Uqola wa Nuz-hatul Fudhola (Tamannya Orang-Orang Yang Berakal dan Tamasya-nya Orang-Orang Yang Mempunyai Keutamaan) karya Abu Hatim Muhammad Ibnu Hibban al Busty rohimahullah.

ARTIKEL TERKAIT :
Kumpulan Artikel – Nasihat Ibnu Hibban rohimahullah…

Ikuti terus Telegram channel :
https://t.me/bbg_alilmu
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://t.me/kaidah_ushul_fiqih

Bagaimana Adab Ketika Kita Dititipi Salam dan Cara Menjawab Titipan Salam

Simak penjelasan Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc حفظه الله تعالى berikut ini : (tunggu hingga audio player muncul dibawah ini) :

Ikuti terus Telegram channel :
https://t.me/bbg_alilmu
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://t.me/kaidah_ushul_fiqih

Kaidah Ushul Fiqih Ke 44 : Orang Yang Mengklaim Wajib Membawa Bayyinah…

Pembahasan ini merujuk kepada kitab “Syarah Mandzumah Ushul Fiqih“, yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al’Utsaimin, رحمه الله تعالى

KAIDAH SEBELUMNYA (KE-43) bisa di baca di SINI

=======

🍀 Kaidah yang ke 44 🍀

👉🏼  Orang yang mengklaim wajib membawa bayyinah dan orang yang mengingkari hendaknya bersumpah.

⚉  BAYYINAH adalah segala sesuatu yang menjelaskan kebenaran berupa saksi, atau qorinah (indikasi) atau kebiasaan atau yang lainnya.

Adapun saksi maka ada beberapa macam:

1. Permasalahan yang memerlukan empat saksi. Yaitu masalah tuduhan zina.

2. Yang memerlukan tiga saksi laki laki. Yaitu orang yang bangkrut dan menjadi miskin lalu ia datang meminta zakat. Maka harus ada tiga saksi yang adil yang menyaksikan bahwa ia memang fakir.

3. Yang memerlukan dua orang laki laki. Yaitu dalam masalah penegakan hukuman Hadi selain zina. Seperti potong tangan.

4. Yang memerlukan dua saksi laki laki atau satu laki laki dan dua wanita. Yaitu dalam masalah yang berhubungan dengan harta. Contohnya bila ada orang dituduh mencuri, dan penuduh hanya bisa mendatangkan satu laki laki dan dua wanita, maka hartanya diberikan kepadanya namun tidak ditegakkan hukuman Hadd karena saksinya tidak memenuhi.

5. Yang membutuhkan satu saksi wanita. Yaitu dalam masalah yang berhubungan kewanitaan seperti penyusuan, melahirkan dan sebagainya.

⚉  Adat kebiasaan pun bisa menjadi bayyinah. Contohnya bila suami istri bercerai lalu istri mengklaim bahwa gelas kopi miliknya. Secara adat kebiasaan bahwa gelas kopi itu milik suami bukan istri.

Apabila yang menuduh tidak dapat membawakan bayyinah, maka orang yang dituduh diminta untuk bersumpah bahwa tuduhan tersebut tidak benar.
.
.
Wallahu a’lam 🌴
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.
Dari kitab “Syarah Mandzumah Ushul Fiqih“, yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al’Utsaimin, رحمه الله تعالى.
.
.
.
Silahkan bergabung di Telegram Channel dan Facebook Page:
https://t.me/kaidah_ushul_fiqih
https://www.facebook.com/kaidah.ushul.fiqih/
.
KAIDAH USHUL FIQIH – Daftar Isi LENGKAP

Tips dan Pahala Istimewa Bagi Para Istri Dalam Menjalani Kehidupan Rumah Tangga

Simak penjelasan Ustadz Dr. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى berikut ini :

Ada DELAPAN PINTU SURGA.

● Rosulullah shollallahu ’alaihi wasallam bersabda,

“إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا؛ قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ”.

“Jika seorang wanita :
– menunaikan sholat lima waktu,
– berpuasa di bulan Ramadhan,
– menjaga kemaluannya dan
– menta’ati suaminya
niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau mau..”. (HR. Ahmad dari Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu’anhu  dan  dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albany).

●   Salah satu pintu surga dinamakan Ar-Royyan dan pintu ini khusus bagi orang yang berpuasa. Dalam hadits disebutkan,

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ – رضى الله عنه – عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « فِى الْجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ ، فِيهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ لاَ يَدْخُلُهُ إِلاَّ الصَّائِمُونَ »

Dari Sahl bin Sa’ad rodhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam, ia berkata, “Surga memiliki delapan buah pintu. Di antara pintu tersebut ada yang dinamakan pintu Ar Royyan yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa.” (HR. Al Bukhari no. 3257)

Pintu lainnya adalah pintu untuk orang-orang yang rajin mengerjakan sholat, pintu untuk yang rajin bersedekah, pintu untuk para mujahid.

