Kawatir Jatuh Kepada Kesyirikan

Syaikh Muhammad Attamimi rohimahullah berkata,

الشرك قد يقع ممن هو أعلم الناس
‏وأصلحهم وهو لا يدري،
‏كما قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
‏”الشرك أخفى من دبيب النمل”

“Kesyirikan bisa terjadi kepada orang yang paling berilmu dalam keadaan ia tida tahu. Sebagaimana sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam, “Syirik itu lebih tersembunyi dari langkah semut..”

(Al Jawahir Al Mudhiah, 23)

Para nabi khawatir dirinya jatuh kepada kesyirikan…
Mereka berlindung kepada Allah darinya..
Karena hati itu mudah berubah ubah..

Maka janganlah kita merasa aman dari syirik..
Walaupun kita telah mempelajari tauhid bertahun tahun lamanya..

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Termasuk Keanehan

Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata,

ومن العجب أنّ الإنسان يهون عليه التحفظ والاحتراز من أكل الحرام والظلم والزنا والسرقة وشرب الخمر ومن النظر المحرّم وغير ذلك، ويصعب عليه التحفظ من حركة لسانه، حتى ترى الرجلَ يشار إليه بالدين والزهد والعبادة، وهو يتكلّم بالكلمات من سخط الله، لا يُلقي لها بالا يزِلّ بالكلمة الواحدة منها أبعد مما بين المشرق والمغرب!

“Termasuk keanehan adalah seorang insan mudah baginya untuk tidak memakan yang haram, tidak berbuat zholim, zina, mencuri, minum arak, dan dari melihat yang haram, namun sulit baginya untuk menahan lisan..

Hingga kamu lihat orang yang memiliki agama, zuhud dan ibadah berbicara dengan kata-kata yang dimurkai oleh Allah sementara ia tak peduli dengannya.

Padahal ucapan buruk tersebut membuat ia terpeleset dalam api neraka sejauh timur dan barat..”

‏الداء والدواء (366-367)

Lidah itu tak bertulang..
Tapi dosanya rata-rata besar..
Ghibah, dusta, menyakiti hati orang, mencaci maki, membully dsb..

Di zaman ini lisan diwakili oleh jempol dan jari jemari yang mengetik ucapan di media sosial..

Kita memohon kepada Allah keselamatan..

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Berharap “LIKE”

Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لكلِّ عملٍ شِرَّةٌ ، و لكلَّ شِرَّةٍ فترةٌ ، فإنْ كان صاحبِها سَدَّدَ أو قارَبَ فارْجُوه ، و إن أُشيِرَ إليه بالأصابعِ فلا تَعُدُّوهُ

“Setiap amal itu ada masa semangat, dan setiap masa semangat ada masa futur (lemah). Jika pelakunya bersikap lurus (tidak berlebihan) dan dekat kepada perbuatan yang sempurna, maka berharaplah ia istiqomah. Tapi jika ia diacungkan jempol kepadanya, maka jangan menganggapnya..” (HR Attirmidzi no 2453)

Al Mubarokfuri rohimahullah berkata menafsirkan makna, ‘jika ia diacungkan jempol kepadanya’

اجتهد وبالغ في العمل ليصير مشهوراً بالعبادة والزهد وسار مشهوراً مشارا إليه

“Artinya ia bersungguh-sungguh dalam beramal agar ia masyhur dengan ibadah dan zuhud sehingga diacungkan jempol kepadanya..”

(Tuhfatul Ahwadzi 7/126)

Saat kita hijrah..
Namun masih ingin tampil dan terlihat..
Agar diacungkan jempol kepadanya..
Maka waspadalah..

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Gak Ngaruh

Yunus bin Ubaid rohimahullah pernah terkena musibah. Lalu ada yang berkata kepadanya, “Ibnu Auf tidak datang menjengukmu..”

Yunus bin Ubaid berkata:

إنَّا إذا وثِقنا بِمَودَّةِ أخينا لَم يَضُرُّهُ أن لا يأتينا*

“Kami jika telah percaya saudara kami mencintai kami, maka tidak datangnya ia tidak merusak (persahabatan)nya..”

(Raudhotul Uqola hal. 89)

Berhusnuzhon kepada sahabat saleh yang mencintai kita..
Adalah tonggak persahabatan..

Sedangkan berburuk sangka adalah benih benih retaknya persahabatan..

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Menebar Cahaya Sunnah