●   Dari Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa beliau pernah mendengar Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ أَنْفَقَ زَوْجَيْنِ فِى سَبِيلِ اللَّهِ نُودِىَ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ يَا عَبْدَ اللَّهِ ، هَذَا خَيْرٌ . فَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّلاَةِ دُعِىَ مِنْ بَابِ الصَّلاَةِ ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجِهَادِ دُعِىَ مِنْ بَابِ الْجِهَادِ ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ دُعِىَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ ، وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِىَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ

“Barangsiapa yang berinfak dengan sepasang hartanya di jalan Allah maka ia akan dipanggil dari pintu-pintu surga, ‘Hai hamba Allah, inilah kebaikan.’ Maka orang yang termasuk golongan ahli sholat maka ia akan dipanggil dari pintu sholat. Orang yang termasuk golongan ahli jihad akan dipanggil dari pintu jihad. Orang yang termasuk golongan ahli puasa akan dipanggil dari pintu Ar-Royyan. Dan orang yang termasuk golongan ahli sedekah akan dipanggil dari pintu sedekah…”

فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ – رضى الله عنه – بِأَبِى أَنْتَ وَأُمِّى يَا رَسُولَ اللَّهِ ، مَا عَلَى مَنْ دُعِىَ مِنْ تِلْكَ الأَبْوَابِ مِنْ ضَرُورَةٍ ، فَهَلْ يُدْعَى أَحَدٌ مِنْ تِلْكَ الأَبْوَابِ كُلِّهَا قَالَ « نَعَمْ . وَأَرْجُو أَنْ تَكُونَ مِنْهُمْ »

Ketika mendengar hadits ini Abu Bakar pun bertanya, Ayah dan ibuku sebagai penebus Anda wahai Rasulullah, kesulitan apa lagi yang perlu dikhawatirkan oleh orang yang dipanggil dari pintu-pintu itu. Mungkinkah ada orang yang dipanggil dari semua pintu tersebut..?”

Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam pun menjawab, “Iya ada. Dan aku berharap kamu termasuk golongan mereka..” (HR. Al Bukhari no. 1897, 3666 dan Muslim no. 1027)

Ikuti terus Telegram channel :
https://t.me/bbg_alilmu
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://t.me/kaidah_ushul_fiqih

Faidah…

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إذا قال الرجل هلك الناس فهو أهلكهم

Apabila seseorang berkata, “Orang orang telah rusak/binasa.” Maka dia yang paling rusak.” (HR Muslim no 2623)

Imam An Nawawi rahimahullah berkata:
Para ulama bersepakat bahwa maksud hadits ini adalah untuk orang yang mengatakan demikian karena meremehkan manusia dan menganggap dirinya lebih. Adapun jika ia mengucapkan demikian karena sedih terhadap apa yang menimpa dirinya dan manusia berupa kekurangan dalam menjalankan agama, maka itu tidak mengapa.”

Al Khothobi berkata:
artinya senantiasa seseorang mencela manusia dan menyebutkan keburukan mereka dan menganggap bahwa manusia sudah rusak atau sejenisnya. Apabila ia melakukan itu maka ia yang paling rusak keadaannya akibat dosa dari memburuk-burukkan mereka. Bahkan bisa jadi ia merasa bangga dengan dirinya dan memandang bahwa dirinya lebih baik dari mereka.”

(Syarah shahih Muslim 16/175).

Demikianlah..
Orang yang selalu memandang orang lain jelek..
Seakan tidak ada kebaikan pada mereka..
Ia tidak sadar bahwa sebetulnya dia yang paling jelek diantara mereka..
Kewajiban kita adalah untuk senantiasa mendo’akan kebaikan dan hidayah..
Dan memandang sedikit amalan kita..
Mungkin mereka diberi taubat oleh Allah..
Mungkin mereka lebih takut kepada Allah..
Mungkin mereka lebih menyembunyikan amalan sholehnya..
Sementara kita, hanya sibuk memuji diri dan ingin diakui..

Allahul Musta’an..

Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc حفظه الله تعالى 

Menyikapi Musibah Yang Kerap Terjadi – Apakah Sebatas Fenomena Alam Saja..?

Simak penjelasan Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc حفظه الله تعالى berikut ini : (tunggu hingga audio player muncul dibawah ini:

Ikuti terus Telegram channel :
https://t.me/bbg_alilmu
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://t.me/kaidah_ushul_fiqih

HAL-HAL Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN – Penghalang Ke-12

Dari kitab yang berjudul “Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
PEMBAHASAN SEBELUMNYA (Penghalang yang ke 11) bisa di baca di SINI

=======

🌿 Penghalang yang ke 12 🌿

Penghalang ke 12 dari penghalang-penghalang seseorang dari menerima kebenaran yaitu…

⚉   adanya Dosa (الذنوب)

Sesungguhnya dosa itu selalu menimbulkan kesialan dan bahayanya untuk hati sangat besar sekali.

⚉   Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahullah berkata :

واللّٰه سبحانه جعل مِمَّا يُعاقب به الناس على الذنوب سلبَ الهدى والعلم النافع

Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan sangsi kepada manusia akibat dosa-dosa mereka, (yaitu) dengan cara mengambil hidayah dari ilmu yang bermanfaat dari hatinya.”

⚉   Allah berfirman [QS Al Baqoroh: 88]

‎وَقَالُوا قُلُوبُنَا غُلْفٌ ۚ بَلْ لَعَنَهُمُ اللَّهُ بِكُفْرِهِمْ

Mereka berkata: ‘Hati kami tertutup’, justru Allah melaknat mereka akibat kekafiran mereka.”

⚉   Allah juga berfirman [QS Al Baqoroh : 10]

‎فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ

Di hati mereka ada penyakit,

‎فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا

maka Allah tambah lagi penyakit mereka.”

⚉   Allah juga berfirman [QS As-Shoff :5]

 ‎فَلَمَّا زَاغُوا

Ketika mereka telah menyimpang

‎أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ

Allah pun jadikan hati mereka menyimpang.”

👉🏼   Lihat bahwa penyimpangan, kesesatan, kemaksiatan itu menyebabkan hati di tubuh kitapun ikut menyimpang.

⚉   Beliau (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahullah) juga berkata (dalam Kitab Al-‘iiman hal 29):

كما أن اﻹنسان يغمض عينيه

Sebagaimana seseorang memejamkan kedua matanya,

فلا يرى شيئًا

sehingga tidak bisa melihat sesuatu

وإن لَمْ يكن أعمى

walaupun ia bukan orang buta,

فكذلك القلب بِما غشاه من رَيْن الذُّ نو ب لا يُبصر الحقَّ

demikian pula hati akibat ditutup oleh noda-noda dosa, ia tidak lagi bisa melihat kebenaran, walaupun ia tidak buta, seperti butanya orang kafir.

⚉   Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata (dalam Kitab Aljawabul Kaafi hal 83-84) :

فإن الطا عة نورٌ

Sesungguhnya ketaatan itu ada padanya cahaya

والمعصيةَ ظلمةٌ

dan maksiat itu adalah kegelapan

وكلَّما قو يت الظلمة از دادت حير تُهُ

ketika kegelapan semakin berat, maka semakin bertambahlah kebingungan dia.

حَتَّى يقع فِي البد ع و الضلالات

hingga ia pun jatuh dalam bid’ah dan kesesatan

والأمور الْمُهلكَة

dan perkara-perkara yang membinasakan.

وهو لا بشعر

dan ia tidak merasakannya.

كأعمى خر ج فِي ظلمة الليل يَمشي و حده

Seperti orang buta yang keluar dari kegelapan malam, ia tidak tahu, ia berjalan sendirian.

👉🏼   Maka dari itulah saudaraku bahwa dosa seringkali menyebabkan hidayah itu tertolak dari hati, karena akibat daripada perbuatan-perbuatan dosa itu sangatlah buruk sekali, dan sangsi yang paling berat adalah di saat ketika seseorang berbuat dosa, ternyata Allah Subhanahu wa Ta’ala mengambil kembali hidayah yang telah Allah berikan kepadanya… Na’uzubillah

⚉   Berkata Ibnul Qoyyim rohimahullah (dalam kitab Aljawabul Kaafi hal 123) :

ومن عقوباتِها

Dan diantara sangsi yang Allah berikan kepada orang-orang yang berbuat maksiat,

‎أنَّها تؤ ثر بالخاصة فِي نقصان العقل

bahwa itu bisa mengurangi kekuatan akal

فلا تَجد عاقَليْنِ أحدهُما مطيع للّٰه، والآخر عاصٍ

Kamu tidak akan dapatkan sama antara orang yang menta’ati Allah dengan orang yang berbuat maksiat.

Kenapa ? (Kata beliau) ...karena akal orang yang menta’ati Allah biasanya lebih sempurna, pemikirannya lebih lurus. Sementara akal orang yang suka berbuat maksiat seringkali bengkok.”

Oleh karena itulah Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu mengajak bicara orang-orang yang berakal.

Allah berfirman :
Bertakwalah kamu kepada-Ku wahai orang-orang yang di berikan pikiran

👉🏼   Maka semakin kita menta’ati Allah, semakin pikiran kita lurus, semakin pikiran kita tajam dan di berikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala hidayah.
.
.
Wallahu a’lam 🌴
.
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.
Dari kitab yang berjudul Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
Silahkan bergabung di Telegram Channel dan Facebook Page :
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://www.facebook.com/aqidah.dan.manhaj/

Artikel TERKAIT :
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Showarif ‘Anil HaqHal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Al IshbaahManhaj SALAF Dalam Masalah TARBIYAH dan PERBAIKAN

Orang Yang Paling Bodoh…

Imam Ibnul Qoyyim rohimahullah
berkata:

أغبى الناس من ضل في آخر سفره وقد قارب المنزل

Orang yang paling bodoh (dungu/pandir)
adalah seseorang yang tersesat di akhir
perjalanan (pulangnya), padahal ia sudah
sangat dekat dengan rumahnya.”

[Al-Fawaid: 107]

Courtesy of Radio Rodja 756 AM | Rodja TV

Menebar Cahaya Sunnah